REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
menilai perlu hadirnya calon presiden alternatif di Pemilu 2014.
Pasalnya tokoh-tokoh lama yang maju dalam kontestasi calon presiden di
2009 akan memasuki fase usia senior di 2014.
"Pemilu 2014 akan punya nilai penting bagi demokrasi Indonesia mencari pemimpin nasional," kata Wakil Sekretaris Jendral PKS, Mahfudz Siddiq kepada Republika, Senin (6/8).
Bagi PKS, calon presiden alternatif bukan hanya sekadar memunculkan wajah baru. Calon presiden alternatif mesti juga memiliki gagasan, visi, dan misi yang baru dalam memajukan Indonesia.
Mahfudz mengatakan Indonesia merupakan negara besar dengan kekayaan alam melimpah dan berpenduduk muslim terbesar di dunia. Butuh pemimpin yang bukan hanya cakap secara usia tetapi juga mampu membentuk visi rakyat, tegas, dan berkarakter berani dalam menghadapi resistensi negara luar negeri.
Mahfudz mengaku hingga saat ini PKS belum memiliki calon presiden alternatif. PKS masih akan melihat kemungkinan pengusungan calon presiden pasca Pemilu Legislatif 2014.
Yang jelas, imbuh Mahfudz, calon presiden yang akan diusung bisa diterima mayoritas masyarakat Indonesia. "PKS belum mengkrucut pada nama orang. Kami hanya baru ingin mendorong regerasi kepemimpinan," ujar Mahfudz.
"Pemilu 2014 akan punya nilai penting bagi demokrasi Indonesia mencari pemimpin nasional," kata Wakil Sekretaris Jendral PKS, Mahfudz Siddiq kepada Republika, Senin (6/8).
Bagi PKS, calon presiden alternatif bukan hanya sekadar memunculkan wajah baru. Calon presiden alternatif mesti juga memiliki gagasan, visi, dan misi yang baru dalam memajukan Indonesia.
Mahfudz mengatakan Indonesia merupakan negara besar dengan kekayaan alam melimpah dan berpenduduk muslim terbesar di dunia. Butuh pemimpin yang bukan hanya cakap secara usia tetapi juga mampu membentuk visi rakyat, tegas, dan berkarakter berani dalam menghadapi resistensi negara luar negeri.
Mahfudz mengaku hingga saat ini PKS belum memiliki calon presiden alternatif. PKS masih akan melihat kemungkinan pengusungan calon presiden pasca Pemilu Legislatif 2014.
Yang jelas, imbuh Mahfudz, calon presiden yang akan diusung bisa diterima mayoritas masyarakat Indonesia. "PKS belum mengkrucut pada nama orang. Kami hanya baru ingin mendorong regerasi kepemimpinan," ujar Mahfudz.
Redaktur: Ajeng Ritzki Pitakasari
Reporter: M Akbar Widjaya
Sumber: Antara
republika.co.id 6 Agustus 2012
0 komentar:
Posting Komentar