Padang – Investasi di Sumbar hingga
triwulan pertama mengalami kenaikan signifikan ketimbang tahun lalu pada
periode yang sama, khususnya investasi Penanaman Modal Asing (PMA).
“Tahun ini mencapai 8,918 juta dollar AS, sedangkan tahun lalu pada triwulan pertama (Januari- Maret) mencapai 3,368 juta dollar AS. Ini pertanda, orang luar makin nyaman berinvestasi di Sumbar. Pemprov dan kab/kota berkomitmen permudah segala urusan perizinan terkait investasi,” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Provinsi Sumbar H. Masrul Zen kepada Singgalang, Jumat (24/5) di Padang.
Sedangkan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tidak mengalami kenaikan signifikan. Perkembangan relative sama dengan tahun sebelumnya. Hingga triwulan tahun ini mencapai Rp74,594 milliar. Tahun sebelumnya Rp74,625 milliar.
PMA hingga triwulan 2013 antara lain PT Jia Guo Mining, PT Jixing Mining Indonesia, PT Dempo Tongda Properties dan yang terbesar adalah PT Tirta Investama dengan investasi 6.598 dollar AS dan PT Wilar Nabati Indonesia dengan investasi 1.528 dollar AS.
Sedangkan PMDN, antara lain PT Selago Makmur, PT Bina Pratama, PT Wira Inno Mas dan yang terbesar investasinya adalah PT Pasaman Marama Sejahtera sebesar Rp32,590 milliar. Lainnya PT Lestari Jaya Basamo, PT Semesta Berjaya.
Masrul menekankan, dilihat dari jumlah PMA dan PMDN yang ada di sumbar belum semua menyampaikan LKPM ke BKPMP Sumbar sehingga angka yang didapatkan belum menggambarkan realisasi investasi rii yang ada.
Misalnya, Pelindo yangmembangun pengembangan peabuhan Teluk Bayur, Lippo Group yang akan membangun rumah sakit dan mall dengan investasi Rp1,3 triliun, Basko Group yang akan membangun mall dengan perkiraan investasi Rp 1 trililiun, taksi Blue Bird, Hotel Ibis dan lainnya.
“Semua belum masuk ke kita. Itu semua investasi besar – besar. Kita akan koordinasikan dengan Pemko Padang maupun kab/kota lainnya, berapa kepastian nilai investasi investor tersebut. Jadi boleh dipastikan tahun ini realisasi investasi akan naik signifikan,” terang dia. Masrul menjelaskan, investasi yang meningkat di Sumbar itu, selain pemprov dan kab/kota sepakat mempermudah segala perizinan investasi, juga secara formal dan informal terus meyakinkan investasi, daerah Sumbar benar – benar aman. Bahkan sebelum menerima wartawan, Masrul menerima investor asal China yang akan berinvestasi di daerah ini, terutama terkait pengolahan hasil pertanian dan pertambangan.
“Juni mendatang, kita undang lagi mereka ke sini, untuk mempresentasikan apa yang mereka investasikan itu di hadapan bupati/walikota dan stakeholder lain. Kita siap pula beberkan data dan potensi yang ada. Soal petanian dan pertambangan, kita cukup kaya. Hanya kurang teknologi pengolahannya. Jai cocoklah,” jelas dia.
Singgalang, 27 Mei 2013/irwan-prayitno.com
Keterangan Foto: Gubernur Sumbar ketika memberi sambutan dalam sebuah forum yang membicarakan investasi di Sumbar
“Tahun ini mencapai 8,918 juta dollar AS, sedangkan tahun lalu pada triwulan pertama (Januari- Maret) mencapai 3,368 juta dollar AS. Ini pertanda, orang luar makin nyaman berinvestasi di Sumbar. Pemprov dan kab/kota berkomitmen permudah segala urusan perizinan terkait investasi,” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Provinsi Sumbar H. Masrul Zen kepada Singgalang, Jumat (24/5) di Padang.
Sedangkan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tidak mengalami kenaikan signifikan. Perkembangan relative sama dengan tahun sebelumnya. Hingga triwulan tahun ini mencapai Rp74,594 milliar. Tahun sebelumnya Rp74,625 milliar.
PMA hingga triwulan 2013 antara lain PT Jia Guo Mining, PT Jixing Mining Indonesia, PT Dempo Tongda Properties dan yang terbesar adalah PT Tirta Investama dengan investasi 6.598 dollar AS dan PT Wilar Nabati Indonesia dengan investasi 1.528 dollar AS.
Sedangkan PMDN, antara lain PT Selago Makmur, PT Bina Pratama, PT Wira Inno Mas dan yang terbesar investasinya adalah PT Pasaman Marama Sejahtera sebesar Rp32,590 milliar. Lainnya PT Lestari Jaya Basamo, PT Semesta Berjaya.
Masrul menekankan, dilihat dari jumlah PMA dan PMDN yang ada di sumbar belum semua menyampaikan LKPM ke BKPMP Sumbar sehingga angka yang didapatkan belum menggambarkan realisasi investasi rii yang ada.
Misalnya, Pelindo yangmembangun pengembangan peabuhan Teluk Bayur, Lippo Group yang akan membangun rumah sakit dan mall dengan investasi Rp1,3 triliun, Basko Group yang akan membangun mall dengan perkiraan investasi Rp 1 trililiun, taksi Blue Bird, Hotel Ibis dan lainnya.
“Semua belum masuk ke kita. Itu semua investasi besar – besar. Kita akan koordinasikan dengan Pemko Padang maupun kab/kota lainnya, berapa kepastian nilai investasi investor tersebut. Jadi boleh dipastikan tahun ini realisasi investasi akan naik signifikan,” terang dia. Masrul menjelaskan, investasi yang meningkat di Sumbar itu, selain pemprov dan kab/kota sepakat mempermudah segala perizinan investasi, juga secara formal dan informal terus meyakinkan investasi, daerah Sumbar benar – benar aman. Bahkan sebelum menerima wartawan, Masrul menerima investor asal China yang akan berinvestasi di daerah ini, terutama terkait pengolahan hasil pertanian dan pertambangan.
“Juni mendatang, kita undang lagi mereka ke sini, untuk mempresentasikan apa yang mereka investasikan itu di hadapan bupati/walikota dan stakeholder lain. Kita siap pula beberkan data dan potensi yang ada. Soal petanian dan pertambangan, kita cukup kaya. Hanya kurang teknologi pengolahannya. Jai cocoklah,” jelas dia.
Singgalang, 27 Mei 2013/irwan-prayitno.com
Keterangan Foto: Gubernur Sumbar ketika memberi sambutan dalam sebuah forum yang membicarakan investasi di Sumbar
0 komentar:
Posting Komentar