Terima kasih kepada pengunjung blog. Jumlah kunjungan telah melewati 23.000. Nikmati postingan baru setiap Sabtu-Ahad
Home » , » Sekilas Sejarah Rohingnya

Sekilas Sejarah Rohingnya

Written By Unknown on Rabu, 08 Agustus 2012 | 11.50

Memang ironis. Jenderal Aung San, bapaknya Suu Kyi, adalah petinggi militer sekaligus pemimpin Burma yang pertama kali berupaya merangkul kaum Rohingya pada tahun 1950-an. Jenderal Aung San memberi blanko kosong kepada etnis Rohingya untuk ikut bersama membangun Negara Burma. Namun, kebijakan itulah yang membuat Jenderal Aung San akhirnya dikudeta.

Konstitusi Myanmar menyatakan bahwa yang disebut suku bangsa Myanmar adalah mereka yang telah tinggal di negeri itu sejak abad ke-12. Suku bangsa pembentuk etnis Rohingya (Arab, Persia, Afghan, Maghribi/Moor) sudah ada di Arakan (sekarang disebut wilayah Rakhine) sejak abad ke-8, namun bukti-bukti sejarah ini telah coba dimusnahkan oleh penguasa Myanmar. Sementara, partai pendukung Suu Kyi sekarang ini menjalankan kebijakan umum: tak mengakui Rohingya sebagai etnis warga negara Myanmar.

Ceritanya panjang. Dimulai dari invasi Kerajaan Burma ke Arakan pada akhir abad ke-19 yang membuat ribuan orang Arakan (Rohingya Muslim dan minoritas Rakhine Buddha) tewas, puluhan ribu lainnya melarikan diri ke Chittagong (Bangladesh), meminta perlindungan Inggris. Sisa orang Arakan yang masih tertinggal akhirnya diasingkan paksa (forced exile) ke bagian tengah wilayah Burma sehingga negeri Arakan hampir kosong. Kerajaan Burma meminta Inggris memulangkan pengungsi Arakan yang kemudian dijawab dengan invasi Inggris ke Burma. Kerajaan Burma akhirnya dikalahkan Inggris.

Mendapati Arakan yang subur itu nyaris tak berpenghuni, Inggris akhirnya merepatriasi pengungsi Rohingya ke Arakan agar bisa memajukan pertanian setempat. Itu belum cukup, penguasaan Inggris atas Burma membuka gelombang migrasi orang-orang Bengali (Bangladesh) dan India ke Burma dan membuat mereka menguasai perekonomian di kota-kota besar, termasuk di ibu kota Yangon. Sementara, etnis Burma yang dulu pernah menjadi penguasa negeri itu tersisih.

Pada tahun 1942, ketika Perang Dunia II pecah dan Jepang masuk ke negeri itu, tentara Inggris mundur ke India. Akibatnya, etnis Rohingya yang dianggap pro-Inggris menjadi musuh bersama dari berbagai etnis di Burma, terutama etnis Burma yang selama ini merasa dianaktirikan oleh penguasa kolonial Inggris. Pecah kerusuhan massal yang menewaskan ribuan orang Rohingya yang akhirnya keterusan sampai sekarang menjadi program genosida.

Rahmad Budi
milis keadilan4all
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar


 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2011-2013. PKS Lubeg - All Rights Reserved - Email: pkslubeg@yahoo.com
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger