Terima kasih kepada pengunjung blog. Jumlah kunjungan telah melewati 23.000. Nikmati postingan baru setiap Sabtu-Ahad
Home » » PKS: Kekalahan Hidayat Risiko Demokrasi

PKS: Kekalahan Hidayat Risiko Demokrasi

Written By Unknown on Jumat, 13 Juli 2012 | 01.43

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Fraksi PKS di DPR Almuzzammil Yusuf
mengatakan kekalahan pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini dalam
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI merupakan resiko dari demokrasi.

"Kader dan pengurus partai serta pasangan calon Hidayat-Didik sudah
berjuang secara maksimal. Siang-malam mereka bekerja tanpa lelah,
mengeluarkan semua potensi yang mereka miliki," ujar dia di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan kader dan pengurus partai juga melakukan `direct selling` ke
rumah penduduk, memasang spanduk dan poster, nonton bareng, memberikan
pelayanan kesehatan setiap pekan dan banyak lagi. Bahkan pada hari libur
sekalipun.

"Adapun masyarakat Jakarta memilih calon lain, ini merupakan konsekuensi
demokrasi. Kader, pengurus, dan calon kami sejak awal sudah siap kalah dan
siap menang. Jadi baik menang ataupun kalah kader dan pengurus akan tetap
bekerja untuk Jakarta.

PKS, lanjut dia, berkomitmen untuk tidak melakukan politik uang kepada para
pemilih. PKS ingin menyampaikan pesan lebih baik kalah terhormat daripada
menghalalkan cara untuk memenangkan calon yang diusung.

Kendati demikian, lanjut dia, Pilkada DKI itu telah membangun soliditas
pengurus dan kader PKS untuk menghadapi Pemilu dan Pilpres 2014."PKS akan
melakukan intropeksi atas kekalahan ini. Kami akan menyerap aspirasi mulai
dari struktur terbawah untuk mendapatkan informasi yang riil di lapangan,"
jelas dia.

Selain itu, PKS akan gencar merekrut dan membina kader lebih banyak untuk
bekerja di tengah-tengah masyarakat di berbagai daerah. Untuk itu, struktur
partai bertekad bekerja lebih keras untuk memenangkan Pilkada di berbagai
daerah."Termasuk, peran anggota legislatif di pusat dan di daerah bertekad
lebih giat bekerja untuk masyarakat karena mereka adalah simpul partai
dengan masyarakat," kata dia.

Pilkada Jakarta dilangsungkan pada 11 Juli. Jumlah DPT pada Pilkada itu
sebanyak 6.962.348 orang dengan TPS sebanyak 15.059 yang tersebar di
seluruh wilayah DKI Jakarta. Pilkada DKI Jakarta yang diikuti enam
pasangan calon yakni Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, Alex Noerdin- Nono Sampono,
Jokowi-Basuki Tjahaja, Hidayat Nurwahid-Didik J Rachbini , Faisal
Basri-Biem Benyamin dan Hendarji Soepanji- A Riza Patria.
Hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) atas Pilkada DKI 2012
menyebutkan pasangan Joko Widodo-Basuki memperoleh 43,04 persen suara atau
urutan ke-1, kemudian disusul urutan ke-2 pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi
Ramli (34,17 persen). (tp)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar


 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2011-2013. PKS Lubeg - All Rights Reserved - Email: pkslubeg@yahoo.com
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger