Terima kasih kepada pengunjung blog. Jumlah kunjungan telah melewati 23.000. Nikmati postingan baru setiap Sabtu-Ahad
Home » » FPKS Tolak Kenaikan Tarif Listrik Untuk 1300 VA

FPKS Tolak Kenaikan Tarif Listrik Untuk 1300 VA

Written By Unknown on Selasa, 23 Oktober 2012 | 22.40


JAKARTA—Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS)  menolak kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL) bagi pengguna 1300 VA, mengingat segmen rumah tangga pengguna 1300 VA sebanyak 5,7 juta pelanggan atau 11% dari total pelanggan.

“Kami memberikan catatan keberatan (minderheit nota) atas kebijakan kenaikan TTL untuk pengguna 1300 VA yang kami nilai masih bisa dimungkinkan tidak terjadi.” Kata Yudi Widiana Adia, Juru Bicara Fraksi PKS dalam Penyampaian Pandangan Mini Fraksi atas RAPBN 2013 di Badan Anggaran (Banggar), Senin (22/10).

Fraksi PKS memandang kebijakan belanja subsidi masih perlu terus direvitalisasi agar tepat sasaran. Terkait dengan hal itu, Fraksi PKS meminta pemerintah mempertimbangkan agar pengguna 1300 VA tidak dikenakan kenaikan untuk tahun 2013, mengingat rumah tangga pengguna 1300 VA mencapai 5,7 juta.

Jika pengguna 450 VA, 900 VA dan 1300 VA tidak dikenakan kenaikan tarif, kata Yudi, maka ada 44,9 juta rumah tangga atau sebanyak 87 persen pengguna listrik yang tidak mengalami kenaikan TTL.

Disisi lain, Fraksi PKS meminta pemerintah dan PT PLN untuk bersungguh-sungguh meningkatkan efisiensi biaya pokok penyediaan (BPP) listrik melalui kebijakan energy mix yang tepat, pemenuhan alokasi gas untuk pembangkit PLN, percepatan penyelesaian pembangkit FTP tahap I dan II.

Fraksi PKS juga meminta pemerintah untuk lebih serius menurunkan losses dengan meningkatkan investasi dibidang sistem jaringan kelistrikan dan menghindari pembebanan carry over dari tahun sebelumnya.

Sementara untuk kalangan UMKM dan industri bisnis yang akan terkena kenaikan TTL pada 2013, Fraksi PKS meminta pemerintah untuk mempertimbangkan memberikan kemudahan berupa insentif pajak, tidak adanya pungli dan tidak terjadi lagi gangguan pemadaman listrik.

“Kalangan UMKM dan industri bisnis yang akan terkena dampak kenaikan TTL tetap harus diperhatikan dengan memberikan kemudahan berupa insentif pajak dan jaminan tidak akan ada lagi gangguan pemadaman listrik yang bakal mengganggu produksi mereka,” kata Yudi.

Seperti diketahui, Pemerintah mengusulkan kenaikan TTL 15 persen pada tahun 2013 secara bertahap setiap triwulan, untuk menekan subsidi listrik sesuai dengan nota keuangan Rancangan APBN 2013. Kenaikan tarif listrik yang terbesar adalah golongan pelanggan industri.

Golongan pelanggan industri akan terkena kenaikan tarif tenaga listrik dengan besaran persentase paling besar. Selama ini golongan pelanggan industri mendapat subsidi Rp 20 triliun, sehingga kelompok ini mendapat subsidi hingga miliaran rupiah. Sementara golongan rumah tangga mendapat subsidi listrik sekitar Rp 40 triliun untuk 39 juta pelanggan.

Lifting Minyak
Terkait dengan lifting minyak yang dipatok sebesar 900 ribu barel/hari, Fraksi PKS menilai pemerintah perlu menyelesaikan berbagai persoalan mendasar yang menjadi penghambat sistem pengelolaan migas. Selain menyelesaikan persoalan klasik seperti unplaineed shutdown, kerusakan fasilitas produksi, lambatanya pembebasan lahan dan laju penurunan alamiah, Fraksi PKS juga mendesak pemerintah untuk melakukan audit atas lifting minyak.

“Fraksi PKS secara konsisten terus mendorong pemerintah untuk melakukan audit atas lifting yang sahih dan dikontrol secara ketata melalui real time monitoring sehingga dapat dilakukan antisipasi dini atas kegagalan pemenuhan target,” kata Yudi, politisi PKS asal Dapil Jawa Barat IV itu.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar


 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2011-2013. PKS Lubeg - All Rights Reserved - Email: pkslubeg@yahoo.com
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger