"Piala
Ramadan" terbesar adalah 'itqun minannaar'.... terbebas dari api
neraka... Dia hanya didapat jika Allah memberi ampunan... Ampunan hanya
Allah berikan jika hambanya taubat dan Istighfar.... Maka, bermula dari
taubat, sukses Ramadan kan didapat..
Taubat bukan urusan para pendosa besar... dia merupakan tuntutan setiap orang beriman. Bahkan termasuk para Nabi juga bertaubat. Perintahnya adalah "wahai orang yang beriman, bertaubatlah....." bukan, "Wahai para pendosa.... bertaubatlah..."
Taubat adalah bentuk kesadaran dan kerendah-hatian seorang hamba di hadapan Allah atas berbagai kekurangannya memenuhi segala hak yg menjadi kewajibannya... hak terhadap Allah, Rasulullah, diri sendiri, keluarga, masyarkat, saudara kaum muslimin, dan lain-lain.... Bagi Allah, semakin hambaNya merendah, semakin tinggi derajat di sisinya. Karena Allah sangat senang dengan hambaNya yg bertaubat.
Yang Allah inginkan juga bukan sembarang Taubat, tapi taubat nasuha... tahukah anda arti nasuh dalam bahasa Arab? Nasuh artinya murni. 'Asal nasuh artinya madu murni, laban nasuh.... susu murni. Maka taubatan nasuh adalah taubat murni. Murni niatnya, semata menghadap ridha dan ampunan Allah. Murni perbuatannya, tidak bercampur-campur lagi dengan maksiat...
Walaupun jika tergelincir lagi setelah bertaubat... jangan ragu untuk segera bertaubat. Tuluskan niat dan perkuat azam... jangan termakan bujukan syaitan, merasa percuma bertaubat karena, taubat sebelumnya 'telah gagal'. Buat syaitan kecewa dengan taubat kita, jangan biarkan dia tertawa puas, dengan mengikuti bisikannya untuk tidak bertaubat..
Jika engkau sempat terhuyung-huyung oleh bisikan syaitan dengan maksiat... maka bikinlah dia KO dengan engkau bertaubat...
Di penghujung Ramadan... perbarui kesadaran dan tekad untuk bertaubat. Semoga kita termasuk orang-orang yang Nabi katakan, "Sesungguhnya setiap malam Ramadan, Allah tetapkan hamba-hamba-Nya yang bebas dari neraka." (HR. Tirmizi)
Bukan orang-orang yang Nabi katakan, "Celakalah, orang yang mendapatkan Ramadan.... namun dia tidak mendapatkan ampunan.." (HR. Hakim)
Taubat bukan urusan para pendosa besar... dia merupakan tuntutan setiap orang beriman. Bahkan termasuk para Nabi juga bertaubat. Perintahnya adalah "wahai orang yang beriman, bertaubatlah....." bukan, "Wahai para pendosa.... bertaubatlah..."
Taubat adalah bentuk kesadaran dan kerendah-hatian seorang hamba di hadapan Allah atas berbagai kekurangannya memenuhi segala hak yg menjadi kewajibannya... hak terhadap Allah, Rasulullah, diri sendiri, keluarga, masyarkat, saudara kaum muslimin, dan lain-lain.... Bagi Allah, semakin hambaNya merendah, semakin tinggi derajat di sisinya. Karena Allah sangat senang dengan hambaNya yg bertaubat.
Yang Allah inginkan juga bukan sembarang Taubat, tapi taubat nasuha... tahukah anda arti nasuh dalam bahasa Arab? Nasuh artinya murni. 'Asal nasuh artinya madu murni, laban nasuh.... susu murni. Maka taubatan nasuh adalah taubat murni. Murni niatnya, semata menghadap ridha dan ampunan Allah. Murni perbuatannya, tidak bercampur-campur lagi dengan maksiat...
Walaupun jika tergelincir lagi setelah bertaubat... jangan ragu untuk segera bertaubat. Tuluskan niat dan perkuat azam... jangan termakan bujukan syaitan, merasa percuma bertaubat karena, taubat sebelumnya 'telah gagal'. Buat syaitan kecewa dengan taubat kita, jangan biarkan dia tertawa puas, dengan mengikuti bisikannya untuk tidak bertaubat..
Jika engkau sempat terhuyung-huyung oleh bisikan syaitan dengan maksiat... maka bikinlah dia KO dengan engkau bertaubat...
Di penghujung Ramadan... perbarui kesadaran dan tekad untuk bertaubat. Semoga kita termasuk orang-orang yang Nabi katakan, "Sesungguhnya setiap malam Ramadan, Allah tetapkan hamba-hamba-Nya yang bebas dari neraka." (HR. Tirmizi)
Bukan orang-orang yang Nabi katakan, "Celakalah, orang yang mendapatkan Ramadan.... namun dia tidak mendapatkan ampunan.." (HR. Hakim)
Wassalam...
Abdullah Haidir
0 komentar:
Posting Komentar