Oleh Irwan Prayitno
Gubernur Sumbar
Saat-saat bahagia menunggu beduk tanda berbuka puasa bagi sebagian warga kota Padang, berubah menjadi tangis dan derita. Tiba-tiba terdengar bunyi gemuruh dari arah hulu sungai, dalam waktu singkat air bah datang melanda menerjang dan memporak-porandakan apa saja yang dilaluinya.
Suara pekik memilukan terdengar di sana-sini, namun suara itu tak mampu menghentikan gelombang air yang menerjang seperti amarah. Pohon-pohon tumbang atau tercerabut dari akarnya, sejumlah rumah porak-poranda, sarana irigasi jebol, mobil, penduduk hanyut terseret derasnya arus, tak ada yang mampu mencegah.
Meski hanya berlangsung sekitar 30 menit, tapi peristiwa itu telah membawa dampak luar biasa. Rumah atau bangunan lain yang telah dibangun masyarakat dengan susah payah hancur berantakan dalam waktu sekejap.
Ya Allah, ujian apa lagi yang Engkau berikan kepada kami? Jika sebelumnya warga Kota Padang berusaha menghindar dari musibah gempa dan tsunami dengan jalan eksodus dari daerah pinggir pantai ke daerah ketinggian, namun belum sempurna eksodus itu dilakukan, kini justru di daerah ketinggian yang diduga merupakan daerah aman tersebut justru terjadi musibah. Masih belum cukupkah Allah memberikan ujian kepada kita? Hanya Allah Yang Maha Tahu.
Sebagai orang yang beriman kita yakin bahwa semua ujian dan cobaan berasal dari Allah. Allah Maha Tahu tentang apa yang Ia lakukan dan di balik sebuah ujian ada ada hikmah yang terkandung di dalamnya.
Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. At Taghaabun: 11)
Karena itu, kita sebagai orang yang beriman tak boleh panik jika mendapat cobaan. Semua yang kita miliki adalah titipan Allah, Allah berhak mengambilnya kapan saja Beliau menginginkan. Seperti firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 156: (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.
Namun tentu kita tak boleh menyerah begitu saja, tetap perlu ada upaya (ikhtiar) untuk mengatasi atau mengantisipasi persoalan yang ada. Dari kunjungan ke berbagai lokasi saya melihat sejumlah masyarakat dengan ikhlas menerima cobaan itu. Tanpa banyak komentar mereka membersihkan dan merapikan lagi rumah yang porak-poranda, atau membersihkan genangan lumpur yang menggenang di dalam rumah serta halaman mereka. Tak sedikit pula masyarakat yang tanpa komando turun bergotong-royong membersihkan lingkungan sekitar mereka bersama. Alhamdulillah.
Kami sebagai pemerintah tentu tak boleh berpangku tangan. Saya bersama sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD), wali kota Padang beserta staf serta unsur pemerintah lainnya, kemarin malam sampai menjelang subuh masih mondar-mandir ke berbagai lokasi bencana untuk mengidentifikasi kondisi masyarakat, serta memberikan bantuan sementara.
Pemerintah pusat juga tak tinggal diam, kemarin pagi Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) telah mengirim utusannya untuk menginventarisir masalah yang terjadi serta mempersiapkan bantuan untuk korban bencana. Insya Allah hari ini kepala BNPB Yang Dipertuan Rajo Maulana Paga Alam Dr Syamsul Maarif MSi dan Ketua DPD RI Irman Gusman akan datang langsung ke Padang untuk melihat kondisi bencana, serta tentu saja melaporkan kepada presiden untuk memperoleh bantuan.
Insya Allah jika kita ikhlas, tidak ada masalah yang tak bisa diselesaikan. Allah menjanjikan, jika kita ikhlas dan bersungguh-sungguh rezeki akan datang dari arah yang tak diduga-duga. Mari kita dengan sungguh-sungguh berdoa mohon petunjuk dari Allah SWT dan mohon ampun atas dosa-dosa yang kita lakukan. Semoga kita semua terhindar dari bencana dan Sumatera Barat menjadi negeri aman damai dan sejahtera, terhindar dari bencana. Moga doa kita di bulan Ramadhan yang berkah ini dikabulkan-Nya. Amiiinnn YRA…. (*)
Padang Ekspres 26 Juli 2012
Gubernur Sumbar
Saat-saat bahagia menunggu beduk tanda berbuka puasa bagi sebagian warga kota Padang, berubah menjadi tangis dan derita. Tiba-tiba terdengar bunyi gemuruh dari arah hulu sungai, dalam waktu singkat air bah datang melanda menerjang dan memporak-porandakan apa saja yang dilaluinya.
Suara pekik memilukan terdengar di sana-sini, namun suara itu tak mampu menghentikan gelombang air yang menerjang seperti amarah. Pohon-pohon tumbang atau tercerabut dari akarnya, sejumlah rumah porak-poranda, sarana irigasi jebol, mobil, penduduk hanyut terseret derasnya arus, tak ada yang mampu mencegah.
Meski hanya berlangsung sekitar 30 menit, tapi peristiwa itu telah membawa dampak luar biasa. Rumah atau bangunan lain yang telah dibangun masyarakat dengan susah payah hancur berantakan dalam waktu sekejap.
Ya Allah, ujian apa lagi yang Engkau berikan kepada kami? Jika sebelumnya warga Kota Padang berusaha menghindar dari musibah gempa dan tsunami dengan jalan eksodus dari daerah pinggir pantai ke daerah ketinggian, namun belum sempurna eksodus itu dilakukan, kini justru di daerah ketinggian yang diduga merupakan daerah aman tersebut justru terjadi musibah. Masih belum cukupkah Allah memberikan ujian kepada kita? Hanya Allah Yang Maha Tahu.
Sebagai orang yang beriman kita yakin bahwa semua ujian dan cobaan berasal dari Allah. Allah Maha Tahu tentang apa yang Ia lakukan dan di balik sebuah ujian ada ada hikmah yang terkandung di dalamnya.
Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. At Taghaabun: 11)
Karena itu, kita sebagai orang yang beriman tak boleh panik jika mendapat cobaan. Semua yang kita miliki adalah titipan Allah, Allah berhak mengambilnya kapan saja Beliau menginginkan. Seperti firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 156: (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.
Namun tentu kita tak boleh menyerah begitu saja, tetap perlu ada upaya (ikhtiar) untuk mengatasi atau mengantisipasi persoalan yang ada. Dari kunjungan ke berbagai lokasi saya melihat sejumlah masyarakat dengan ikhlas menerima cobaan itu. Tanpa banyak komentar mereka membersihkan dan merapikan lagi rumah yang porak-poranda, atau membersihkan genangan lumpur yang menggenang di dalam rumah serta halaman mereka. Tak sedikit pula masyarakat yang tanpa komando turun bergotong-royong membersihkan lingkungan sekitar mereka bersama. Alhamdulillah.
Kami sebagai pemerintah tentu tak boleh berpangku tangan. Saya bersama sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD), wali kota Padang beserta staf serta unsur pemerintah lainnya, kemarin malam sampai menjelang subuh masih mondar-mandir ke berbagai lokasi bencana untuk mengidentifikasi kondisi masyarakat, serta memberikan bantuan sementara.
Pemerintah pusat juga tak tinggal diam, kemarin pagi Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) telah mengirim utusannya untuk menginventarisir masalah yang terjadi serta mempersiapkan bantuan untuk korban bencana. Insya Allah hari ini kepala BNPB Yang Dipertuan Rajo Maulana Paga Alam Dr Syamsul Maarif MSi dan Ketua DPD RI Irman Gusman akan datang langsung ke Padang untuk melihat kondisi bencana, serta tentu saja melaporkan kepada presiden untuk memperoleh bantuan.
Insya Allah jika kita ikhlas, tidak ada masalah yang tak bisa diselesaikan. Allah menjanjikan, jika kita ikhlas dan bersungguh-sungguh rezeki akan datang dari arah yang tak diduga-duga. Mari kita dengan sungguh-sungguh berdoa mohon petunjuk dari Allah SWT dan mohon ampun atas dosa-dosa yang kita lakukan. Semoga kita semua terhindar dari bencana dan Sumatera Barat menjadi negeri aman damai dan sejahtera, terhindar dari bencana. Moga doa kita di bulan Ramadhan yang berkah ini dikabulkan-Nya. Amiiinnn YRA…. (*)
Padang Ekspres 26 Juli 2012
0 komentar:
Posting Komentar