Terima kasih kepada pengunjung blog. Jumlah kunjungan telah melewati 23.000. Nikmati postingan baru setiap Sabtu-Ahad
Home » » Ibnu Sirin, Tikus dan Dosa

Ibnu Sirin, Tikus dan Dosa

Written By Unknown on Sabtu, 04 Mei 2013 | 21.03

Muhammad Bin Sirin atau Imam Ibnu Sirin atau lebih dikenal dengan panggilan Ibnu Sirin. Beliau seorang ulama tabi'in terkemuka. Disamping mendalami ilmu-ilmu tafsir, hadits dan ilmu-ilmu lainnya, beliau terkenal sebagai seorang pakar dan mahir dalam menafsirkan mimpi (tafsir ahlam). Penafsiran mimpi yang dilakukannya banyak mengaitkan ayat-ayat Al-Quran, dan Hadits Nabi saw. Ibnu Sirin seorang tabi'iin yang kaya raya (dzu tsarwah), kekayaannya adalah dari kepemilikan madu yang mencapai 600 barrel (birmil).

Suatu ketika lewatlah seekor tikus diantara bejana-bejana berisi madu yang menjadi milik Ibnu sirin. Tiba-tiba tikus itu tercebur dan mati di dalam salah satu bejana dari 600 barrel madu itu.


Kemudian para pembantu Ibn Sirin ini mengeluarkan tikus itu dari salah satu bejana, namun naas pembantu itu lupa dari bejana mana asal tikus tadi.


Di tengah kebingungan itu Imam Ibnu Sirin menyuruh semua pembantunya untuk menumpahkan ke-600 barrel madu itu, demi menjaga syubhat dari najis bangkai tikus itu.


Para pembantunya heran dengan tindakan Ibnu Sirin ini lalu bertanya,"Wahai Imam mengapa engkau menumpahkan tsarwahmu (kekayaanmu)?"


 
Ibn Sirin menjawab, "Sesungguhnya benda cair ini telah menjadi najis dengan tikus tadi, sedang kalian telah lupa dari barrel mana tikus berasal, dan ini menjadikan semua barrel yang ada menjadi syubhat".

 
Lantas Ibnu Sirin berkata lagi,"Ketahuilah, ini adalah akibat dosaku, dan aku menunggu akibat dari dosaku ini selama 40 tahun lamanya."


Para pembantu makin heran dan bertanya lagi, "Wahai Imam, dosa apa gerangan yang engkau maksud?"

Ibnu Sirin menjelaskan, "Sebelum 40 tahun yang lalu, aku pernah marah kepada seseorang dan aku memanggilnya dengan sebutan "wahai orang faqir" aku berdosa telah menyakitinya, dan ini adalah akibat dari dosaku yang sudah aku tunggu sejak 40 tahun lamanya."


Subhanallah, Muhammad Ibnu Sirin menanti hukuman balasan dari dosa yang dia lakukan 40 tahun silam karena menghina seorang muslim dengan panggilan "wahai faqiir"…astaghfirullah....sementara kita...????? Setiap waktu, setiap hari, begitu ringan menghina, menuding, memojokkan orang dan memfitnah saudara-saudara kita seiman dengan tuduhan yang jauh dari kebenaran. Kapankah kita menunggu balasan dosa kita....seperti Ibnu Sirin...?

Aidil Heryana

Foto: freefoto.com
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar


 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2011-2013. PKS Lubeg - All Rights Reserved - Email: pkslubeg@yahoo.com
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger