Jakarta
(16/7) - Menjelang Lebaran, Pemerintah harus ekstra ketat dan teliti
dalam memeriksa kelayakan kendaraan umum, agar kendaraan yang beroperasi
adalah benar-benar layak jalan dan aman dari gangguan yang dapat
menyebabkan kecelakaan. Demikian disampaikan Anggota Komisi V DPR
Mahfudz Abdurrahman di Jakarta, Senin (16/7).
“Dengan volume kendaraan yang membludak pada saat menjelang lebaran, maka kondisi kendaraan umum beroperasi harus dalam kondisi baik. Kita tidak boleh ambil resiko terhadap keselamatan penumpang,” tegas Mahfudz.
Mahfudz mengingatkan, Uji Kelaikan adalah aktifitas rutin wajib bagi kendaraan transportasi umum dan niaga. Namun, lanjut Politisi PKS ini, rutinitasnya terkadang pemeriksaannya menjadi tidak terlalu ketat dan teliti, sehingga akhirnya terjadi musibah kecelakaan yang diakibatkan oleh komponen dan perangkat di kendaraan umum yang tidak layak.
“Harus ada tindakan preventif. Kita jangan ramai-ramai minta pengetatan Uji kendaraan pada saat sudah terjadi musibah. Sebentar lagi akan masuk bulan puasa Ramadhan dan Lebaran, akan banyak sekali kendaraan yang beroperasi dijalan raya, baik kendaraan pribadi, penumpang umum dan niaga,” tegas Mahfudz.
Kami menghimbau agar setiap kepala daerah untuk mengingatkan dinas terkait agar bekerja lebih teliti dan ketat dalam melakukan uji kelaikan kendaraan umum.
“Pemerintah juga harus memperhitungkan kelayakan sarana pengujian kendaraan yang tersedia dibandingkan dengan terus meningkatnya jumlah kendaraan umum dan niaga yang harus diuji, penambahan sarana dan kelengkapan alat penguji serta SDM tenaga penguji adalah sebuah keharusan,” tutup Mahfudz.
fpks.or.id
“Dengan volume kendaraan yang membludak pada saat menjelang lebaran, maka kondisi kendaraan umum beroperasi harus dalam kondisi baik. Kita tidak boleh ambil resiko terhadap keselamatan penumpang,” tegas Mahfudz.
Mahfudz mengingatkan, Uji Kelaikan adalah aktifitas rutin wajib bagi kendaraan transportasi umum dan niaga. Namun, lanjut Politisi PKS ini, rutinitasnya terkadang pemeriksaannya menjadi tidak terlalu ketat dan teliti, sehingga akhirnya terjadi musibah kecelakaan yang diakibatkan oleh komponen dan perangkat di kendaraan umum yang tidak layak.
“Harus ada tindakan preventif. Kita jangan ramai-ramai minta pengetatan Uji kendaraan pada saat sudah terjadi musibah. Sebentar lagi akan masuk bulan puasa Ramadhan dan Lebaran, akan banyak sekali kendaraan yang beroperasi dijalan raya, baik kendaraan pribadi, penumpang umum dan niaga,” tegas Mahfudz.
Kami menghimbau agar setiap kepala daerah untuk mengingatkan dinas terkait agar bekerja lebih teliti dan ketat dalam melakukan uji kelaikan kendaraan umum.
“Pemerintah juga harus memperhitungkan kelayakan sarana pengujian kendaraan yang tersedia dibandingkan dengan terus meningkatnya jumlah kendaraan umum dan niaga yang harus diuji, penambahan sarana dan kelengkapan alat penguji serta SDM tenaga penguji adalah sebuah keharusan,” tutup Mahfudz.
fpks.or.id
0 komentar:
Posting Komentar