Padang – Penyelenggaraan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) dimaksudkan untuk mendapatkan masukan guna penyempurnaan
rancangan RKPD Provinsi Sumatera Barat tahun 2014 menjadi Rancangan
Akhir RKPD Provinsi Sumbar tahun 2014 melalui pembahasan Rencana Kerja
(Renja) SKPD tahun 2014 dan prioritas pembangunan daerah tahun 2014
serta prioritas dan aspirasi Kabupaten/Kota sesuai kesepakatan hasil
musrenbang kabupaten/kota.Musrenbang juga merupakan media konsultasi
publik bagi segenap stakeholder daerah untuk menetapkan program dan
kegiatan serta rekomendasi kebijakan guna mendukung implementasi
program/kegiatan tahun anggaran yang akan datang.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno membuka secara resmi Kegiatan Musrenbang Provinsi Sumatera Barat tahun 2013 yang diadakan di Padang, tanggal 8-10 April 2013. Menurutnya, arah kebijakan pembangunan 2014 meliputi, peningkatan nilai ekspor, peningkatan nilai tambah produk unggulan, mengatasi pengangguran, pengembangan produk komoditi ekspor, memperkuat peran bisnis daerah dan pengembangan tata kelola pemerintahan yang kondusif.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Muslim Kasim, Ketua DPRD Ir. Yulteknil, MM, Deputy Pengembangan Sumberdaya Kementerian PDT, Drs. Agus Salim, M.Eng, Staf Ahli Bidang SDA Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Bappenas Ir. Umiyatum Hayati, MSc., Kepala Litbang Kemendagri Drs. Ahmad Zubaidi, Msi, Kepala Bappeda Sumbar Prof. Dr. Rahmad Sani, MSc, Bupati/Walikota se-Sumatera Barat, Forkopinda, Kepala SKPD di lingkungan Pemprov. Sumbar, tokoh masyarakat, pimpinan organisasi kemasyarakatan dan akademisi.
Lebih lanjut Gubernur menerangkan, ada beberapa tantangan yang akan dihadapi untuk ke depannya, sektor riil ekonomi yang sangat lambat, peranan swasta dalam investasi harus ditingkatkan, dominasi komoditi ekspor tak hanya dalam bahan mentah, sulit dan lamanya proses pembebasan lahan yang terjadi dan peningkatkan ekalasi politik apalagi untuk menyambut pemilu 2014, ungkapnya.
Irwan Prayitno menambahkan, dari permasalahan dan arah kebijakan yang dikemukakan tersebut, maka percepatan infrastruktur perlu implementasi yang kongkrit, baik infrastruktur jalan yang menunjang ekonomi, jembatan, irigasi, perumahan, transportasi, air bersih maupun sanitasi. Dengan adanya infrastruktur yang memadai akan terjadi pergerakan ekonomi yang cepat, membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan dapat mengatasi kesenjangan atau disparitas antar daerah, tambahnya.
Dengan memfokuskan upaya tersebut pada daerah tertinggal diharapkan terjadi pengentasan daerah tertinggal, berdasarkan hal tersebut tema RKPD tahun 2014 “Percepatan pembangunan infrastruktur untuk memacu pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja dan pengentasan daerah tertinggal” dapat dilaksanakan, tegasnya.
Sementara itu Perwakilan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Staf Ahli Bidang Sumber Daya Alam Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim, Ummyatun Hayati Triastuti juga menyampaikan, kinerja pertumbuhan ekonomi Sumbar mengalami peningkatan sejak tahun 2009 , dan pada tahun 2012 lajunya jauh lebih tinggi dari laju pertumbuhan nasional.
Dalam kesempatan ini juga diserahkan piagam penghargaan perencanaan terbaik dalam penyusunan RKPD tahun 2013 kepada 6 kabupaten/kota yang diserahkan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno. [zs,ef]
www.irwan-prayitno.com
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno membuka secara resmi Kegiatan Musrenbang Provinsi Sumatera Barat tahun 2013 yang diadakan di Padang, tanggal 8-10 April 2013. Menurutnya, arah kebijakan pembangunan 2014 meliputi, peningkatan nilai ekspor, peningkatan nilai tambah produk unggulan, mengatasi pengangguran, pengembangan produk komoditi ekspor, memperkuat peran bisnis daerah dan pengembangan tata kelola pemerintahan yang kondusif.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Muslim Kasim, Ketua DPRD Ir. Yulteknil, MM, Deputy Pengembangan Sumberdaya Kementerian PDT, Drs. Agus Salim, M.Eng, Staf Ahli Bidang SDA Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Bappenas Ir. Umiyatum Hayati, MSc., Kepala Litbang Kemendagri Drs. Ahmad Zubaidi, Msi, Kepala Bappeda Sumbar Prof. Dr. Rahmad Sani, MSc, Bupati/Walikota se-Sumatera Barat, Forkopinda, Kepala SKPD di lingkungan Pemprov. Sumbar, tokoh masyarakat, pimpinan organisasi kemasyarakatan dan akademisi.
Lebih lanjut Gubernur menerangkan, ada beberapa tantangan yang akan dihadapi untuk ke depannya, sektor riil ekonomi yang sangat lambat, peranan swasta dalam investasi harus ditingkatkan, dominasi komoditi ekspor tak hanya dalam bahan mentah, sulit dan lamanya proses pembebasan lahan yang terjadi dan peningkatkan ekalasi politik apalagi untuk menyambut pemilu 2014, ungkapnya.
Irwan Prayitno menambahkan, dari permasalahan dan arah kebijakan yang dikemukakan tersebut, maka percepatan infrastruktur perlu implementasi yang kongkrit, baik infrastruktur jalan yang menunjang ekonomi, jembatan, irigasi, perumahan, transportasi, air bersih maupun sanitasi. Dengan adanya infrastruktur yang memadai akan terjadi pergerakan ekonomi yang cepat, membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan dapat mengatasi kesenjangan atau disparitas antar daerah, tambahnya.
Dengan memfokuskan upaya tersebut pada daerah tertinggal diharapkan terjadi pengentasan daerah tertinggal, berdasarkan hal tersebut tema RKPD tahun 2014 “Percepatan pembangunan infrastruktur untuk memacu pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja dan pengentasan daerah tertinggal” dapat dilaksanakan, tegasnya.
Sementara itu Perwakilan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Staf Ahli Bidang Sumber Daya Alam Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim, Ummyatun Hayati Triastuti juga menyampaikan, kinerja pertumbuhan ekonomi Sumbar mengalami peningkatan sejak tahun 2009 , dan pada tahun 2012 lajunya jauh lebih tinggi dari laju pertumbuhan nasional.
Dalam kesempatan ini juga diserahkan piagam penghargaan perencanaan terbaik dalam penyusunan RKPD tahun 2013 kepada 6 kabupaten/kota yang diserahkan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno. [zs,ef]
www.irwan-prayitno.com
0 komentar:
Posting Komentar