Jakarta
- Komisi Pendidikan DPR RI mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam
upaya melaksakan pendidikan bagi warga negaranya. Hal ini karena
kurikulum 2013 dianggap tidak dapat menyelesaikan akar persoalan
pendidikan nasional, dan bertentangan dengan UUD 45. Demikian
disampaikan Anggota Komisi X DPR Ahmad Zainuddin dalam Rapat Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Komisi X DPR
di ruang rapat Komisi X DPR, Senayan Kamis (22/11).
“Kurikulum ini menjadi salah arah bila tidak realisasikan tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,” tegas Zainuddin.
Zainuddin menilai kurikulum yang ada selama ini lebih cenderung pada pencapaian nilai kognitif dan psikomotorik siswa saja. Sedang implementasi pelajaran agama yang hanya dua jam seminggu dan juga pelaksanaan pendidikan karakter pada siswa terabaikan dalam struktur kurikulum.
“Bagaimana bisa kompetensi lulusan yang diharapkan dapat memiliki aspek karakter mulia jika pendidikan agama tidak terintegrasi kedalam semua mata pelajaran? Bukan integrasi dan holistic namanya kalau hanya pelajaran IPA dan IPS saja yang terintegrasi dengan mata pelajaran lain” jelas Anggota DPR dari Fraksi PKS ini.
Untuk itu Zainuddin mendesak pemerintah untuk mengitegrasikan pendidikan agama kedalam semua mata pelajaran. “PKS berharap pendidikan karakter dan akhlak mulia dapat menjadi ruh yang diajarkan pada semua mata pelajaran,” pungkasnya.
Seperti diketahui, UUD 45 Pasal 31 telah menggariskan bahwa; Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
pks.or.id
“Kurikulum ini menjadi salah arah bila tidak realisasikan tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,” tegas Zainuddin.
Zainuddin menilai kurikulum yang ada selama ini lebih cenderung pada pencapaian nilai kognitif dan psikomotorik siswa saja. Sedang implementasi pelajaran agama yang hanya dua jam seminggu dan juga pelaksanaan pendidikan karakter pada siswa terabaikan dalam struktur kurikulum.
“Bagaimana bisa kompetensi lulusan yang diharapkan dapat memiliki aspek karakter mulia jika pendidikan agama tidak terintegrasi kedalam semua mata pelajaran? Bukan integrasi dan holistic namanya kalau hanya pelajaran IPA dan IPS saja yang terintegrasi dengan mata pelajaran lain” jelas Anggota DPR dari Fraksi PKS ini.
Untuk itu Zainuddin mendesak pemerintah untuk mengitegrasikan pendidikan agama kedalam semua mata pelajaran. “PKS berharap pendidikan karakter dan akhlak mulia dapat menjadi ruh yang diajarkan pada semua mata pelajaran,” pungkasnya.
Seperti diketahui, UUD 45 Pasal 31 telah menggariskan bahwa; Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
pks.or.id
0 komentar:
Posting Komentar