Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Surabaya yang telah merawat
dengan kasih sayang dan telaten terhadap majikannya di Singapore yang
telah lansia telah memetik hasilnya.
Sulastri, 30, diwariskan uang 1 juta dollars Singapore atau sekitar Rp 9,5 millar oleh majikan yang meninggal dunia. Majikannya adalah seorang mantan kepala sekolah dasar, Khoo Guat Neo, yang hidup sebatang kara, meninggal dunia tahun lalu pada usia 92 tahun. Dua minggu lalu, Sulastri kembali ke Singapore. Bukan hanya untuk mengurus uang yang diwariskan kepadanya, tetapi juga untuk mendoakan majikannya yang baik hati tersebut.
Sulastri dikenal sangat telaten mengurus majikannya yang memang sudah lansia. Mulai dari berbelanja kebutuhan sehari-hari, mengantarkan majikannya berobat sampai mengantar ke salon potong rambut.
“Dia (Sulastri) selama ini selalu tersenyum kepada semua orang. Tapi, saat Nyonya Khoo meninggal dunia, dia sangat sedih dan menjadi pendiam,” ujar R.S. Sanga, 64, pengelola Yew Lian Park Resident tempat Nyonya Khoo beristirahat untuk selamanya seperti yang dikutp The Strait Times.
Nyonya Khoo mewariskan 1/3 harta yang dimilikinya kepada Sulastri, sedangkan sisanya, sebanyak $760 ribu (sekitar Rp 7 miliar) disumbangkan kepada rumah sakit Kwong Wai Shiu, $200 ribu (Rp 1.8 miliar) diberikan kepada penata rambutnya, $100 ribu (Rp 900 jutaan) kepada Yayasan pencinta kucing (Cat Welfare Society), dan juga kepada dokter pribadinya serta keponakannya.
Moral :
1. Dengan atau tanpa warisan pelayanan, kasih dan setia Sulastri kepada majikannya sangat luar biasa.
2. Kalau manusia yang banyak kelemahan bisa menghargai pelayanan, kasih dan setia kita, apalagi Tuhan yang maha kaya
3. Pelayanan, kasih dan setia, lakukanlah semua itu seperti kepada Tuhan
NOTE: Sumber dari Strait Times, Singapore via http://www.citizenjurnalism.com/hot-topics/tkw-dapat-warisan-rp-95-milar-setelah-13-tahun-merawat-majikan-di-singapore/
via FB Widarto Adi
milis PKS Depok
Sulastri, 30, diwariskan uang 1 juta dollars Singapore atau sekitar Rp 9,5 millar oleh majikan yang meninggal dunia. Majikannya adalah seorang mantan kepala sekolah dasar, Khoo Guat Neo, yang hidup sebatang kara, meninggal dunia tahun lalu pada usia 92 tahun. Dua minggu lalu, Sulastri kembali ke Singapore. Bukan hanya untuk mengurus uang yang diwariskan kepadanya, tetapi juga untuk mendoakan majikannya yang baik hati tersebut.
Sulastri dikenal sangat telaten mengurus majikannya yang memang sudah lansia. Mulai dari berbelanja kebutuhan sehari-hari, mengantarkan majikannya berobat sampai mengantar ke salon potong rambut.
“Dia (Sulastri) selama ini selalu tersenyum kepada semua orang. Tapi, saat Nyonya Khoo meninggal dunia, dia sangat sedih dan menjadi pendiam,” ujar R.S. Sanga, 64, pengelola Yew Lian Park Resident tempat Nyonya Khoo beristirahat untuk selamanya seperti yang dikutp The Strait Times.
Nyonya Khoo mewariskan 1/3 harta yang dimilikinya kepada Sulastri, sedangkan sisanya, sebanyak $760 ribu (sekitar Rp 7 miliar) disumbangkan kepada rumah sakit Kwong Wai Shiu, $200 ribu (Rp 1.8 miliar) diberikan kepada penata rambutnya, $100 ribu (Rp 900 jutaan) kepada Yayasan pencinta kucing (Cat Welfare Society), dan juga kepada dokter pribadinya serta keponakannya.
Moral :
1. Dengan atau tanpa warisan pelayanan, kasih dan setia Sulastri kepada majikannya sangat luar biasa.
2. Kalau manusia yang banyak kelemahan bisa menghargai pelayanan, kasih dan setia kita, apalagi Tuhan yang maha kaya
3. Pelayanan, kasih dan setia, lakukanlah semua itu seperti kepada Tuhan
NOTE: Sumber dari Strait Times, Singapore via http://www.citizenjurnalism.
via FB Widarto Adi
milis PKS Depok
0 komentar:
Posting Komentar