TTG (Teknologi Tepat Guna) sudah tak
asing lagi bagi masyarakat Sumatera Barat sejak dulu. Buktinya terlihat
nyata dan masih mampu bertahan hingga sekarang.
Di daerah sekitar Batang Sinamar misalnya, banyak kita temukan kincir air yang berfungsi untuk menaikkan air sungai ke tempat yang lebih tinggi. Teknologi ini telah banyak membantu masyarakat mengubah lahan-lahan yang kering-kerontang menjadi lahan yang subur. Air tersebut selain digunakan untuk mengairi sawah dan lahan pertanian, juga digunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari.
Masyarakat di berbagai pelosok Sumatera Barat sejak dulu juga telah menggunakan teknologi kincir air untuk menumbuk padi. Sampai hari ini teknologi tersebut masih digunakan dan menjadi alternatif bagi mahal dan sulitnya BBM. Di daerah Lawang misalnya, juga telah lama digunakan teknologi sederhana menggunakan tenaga kerbau untuk mengilang tebu. Lalu air tebu ini diolah menjadi gula tebu.
Entah siapa penemunya untuk pertama kali, namun hingga hari ini teknologi sederhana tersebut di sejumlah tempat masih dimanfaatkan dan masih dirasakan manfaatnya. Berdasarkan definisinya Teknologi Tepat Guna adalah sebuah alat/teknologi sederhana yang diciptakan atau ditemukan oleh masyarakat secara swadaya, membutuhkan biaya yang relatif murah untuk membuatnya namun sangat bermanfaat untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dengan demikian sangat jelas bahwa kincir air atau kincir penggilingan padi adalah sebuah Teknologi Tepat Guna (TTG) dan termasuk yang tertua di Indonesia.
Disadari atau tidak, penemuan Teknologi Tepat Guna terus bermunculan di dunia, termasuk di negara kita. Untuk mempermudah dan memperlancar pekerjaannya, masyarakat berusaha berkreasi menciptakan alat dan berbagai teknologi sederhana. Meski pada awalnya hanyalah sebuah alat yang sederhana, namun sesuai dengan tingkat manfaatnya, tentu alat ini makin populer di masyarakat dan terus dikembangkan.
Misalkan saja pesawat udara. Dulunya pesawat udara hanyalah sebuah alat sederhana yang diciptakan Wright bersaudara yang bermimpi menjadi manusia pertama yang bisa terbang seperti burung. Namun kini, penemuan Wright tersebut terus berkembang menjadi berbagai teknologi penerbangan. Mulai dari pesawat penumpang yang tak terpisahkan lagi dari kehidupan manusia sampai pesawat ulang-alik ke ruang angkasa.
Begitu juga pesawat telepon yang ditemukan pertama kali oleh Graham Bell. Dulu telepon hasil penemuan Graham Bell hanyalah sebuah alat sederhana agar manusia bisa berkomunikasi dengan manusia lain meski mereka dipisahkan oleh jarak yang jauh. Kini, telepon telah berkembang pesat dan “bermutasi” menjadi smart phone seperti yang kita saksikan dan kita gunakan saat ini. Telepon kini telah menjadi kebutuhan sehari-hari yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari.
Listrik dan bola lampu ketika ditemukan Alfa Edison hanyalah sebuah alat sederhana yang mampu menghasilkan energi dan cahaya. Kini tentu kita tak bisa dipisahkan lagi dari listrik dan lampu. Begitu juga komputer, dulu hanyalah sebuah alat sederhana yang berfungsi untuk menghitung (berasal dari kata compute=menghitung). Kini perkembangan komputer sungguh luar biasa.
Kemarin, Kamis (26/09/2013) , merupakan hari bersejarah bagi perkembangan Teknologi Tepat Guna di Indonesia, khususnya Sumatera Barat. Menko Kesra Agung Laksono,Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, dan Menristek Gusti Muhammad Hatta atas nama Presiden RI meresmikan acara Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional ke XV di komplek Stadion Agus Salim Padang.
Acara yang akan berlangsung selama 5 hari di Kawasan Stadion Agus Salim ini diikuti oleh utusan dari semua provinsi di Indonesia ini. Masing-masing daerah akan memamerkan berbagai hasil temuan teknologi tepat guna dan inovasi masing-masing. Ada banyak temuan-temuan baru yang mereka peragakan dan bisa dilihat langsung kehandalannya.
Kita berharap semoga temuan tersebut juga mampu menjadi cikal-bakal teknologi yang bermanfaat besar di masa datang. Acara ini terbuka untuk umum. Bagi masyarakat Sumbar, terutama pelajar, mahasiswa , kalangan perguruan tinggi serta msyarakat umum semoga iven ini memberi inspirasi bagi masyarakat atau para ilmuwan daerah ini untuk menemukan ide-ide kreatif untuk melakukan penemuan-penemuan baru. Amin…***
Irwan Prayitno
Gubernur Sumbar
Singgalang 27 September 2013
irwan-prayitno.com
Di daerah sekitar Batang Sinamar misalnya, banyak kita temukan kincir air yang berfungsi untuk menaikkan air sungai ke tempat yang lebih tinggi. Teknologi ini telah banyak membantu masyarakat mengubah lahan-lahan yang kering-kerontang menjadi lahan yang subur. Air tersebut selain digunakan untuk mengairi sawah dan lahan pertanian, juga digunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari.
Masyarakat di berbagai pelosok Sumatera Barat sejak dulu juga telah menggunakan teknologi kincir air untuk menumbuk padi. Sampai hari ini teknologi tersebut masih digunakan dan menjadi alternatif bagi mahal dan sulitnya BBM. Di daerah Lawang misalnya, juga telah lama digunakan teknologi sederhana menggunakan tenaga kerbau untuk mengilang tebu. Lalu air tebu ini diolah menjadi gula tebu.
Entah siapa penemunya untuk pertama kali, namun hingga hari ini teknologi sederhana tersebut di sejumlah tempat masih dimanfaatkan dan masih dirasakan manfaatnya. Berdasarkan definisinya Teknologi Tepat Guna adalah sebuah alat/teknologi sederhana yang diciptakan atau ditemukan oleh masyarakat secara swadaya, membutuhkan biaya yang relatif murah untuk membuatnya namun sangat bermanfaat untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dengan demikian sangat jelas bahwa kincir air atau kincir penggilingan padi adalah sebuah Teknologi Tepat Guna (TTG) dan termasuk yang tertua di Indonesia.
Disadari atau tidak, penemuan Teknologi Tepat Guna terus bermunculan di dunia, termasuk di negara kita. Untuk mempermudah dan memperlancar pekerjaannya, masyarakat berusaha berkreasi menciptakan alat dan berbagai teknologi sederhana. Meski pada awalnya hanyalah sebuah alat yang sederhana, namun sesuai dengan tingkat manfaatnya, tentu alat ini makin populer di masyarakat dan terus dikembangkan.
Misalkan saja pesawat udara. Dulunya pesawat udara hanyalah sebuah alat sederhana yang diciptakan Wright bersaudara yang bermimpi menjadi manusia pertama yang bisa terbang seperti burung. Namun kini, penemuan Wright tersebut terus berkembang menjadi berbagai teknologi penerbangan. Mulai dari pesawat penumpang yang tak terpisahkan lagi dari kehidupan manusia sampai pesawat ulang-alik ke ruang angkasa.
Begitu juga pesawat telepon yang ditemukan pertama kali oleh Graham Bell. Dulu telepon hasil penemuan Graham Bell hanyalah sebuah alat sederhana agar manusia bisa berkomunikasi dengan manusia lain meski mereka dipisahkan oleh jarak yang jauh. Kini, telepon telah berkembang pesat dan “bermutasi” menjadi smart phone seperti yang kita saksikan dan kita gunakan saat ini. Telepon kini telah menjadi kebutuhan sehari-hari yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari.
Listrik dan bola lampu ketika ditemukan Alfa Edison hanyalah sebuah alat sederhana yang mampu menghasilkan energi dan cahaya. Kini tentu kita tak bisa dipisahkan lagi dari listrik dan lampu. Begitu juga komputer, dulu hanyalah sebuah alat sederhana yang berfungsi untuk menghitung (berasal dari kata compute=menghitung). Kini perkembangan komputer sungguh luar biasa.
Kemarin, Kamis (26/09/2013) , merupakan hari bersejarah bagi perkembangan Teknologi Tepat Guna di Indonesia, khususnya Sumatera Barat. Menko Kesra Agung Laksono,Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, dan Menristek Gusti Muhammad Hatta atas nama Presiden RI meresmikan acara Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional ke XV di komplek Stadion Agus Salim Padang.
Acara yang akan berlangsung selama 5 hari di Kawasan Stadion Agus Salim ini diikuti oleh utusan dari semua provinsi di Indonesia ini. Masing-masing daerah akan memamerkan berbagai hasil temuan teknologi tepat guna dan inovasi masing-masing. Ada banyak temuan-temuan baru yang mereka peragakan dan bisa dilihat langsung kehandalannya.
Kita berharap semoga temuan tersebut juga mampu menjadi cikal-bakal teknologi yang bermanfaat besar di masa datang. Acara ini terbuka untuk umum. Bagi masyarakat Sumbar, terutama pelajar, mahasiswa , kalangan perguruan tinggi serta msyarakat umum semoga iven ini memberi inspirasi bagi masyarakat atau para ilmuwan daerah ini untuk menemukan ide-ide kreatif untuk melakukan penemuan-penemuan baru. Amin…***
Irwan Prayitno
Gubernur Sumbar
Singgalang 27 September 2013
irwan-prayitno.com
0 komentar:
Posting Komentar