Tidak sepantasnya seseorang mengumumkan
bahwa dirinya ikhlas dalam beramal, lebih tidak pantas lagi kalau dia menuduh
orang lain tidak ikhlas. Terkadang, amal yang kita lakukan sendiri sangat minim,
kita tambah pula kekurangan tersebut dengan menuduh amal orang lain dengan
tidak ikhlas….
Hati adalah sesuatu yang sangat
cepat berubah. Boleh jadi, di saat dia menyatakan keikhlasannya, di saat itu
pula Iblis membisikinya agar tumbuh benih harapan lainnya selain dari Allah,
atau… segala pujian dan sambutan, dapat segera merubah kebersihan hatinya….
Hati juga misteri dan rahasia yang
tidak dapat diketahui oleh orang lain kedalamannya. Dia tidak dapat dinilai
begitu saja oleh tampilan zahir seseorang.
Usamah bin Zaid radhiallahu anhum dalam sebuah
penyerbuan mendapatkan seorang kafir yg sudah terdesak, lalu orang itu
mengucapkan Laa ilaaha illallah. Dengan alasan bahwa orang tersebut
mengucapkannya utk mencari perlindugan semata, Usamah tetap membunuhnya. Ketika
hal itu dia sampaikan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, beliau
bersabda, "Apakah kau bunuh orang yang telah mengucapkan Laa ilaaha
Illallah?" Ketika Usamah menyampaikan alasannya bahwa dia hanya ingin
mencari selamat dengan kalimat tersebut, Rasulullah bersabda, "Apakah
telah kau belah hatinya sehingga engkau mengetahui maksud yang dia
katakan?" Berulang-ulang hal tersebut beliau ucapkan di hadapan Usamah,
sampai Usamah berangan-angan, seandainya saat itu dia belum masuk Islam…. (HR.
Muslim)
Yang seharusnya kita lakukan
adalah selalu berdoa kepada Allah agar diberikan keikhlasan, karena Dia-lah
pemilik hati kita dan yang membolak-balikkannya sesusai kehendak-Nya. Kemudian latihlah
diri dengan tekun untuk selalu menjaga dan merawat keikhlasan. Sebelum melakkukan sesuatu amal,
pertegas keikhlasan, setelah melakukannya, pertegas lagi dan pegang kuat-kuat. Sebab,
hati adalah masalah jiwa, dan yang paling berat kita atasi justeru apa yang
terkandung dalam jiwa kita.
Sufyan Ats-Tsauri berkata,
مَا عَالَجْتُ شَيْئاً أَشَدَّ عَلَيَّ مِنْ نَفْسِي ، مَرَّةً لِي وَمَرَّةً عَلَيَّ
"Tidak ada yang terasa paling
berat aku perbaiki selain keadaan jiwaku. Kadang dia berpihak kepadaku, kadang
dia berbahaya bagiku….."
Bahkan dalam kesempatan lain
beliau mengatakan, "Setelah 40 tahun, aku baru bisa mengatasi
hatiku…."
Adapun terhadap orang lain,
hendaknya kita saling mendoakan dan menasehati dengan lembut dan santun agar
setiap amalnya selalu diiringi keikhlasan. Dan jangan lupa …… mengapresiasi dan mensupport setiap kebaikan
yang sedang digulirkan…… wallahua'lam.
Allahummaj'al a'maalanaa wa
a'maala ikhwaaninaa khaalishan li wajhikal kariim…. Ya Allah, jadikanlah amal-amal kami dan
saudara-saudara kami ikhlas mengharap (perjumpaan dengan) Wajah-Mu yang mulia…..
Abdullah Haidir
Riyadh, Rabi Tsani 1433 H.
0 komentar:
Posting Komentar