Padang – Guru adalah pionir penggerak
dalam upaya bangsa meningkatkan dan membangun karakter masyarakatnya.
Namun dewasa ini kita lihat bersama bahwa kemampuan guru dalam mengajar
masih berada di lingkup memberikan pengertian bahan ajar pelajaran
kepada para siswa/murid. Belum menyentuh ke dalam menghidupkan dan
membentuk karakter para siswa/murid dengan bahan ajar para siswa
tersebut. Ini akan berdampak yang kurang maksimal terhadap kualitas
para murid/siswa di masa yang akan datang. Contohnya bisa kita ibaratkan
para murid/siswa hanya sekadar mengetahui, memahami dan memperoleh
nilai di sekolah jika hanya mendapatkan pengajaran saja dari seorang
guru (domain kognitif). Tetapi seharusnya guru harus juga bisa lebih
dari sekadar memberikan bahan ajar kepada para siswa/murid, guru harus
bisa memberikan penjelasan, pengertian, penghayatan ajaran-ajaran
positif dari bahan ajar, sekaligus memberi keteladanan dari setiap
sikap dan prilaku di dalam mengajar.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno ketika memberikan pengarahan dalam acara Seminar Nasional Pendidikan dan Peluncuran Majalah “Mekar” sebagai media komunikasi dan informasi peduli pendidikan di GOR UNP Sabtu (26/5). Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Menteri Pendidikan Musliar Kasim, Walikota Padang Fauzi Bahar, Rektor UNP, Rektor UNAND, Perwakilan dari SKPD Provinsi dan Kota, Civitas Akademika UNP dan guru-guru se-kota Padang.
Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan bahwa guru bertanggung jawab terhadap kemajuan serta perubahan karakter seorang siwa/murid. Bukan hanya para wali kelas di sekolah, atau pun guru agama dan guru BP, namun semua guru di setiap bidang mata pelajaran harus bertanggung jawab atas tingkat kedisiplinan para siswa/murid di sekolah. Mulai dari kedisplinan tepat waktu hadir di kelas, kesopanan ketika menerima pelajaran, kesantunan dalam berkomunikasi di kelas, kepada guru maupun kepada teman-teman. Ini sangat kita tekankan sekali, karena mutu/ kualitas dari seorang manusia diukur dari bagaimana dia menerapkan semua ilmu pengetahuannya dengan berlandaskan norma-norma kesopanan serta akhlak yang baik. oleh karena itu jika hal tersebut telah terpenuhi, maka perwujudan keunggulan karakter bangsa akan terpenuhi.
Lebih lanjut Gubernur menyampaikan bahwa ketauladanan guru, profesionalisme serta baiknya kompetensi dari seorang guru memang sangat vital di dalam proses kita memajukan bangsa. Pemerintah pun telah menyikapi hal tersebut dengan telah memberikan tunjangan profesi sesuai dengan sertifikasi yang telah diterima guru. Maka dengan penghargaan tunjangan kepada guru tersebut, secara tidak langsung menuntut agar para guru-guru dapat lebih keras bekerja serta meningkatkan kompetensinya. Karena kualifikasi untuk mendapatkan sertifikasi tersebut hanya bagi guru-guru yang profesional dalam mengajar.
Hal lain ditambahkan oleh Walikota Padang, Fauzi Bahar yang mengatakan bahwa kota Padang sampai saat ini telah memberikan sertifikasi kepada sebanyak 40% dari guru-guru di kota Padang, dan kembali akan bertambah lagi, namun akan dilaksanakan secara bertahap. Untuk peningkatan dan penguatan karakter para siswa darn murid, insya Allah, bulan Ramadhan tahun ini kembali akan dilaksanakan kegiatan pesantren Ramadhan. Kegiatan ini adalah salah satu bagian terpenting di dalam mengenalkan para siswa/murid agar lebih memahami dan bisa memprakterkan ilmu pengetahuan dan akhlak mulia di dalam kehidupannya sehari-hari.
Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan peluncuran majalah, “MEKAR” sebagai media komunikasi dan informasi peduli pendidikan. [humasprov]
beritapkssumbar.wordpress.com
Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno ketika memberikan pengarahan dalam acara Seminar Nasional Pendidikan dan Peluncuran Majalah “Mekar” sebagai media komunikasi dan informasi peduli pendidikan di GOR UNP Sabtu (26/5). Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Menteri Pendidikan Musliar Kasim, Walikota Padang Fauzi Bahar, Rektor UNP, Rektor UNAND, Perwakilan dari SKPD Provinsi dan Kota, Civitas Akademika UNP dan guru-guru se-kota Padang.
Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan bahwa guru bertanggung jawab terhadap kemajuan serta perubahan karakter seorang siwa/murid. Bukan hanya para wali kelas di sekolah, atau pun guru agama dan guru BP, namun semua guru di setiap bidang mata pelajaran harus bertanggung jawab atas tingkat kedisiplinan para siswa/murid di sekolah. Mulai dari kedisplinan tepat waktu hadir di kelas, kesopanan ketika menerima pelajaran, kesantunan dalam berkomunikasi di kelas, kepada guru maupun kepada teman-teman. Ini sangat kita tekankan sekali, karena mutu/ kualitas dari seorang manusia diukur dari bagaimana dia menerapkan semua ilmu pengetahuannya dengan berlandaskan norma-norma kesopanan serta akhlak yang baik. oleh karena itu jika hal tersebut telah terpenuhi, maka perwujudan keunggulan karakter bangsa akan terpenuhi.
Lebih lanjut Gubernur menyampaikan bahwa ketauladanan guru, profesionalisme serta baiknya kompetensi dari seorang guru memang sangat vital di dalam proses kita memajukan bangsa. Pemerintah pun telah menyikapi hal tersebut dengan telah memberikan tunjangan profesi sesuai dengan sertifikasi yang telah diterima guru. Maka dengan penghargaan tunjangan kepada guru tersebut, secara tidak langsung menuntut agar para guru-guru dapat lebih keras bekerja serta meningkatkan kompetensinya. Karena kualifikasi untuk mendapatkan sertifikasi tersebut hanya bagi guru-guru yang profesional dalam mengajar.
Hal lain ditambahkan oleh Walikota Padang, Fauzi Bahar yang mengatakan bahwa kota Padang sampai saat ini telah memberikan sertifikasi kepada sebanyak 40% dari guru-guru di kota Padang, dan kembali akan bertambah lagi, namun akan dilaksanakan secara bertahap. Untuk peningkatan dan penguatan karakter para siswa darn murid, insya Allah, bulan Ramadhan tahun ini kembali akan dilaksanakan kegiatan pesantren Ramadhan. Kegiatan ini adalah salah satu bagian terpenting di dalam mengenalkan para siswa/murid agar lebih memahami dan bisa memprakterkan ilmu pengetahuan dan akhlak mulia di dalam kehidupannya sehari-hari.
Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan peluncuran majalah, “MEKAR” sebagai media komunikasi dan informasi peduli pendidikan. [humasprov]
beritapkssumbar.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar