PADANG PANJANG –
Di atas jagad raya ini tempat yang paling mulia dan paling Allah SWT
sukai adalah masjid/mushola, begitu pula sebaliknya tempat yang Allah
kurang senangi adalah pasar, oleh sebab itu anjuran Nabi Muhammad SAW,
agar kita jangan terlalu lama berada di pasar.
Pernyataan ini dikemukakan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno ketika meresmikan salah satu tempat termulia tersebut, Mushola Nur Yakin yang terletak di tengah jantung kota Padang Panjang, tepatnya di terminal mikrolet Kelurahan Pasar Baru, Sabtu (27/10) kemarin.
Meski hanya mushola kecil dengan ukuran 4×8 m, namun peresmian pemakaianya dilakukan langsung oleh Gubernur Sumbar, dan anehnya mushola yang ambruk karena gempa 2007 dan kembali dibangun ini diresmikan tanpa dihadiri oleh pemimpin kota Padang Panjang, Walikota Suir Syam dan segenap jajarannya.
Entah karena apa, namun yang pasti, jauh hari undangan untuk Wako sudah diberikan langsung dan beliau berjanji akan menghadirnya, namun sekali lagi kita masyarakat Padang Panjang khususnya warga sekitar kelurahan Pasar Baru tak melihat kehadiran pemimpin kota ini.
“Anehnya ketidakhadiran beliau juga tak ada yang mewakilinya sebagai mana mestinya yang ada dalam aturan keprotokoleran,” ujar Eri Izah sebagai ketua pelaksana peresmian mushola Nur Yakin Kota Padang Panjang pada www.sumbaronline.com di sela sela kesibukannya.
Dalam peresmian pemakaian kembali mushola Nur Yakin yang juga dihadiri oleh anggota Komisi IV DPR RI Hermanto, Kadis Perindagkop Sumbar, Afriadi Laudin, tokoh masyarakat Padang Panjang, H Syamsudin dt Pingai, usai sambutan Gubernur menyempatkan menandatangani prasati. Kemudian Gubernur yang berpenampilan sederhana ini dijamu makan baselo di dalam musholla, suasana begitu akrab dan harmonis.
Gubernur Irwan prayitno mengatakan, bahwa dengan persemian pemakaian kembali mushola ini berada dalam waktu tepat karena masih dalam hari raya Idul Adha, yang mana dalam intinya kita umat Islam diajarkan untuk dapat berbuat baik demi kepentingan sendiri dan orang lain, apa apa yang kita lakukan adalah demi kepentingan orang lain yang intinya kembali pada diri kita masing masing.
Dengan adanya kembali musholla ini betapa banyak kepentingan orang lain yang dapat terlaksanakan disini, untuk itu dalam hari raya qurban ini kita telah dilatih bagaimana bisa berkorban untuk diri sendiri dan orang lain. Dan, meski mushola ini kecil saya akan tetap meluangkan waktu demi memenuhi sebuah undangan masyarakat, apalagi kegiatan yang dilakukan masyarakat adalah untuk kepentingan bersama dan tegaknya agama.
“Insya Allah saya tetap akan menghadiri acara yang diundang masyarakat meski “sasampik sampik balai anak rajo lalu juo” (betapapun sempitnya waktu untuk urusan agama diusahakan juga),” ucap Irwan Prayitno pada www.sumbaronline.com.
Ketua mushola Nur Yakin yang akrab dipanggil mak Ten mengatakan, sangat bangga dan terharu atas semua ini. “Meski kami hanya rakyat kecil dengan acara yang kecil namun sebagai pemimpin negeri ini (Sumbar) pak gubernur masih tetap menghadirinya dan membuat kami besar dengan sikapnya yang merakyat dan dengan tegur sapanya halus, semua apa yang kami lakukan demi terlaksananya acara meski berat semua jadi ringan dengan datangnya gubernur,” ucap mak Ten.
Sementara Abdurahman, salah seorang masyarakat Pasar Baru dan jamaah mushola Nur Yakin menyatakan sangat terobati dengan kehadiran gubernur.
“Meski bapak kandung kami sendiri dalam hal ini Walikota tak menampakan diri di acara ini, walau undangan telah kami layangkan dan beliau telah mengkomfirmasikan akan hadir, tapi entah karena apa, atau karena hanya mushola kecil dari segelintir masyarakat kecil, beliau tak hadir itu adalah wujud dari kesibukan beliau. Terus terang dari media masa yang kami baca dan dengar sangat sibuk sebagai walikota,” ucapnya bernada kecewa. *
sumbaronline.com 28 Oktober 2012
pkssumbarnews.blogspot.com
Pernyataan ini dikemukakan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno ketika meresmikan salah satu tempat termulia tersebut, Mushola Nur Yakin yang terletak di tengah jantung kota Padang Panjang, tepatnya di terminal mikrolet Kelurahan Pasar Baru, Sabtu (27/10) kemarin.
Meski hanya mushola kecil dengan ukuran 4×8 m, namun peresmian pemakaianya dilakukan langsung oleh Gubernur Sumbar, dan anehnya mushola yang ambruk karena gempa 2007 dan kembali dibangun ini diresmikan tanpa dihadiri oleh pemimpin kota Padang Panjang, Walikota Suir Syam dan segenap jajarannya.
Entah karena apa, namun yang pasti, jauh hari undangan untuk Wako sudah diberikan langsung dan beliau berjanji akan menghadirnya, namun sekali lagi kita masyarakat Padang Panjang khususnya warga sekitar kelurahan Pasar Baru tak melihat kehadiran pemimpin kota ini.
“Anehnya ketidakhadiran beliau juga tak ada yang mewakilinya sebagai mana mestinya yang ada dalam aturan keprotokoleran,” ujar Eri Izah sebagai ketua pelaksana peresmian mushola Nur Yakin Kota Padang Panjang pada www.sumbaronline.com di sela sela kesibukannya.
Dalam peresmian pemakaian kembali mushola Nur Yakin yang juga dihadiri oleh anggota Komisi IV DPR RI Hermanto, Kadis Perindagkop Sumbar, Afriadi Laudin, tokoh masyarakat Padang Panjang, H Syamsudin dt Pingai, usai sambutan Gubernur menyempatkan menandatangani prasati. Kemudian Gubernur yang berpenampilan sederhana ini dijamu makan baselo di dalam musholla, suasana begitu akrab dan harmonis.
Gubernur Irwan prayitno mengatakan, bahwa dengan persemian pemakaian kembali mushola ini berada dalam waktu tepat karena masih dalam hari raya Idul Adha, yang mana dalam intinya kita umat Islam diajarkan untuk dapat berbuat baik demi kepentingan sendiri dan orang lain, apa apa yang kita lakukan adalah demi kepentingan orang lain yang intinya kembali pada diri kita masing masing.
Dengan adanya kembali musholla ini betapa banyak kepentingan orang lain yang dapat terlaksanakan disini, untuk itu dalam hari raya qurban ini kita telah dilatih bagaimana bisa berkorban untuk diri sendiri dan orang lain. Dan, meski mushola ini kecil saya akan tetap meluangkan waktu demi memenuhi sebuah undangan masyarakat, apalagi kegiatan yang dilakukan masyarakat adalah untuk kepentingan bersama dan tegaknya agama.
“Insya Allah saya tetap akan menghadiri acara yang diundang masyarakat meski “sasampik sampik balai anak rajo lalu juo” (betapapun sempitnya waktu untuk urusan agama diusahakan juga),” ucap Irwan Prayitno pada www.sumbaronline.com.
Ketua mushola Nur Yakin yang akrab dipanggil mak Ten mengatakan, sangat bangga dan terharu atas semua ini. “Meski kami hanya rakyat kecil dengan acara yang kecil namun sebagai pemimpin negeri ini (Sumbar) pak gubernur masih tetap menghadirinya dan membuat kami besar dengan sikapnya yang merakyat dan dengan tegur sapanya halus, semua apa yang kami lakukan demi terlaksananya acara meski berat semua jadi ringan dengan datangnya gubernur,” ucap mak Ten.
Sementara Abdurahman, salah seorang masyarakat Pasar Baru dan jamaah mushola Nur Yakin menyatakan sangat terobati dengan kehadiran gubernur.
“Meski bapak kandung kami sendiri dalam hal ini Walikota tak menampakan diri di acara ini, walau undangan telah kami layangkan dan beliau telah mengkomfirmasikan akan hadir, tapi entah karena apa, atau karena hanya mushola kecil dari segelintir masyarakat kecil, beliau tak hadir itu adalah wujud dari kesibukan beliau. Terus terang dari media masa yang kami baca dan dengar sangat sibuk sebagai walikota,” ucapnya bernada kecewa. *
sumbaronline.com 28 Oktober 2012
pkssumbarnews.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar