Jakarta, Hasil rapat komisi xi dan
kementerian keuangan, Bank Indonesia, Bappenas dan BPS telah menetapkan hasil
sementara asumsi makro APBN P 2012 dengan gambaran sebagai
berikut; pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sebelumnya 6,7%
(APBN 2012) menjadi 6,5%, harga minyak atau ICP (Indonesia Crude Price)
dari 90 dollar AS menjadi kisaran 105 dollar AS per barrel, lifting produksi
minyak dari 950 ribu barrel per hari menjadi 910 ribu – 940 ribu barrel per
hari, laju inflasi dari 5,3% menjadi 6-7%, dan nilai tukar dari sebelumnya Rp
8.800 per dollar AS menjadi kisaran Rp 8.800 – Rp 9.000.
Menurut Muhammad Firdaus anggota komisi XI DPR RI, semoga
saja hasil sementara asumsi makro APBNP 2012 ini tidak hanya hitung-hitungan
angka saja, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana mengukur capaian
dari asumsi – asumsi tersebut diatas. Pertumbuhan ekonomi 6,5% dari 1%
pertumbuhan harus menghasilkan 450.000 tenaga kerja baru sebagaimana yang telah
disepakati pada Asumsi Makro APBN 2012
beberapa waktun yang lalu. Laju inflasi yang sebelumnya 5,3% menjadi 6-7% akan
sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat, karena pengaruhnya pada
naikknya harga-harga barang kebutuhan pokok di masyarakat dan akan membuat
lambatnya laju pergerakan perekonomian. Akibat dampak inflasi tersebut tentu
pemerintah sudah seharusnya melakukan langkah-langkah efektif dalam mengatasi
dari dampak inflasi tersebut. Jangan sampai tidak cermatnya pemerintah dalam
melakukan langkah antisipatif akan menimbulkan gejolah sosial di masyarakat,
hal ini yang tidak kita inginkan, ungkap politisi Fraksi Partai Keadilan
Sejahtera di Senayan – Jakarta.
Kita tidak mengharapkan hitungan asumsi makro APBN P 2012, sekedar bahan
diskusi saja,akan tetapi yang lebih penting bagi bangsa dan negara ini,
bagaimana pencapaian dari asumsi makro tersebut dapat di rasakan oleh
masyarakat luas. Sehingga tercapai apa yang telah menjadi visi dan misi
pemerintahan yaitu tercapainya masyarakat adil, aman dan sejahtera. Kalau hal
ini tidak menjadi landasan pemerintah dalam pencapaiannya, tentu apa yang sudah
dirumuskan bersama-sama selama beberapa hari ini tidak akan membawa dampak yang
siknifikan bagi bangsa dan negara ini setahun kedepan, papar Muhammad Firdaus
angoota DPR RI dari Dapil Jawa Timur 2 – Pasuruan dan Probolinggo.
0 komentar:
Posting Komentar