Padang Panjang – Gubernur Sumatera Barat
meresmikan Masjid Maimunah Ali yang terletak di lingkungan Perguruan
Thawalib Padang Panjang, Jumat siang (15/6). Masjid ini adalah bantuan
dari Dato Halim Ali dari Malaysia. Dikatakan Irwan Prayitno, keberadaan
masjid ini sangat membantu sekali karena terletak di dekat Perguruan
Thawalib Padang Panjang yang dapat digunakan santri untuk belajar
ibadah, baca Al Quran dan shalat malam.
Masjid yang terletak di tepi jalan raya orang yang lewatpun bisa mampir untuk melakukan shalat maupun untuk masyarakat sekitarnya. Walaupun di kota Padang Panjang sudah banyak masjid, Masjid Maimunah Ali mempunyai pasar tersendiri yaitu masyarakat pesantren yang musafir dan warga sekitarnya, ungkap Irwan.
Lebih lanjut Irwan Prayitno mengatakan, di samping itu untuk memakmurkan masjid, tentu ada pengurus, ada imam masjid ada wirid-wirid pengajian, TPA/TPSA dan ada program kegiatan dan untuk itu masyarakat agar dapat mendatangi masjid dengan shalat berjamaah.
Gubernur juga mengingatkan agar tidak melakukan pungutan-pungutan di jalan raya untuk pembangunan masjid, kadang kadang orang yang dipungut itu ada orang Islam dan non Islam, sebagian pembangunan itu biarlah tanggung jawab pemerintah dan sebagian lagi tanggung jawab partisipasi masyarakat.
Irwan Prayitno minta kepada Bupati/Walikota di Sumatera Barat kepada masyarakatnya untuk tidak melakukan pungutan di jalan raya untuk pembangunan masjid sehingga dapat mengganggu ketertiban dan keamanan berlalu lintas. Jadi Bupati/Walikota juga dapat memberikan bantuan untuk pembangunan masjid.
Hadir pada kesempatan itu Walikota Padang Panjang Suir Syam, Dato Halim Ali dari Malaysia selaku donatur pembangunan masjid, Direktur Bank Nagari Suryadi Asmi, Firman Hasan Pengelola Pembangunan Masjid, Forkominda Kota Padang Panjang dan Kabag Penerangan Biro Humas Setda Provinsi Sumatera Barat Iswan Akhir.
Disampaikan Suir Syam, sesuai dengan visi kota Padang Panjang yaitu “Terwujudnya Masyarakat Kota Padang Panjang yang Maju Makmur dan Islami “ dari visi itu kota Padang Panjang mendambakan masyarakat yang maju masyarakat yang cerdas sehat inovatif tangguh dan berdaya saing.
Sementara masyarakat yang makmur adalah masyarakat yang ditandai dengan peningkatan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan, peningkatan angka harapan hidup serta kualitas pelayanan sosial yang baik.
Ditambahkannya, kota Padang Panjang yang dikenal dengan julukan Serambi Mekah berbagai kegiatan keagamaan kita lakukan seperti majelis taklim, muzakarah ulama dan forum kajian Islam, peningkatan kecerdasan Islam anak usia dini, serta pemerataan mutu dan kualitas TPQ/TPSQ.
Di kota Padang Panjang terdapat 36 masjid, ini selalu mendapat perhatian dari Pemko, baik itu pembangunannya, perbaikan bahkan penyelenggaraannya, setiap bulan kita anggarkan dana bantuan transportasi bagi garin dan imam masjid dan mushalla.
Pemerintah kota Padang Panjang juga tidak mengizinkan pembangunan masjid untuk minta-minta di jalan raya, ini kita larang, tidak boleh, tegasnya.
Pada kesempatan lain Gubernur Irwan Prayitno juga membuka papan selubung Masjid Al Azhar UNP di Air Tawar Padang dan juga memberikan khutbah Jumat. [humasprov]
Masjid yang terletak di tepi jalan raya orang yang lewatpun bisa mampir untuk melakukan shalat maupun untuk masyarakat sekitarnya. Walaupun di kota Padang Panjang sudah banyak masjid, Masjid Maimunah Ali mempunyai pasar tersendiri yaitu masyarakat pesantren yang musafir dan warga sekitarnya, ungkap Irwan.
Lebih lanjut Irwan Prayitno mengatakan, di samping itu untuk memakmurkan masjid, tentu ada pengurus, ada imam masjid ada wirid-wirid pengajian, TPA/TPSA dan ada program kegiatan dan untuk itu masyarakat agar dapat mendatangi masjid dengan shalat berjamaah.
Gubernur juga mengingatkan agar tidak melakukan pungutan-pungutan di jalan raya untuk pembangunan masjid, kadang kadang orang yang dipungut itu ada orang Islam dan non Islam, sebagian pembangunan itu biarlah tanggung jawab pemerintah dan sebagian lagi tanggung jawab partisipasi masyarakat.
Irwan Prayitno minta kepada Bupati/Walikota di Sumatera Barat kepada masyarakatnya untuk tidak melakukan pungutan di jalan raya untuk pembangunan masjid sehingga dapat mengganggu ketertiban dan keamanan berlalu lintas. Jadi Bupati/Walikota juga dapat memberikan bantuan untuk pembangunan masjid.
Hadir pada kesempatan itu Walikota Padang Panjang Suir Syam, Dato Halim Ali dari Malaysia selaku donatur pembangunan masjid, Direktur Bank Nagari Suryadi Asmi, Firman Hasan Pengelola Pembangunan Masjid, Forkominda Kota Padang Panjang dan Kabag Penerangan Biro Humas Setda Provinsi Sumatera Barat Iswan Akhir.
Disampaikan Suir Syam, sesuai dengan visi kota Padang Panjang yaitu “Terwujudnya Masyarakat Kota Padang Panjang yang Maju Makmur dan Islami “ dari visi itu kota Padang Panjang mendambakan masyarakat yang maju masyarakat yang cerdas sehat inovatif tangguh dan berdaya saing.
Sementara masyarakat yang makmur adalah masyarakat yang ditandai dengan peningkatan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan, peningkatan angka harapan hidup serta kualitas pelayanan sosial yang baik.
Ditambahkannya, kota Padang Panjang yang dikenal dengan julukan Serambi Mekah berbagai kegiatan keagamaan kita lakukan seperti majelis taklim, muzakarah ulama dan forum kajian Islam, peningkatan kecerdasan Islam anak usia dini, serta pemerataan mutu dan kualitas TPQ/TPSQ.
Di kota Padang Panjang terdapat 36 masjid, ini selalu mendapat perhatian dari Pemko, baik itu pembangunannya, perbaikan bahkan penyelenggaraannya, setiap bulan kita anggarkan dana bantuan transportasi bagi garin dan imam masjid dan mushalla.
Pemerintah kota Padang Panjang juga tidak mengizinkan pembangunan masjid untuk minta-minta di jalan raya, ini kita larang, tidak boleh, tegasnya.
Pada kesempatan lain Gubernur Irwan Prayitno juga membuka papan selubung Masjid Al Azhar UNP di Air Tawar Padang dan juga memberikan khutbah Jumat. [humasprov]
0 komentar:
Posting Komentar