Jakarta(3/9) - Anggota Komisi IV DPR RI Tamsil Linrung mendorong Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, untuk segera mensinergikan Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam menetapkan penambahan lahan cetak sawah baru, sebagai percepatan pemenuhan target surplus 10 juta ton beras di tahun 2014.
“Cetak sawah baru menjadi hal yang dilakukan, namun masih terkendala oleh ketidakselarasan kewenangan, untuk itu Menko Perekonomian harus segera mensinergikan antara Kementan, Kemenhut dan BPN”, tegas politisi PKS ini di Jakarta, Minggu (3/9).
Selain cetak sawah baru, lanjut Tamsil, diperlukan inovasi teknologi untuk menghasilkan benih padi yang adaptif dan produktivitas tinggi. Sebagaimana China dan India yang telah menerapkan rekayasa genetika untuk menghasilkan benih yang adaptif dan unggul.
Tamsil menjelaskan, menurut Data FAO tahun 2010, Indonesia menempati peringkat ketiga dunia sebagai negara produsen beras, setelah China dan India.
“Suatu kemunduran, karena melihat sejarahnya kita pernah swasembada beras,” kata dia.
“Langkah strategis ini harus diimbangi dengan komitmen yang tinggi dari pemerintah untuk melepaskan diri dari ketergantungan impor dan memanfaatkan kekayaan alam, sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia”, jelas Tamsil.
pks.or.id 3 September 2012
0 komentar:
Posting Komentar