JAKARTA -
Rendahnya kualitas pendidikan kita sangat dipengaruhi oleh kualitas
tenaga pendidik yang ada dan juga tingkat penguasaan teknologi informasi
yang kurang memadai. Demikian disampaikan oleh Ahmad Zainuddin, anggota
komisi X DPR RI dalam acara talkshow pendidikan bersama guru di Jakarta
Timur . Menurutnya guru harus berperan sebagai mediatordan f asilitator dalam mentransfer ilmu kepada pesert a didik, guru harus sebagai pembina akhlak dan budi pekert imulia (pendidikan karakter) kepada siswa sejak dini, dan juga guru harus menjadi suri tauladan yang baik bagipeserta didik.
Ahmad
Zainuddin mengatakan bahwa dari beberapa hasil penelitian selama ini
sebagian besar guru masih bertindak sebatas mengajar saja, sedang fungsi
mendidik,
melatih, memberi nasehat yang baik, dan juga sebagai konsultan bagi
peserta didik terabaikan. Pendidik kita masih minim dalam hal
pemanfaatan Iptek dan juga lemah dalam hal inovasi pembelajaran.
Indikatornya adalah hasil publikasi jurnal ilmiah untuk matematika dan
sains saja, kita masih kalah jauh dengan Vietnam dan Malaysia. Apalagi
rangking Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kita terakhir terus merosot ke
posisi 124 dari 187 negara.
Disamping
itu legislator PKS ini menyoroti tentang regulasi yang tertuang dalam UU
Sisdiknas seharusnya sudah cukup menjadi payung hukum dalam peningkatan
kualitas mutu pendidikan di Indonesia. Hanya saja menurutnya
implementasi dilapangan masih jauh dari yang diharapkan.
"Masih
banyak peraturan-peraturan yang belum diselesaikan oleh pemerintah dalam
rangka mendukung proses pendidikan kita," ujarnya.
Ia
menjelaskan bahwa seharusnya menurut Permen nomor 16 tahun 2007 yang
mengatur tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru harus
minimal diploma IV (D-IV) atau Strata 1 (S-1). Namun kenyataannya hingga
saat ini baru sekitar 51 % dari jumlah guru yang memenuhi kualifikasi
tersebut. Untuk itu anggota DPR dari dapil DKI Jakarta 1 ini mendesak
pemerintah untuk lebih memperhatikan dan memprioitaskan upaya
peningkatan kualitas mutu pendidik ini dengan berbagai program yang
tepat sasaran.
Menurutnya,
harus ada program yang terencana seperti program pendidikan dan
pelatihan tenaga kependidikan dan juga penyediaan teknologi informasi
yang harus bisa dijangkau oleh sebagian besar wilayah negara kita.
"Pendidikan kita harus bangkit dari ketertinggalan dengan negara-negara
lain, harus ada keterpaduan antara sistem pendidikan kita dengan sumber
daya tenaga pendidik," pungkasnya.
tribunnews.com 18 Juni 2012
0 komentar:
Posting Komentar