Tanah Datar
- Gubernur Sumatera Barat mengharapkan Bupati dan Walikota se Sumatera Barat
untuk memprioritaskan paket A, B dan Paket C dalam mengurangi buta aksara di
Sumatera Barat.
Hari Buta Aksara merupakan sebuah gerakan
nasional bahkan sebuah gerakan internasional. Dalam hal ini menghindarkan
masyarakat kita dari buta huruf sehingga ia dapat membaca dan mandiri. Hal diutarakan
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayinto ketika penutupan Hari Aksara
Internasional ke-47 tingkat Sumbar di Tanah Datar, Sabtu (20/10). Acara tersebut
dihadiri Bupati Tanah Datar M.Shadiq Pasadigoe, Wakil Bupati Tanah Datar Hendri
Arnis, Ketua DPRD, Muspida dan SKPD se Tanah Datar, Bupati/Wako se Sumatera
Barat, Kepala Dinas Pendidikan Sumbar dan Kab/Kota se Sumbar.
Menurut Gubernur, sebagai warga
Sumatera Barat kita sedikit bangga karena pemberantasan buta aksara selalu
menjadi prioritas. Sebagai bukti untuk tingkat nasional Sumatera Barat berada
pada rangking 7 yaitu sebesar 8,67 persen dari jumlah penduduk Sumatera Barat,
sementara yang terendah itu adalah Nusa Tenggara Barat dengan jumlah persentase
42 persen. Berdasarkan data BPS, buta
aksara di Sumatera barat sebesar 3,03 persen, sementara untuk tingkat nasional
5,02 persen. Khusus untuk Sumatera Barat angka yang terendah itu adalah Kota
Bukittinggi dan angka tertinggi itu adalah Kabupaten Mentawai, jelas Gubernur.
“Kabupaten/kota
untuk membuat program buta aksara sehIngga angka buta akasara dapat kita tekan
dari tahun ke tahun“ ajak Gubernur. Lebih lanjut ia menjelaskan dengan tidak
dapatnya seorang warga membaca dan menulis, itu membuat ia menjadi ketinggalan
karena mereka tidak bisa membaca dan manulis, tentu ini harus kita cegah
sehingga mereka dapat ilmu yang baik.
Ketika
mereka sudak dapat membaca dan menulis kita ajari meraka keterampilan sehingga
dapat hidup mandiri, inilah salah satu upaya pemerintah provinsi dalam
mengurangi angka kemiskinan. Kemiskinan adalah musuh kita bersama, sehingga
masyarakat mendapat haknya berupa pendidikan dan pengetahuan. Justru itu
kemiskinan kita atasi satu persatu, terangnya.
Selanjutnya,
Gubernur juga memberikan apresiasi kepada fasilitator yang telah mengajarkan,
mengumpulkan warda aksara pada hal hanya sedikit bantuan yang mereka peroleh.
Pada saat bimbingan banyak keluh kesah bahkan ada yang usia lanjut. Bagaimana
kesulitan mengajarkan yang tua, dan yang tak tahu apa apa sama sekali dan
bahkan tidak nyambung lagi.
Kedewasaan tutor
dalam memberikan bimbingan menghadapi peserta aksara, maka pada kesempatan ini
kami mengucapkan banyak terima kasih.
Sementara Bupati Tanah Datar
M.Shadiq Pasadigoe mengatakan, pembangunan aksara merupakan gerakan nasional
dalam pemberantasan buta aksara yang harus kita sukseskan. Pendidikan merupakan program prioritas yang
harus kita sukseskan, baik pendidkan formal, informal dan non formal,
pemberantasan buta aksara merupakan program pendidikan non formal. Untuk itu
Bupati Shadiq mengajak semua pihak untuk selalu memprioritaskan pendidikan non
formal ini, sehingga buta aksara setiap tahun bisa kita kurangi.
Menurut Bupati Shadiq, pendidikan
adalah untuk membentuk karakter bangsa yang cerdas, mandiri dan sejahtera,
pemberantasan buta aksara sangat penting karena apabila banyak masyarakat yang
bodoh maka tingkat kesejahteraan mereka juga akan menurun, di samping itu juga
akan banyak perbuatan negatif yang akan mereka lakukan tanpa memikirkan
akibatnya.
Bupati Shadiq juga mengucapkan
terima kasih atas ditunjuknya kabupaten Tanah Datar sebagai pusat kegiatan HAI
ke-47 tahun 2012 ini, kegiatan ini sangat berdampak positif bagi masyarakat
Tanah Datar, khususnya di Batusangkar, dengan hadirnya 18 kabupaten/kota selama
3 hari (18-20) Oktober di Batusangkar atau sekitar 350 orang peserta se Sumbar
maka mereka juga akan berbelanja di Batusangkar, maka masyarakat yang berjualan
juga akan meningkat penghasilannya, ulas Bupati Shadiq.
0 komentar:
Posting Komentar