Oleh Irwan Prayitno
Kita tentu sering melihat seseorang yang raut mukanya selalu keruh, bahkan nyaris kusut. Ia selalu terlihat seperti tertekan beban yang berat difikirannya. Jiwanya selalu gelisah gundah gulana, selalu merasa tak puas dan selalu kekurangan.
Pada hal pangkat dan status sosialnya sudah berada pada level tertinggi. Harta kekayaan yang dimilikinya berlimpah ruah, tak banyak orang yang bisa menandingi. Tetapi tetap saja ia belum merasa puas, hidupnya selalu merasa gundah, hatinya galau, tidur tak nyenyak, makan tak enak.
Jika sudah demikian tentu kekayaan berlimpah, pangkat atau jabatan yang tinggi tidak bisa ia nikmati. Setiap hari ia terpaksa tersenyum di depan orang lain untuk menyatakan bahwa dirinya senang dan bahagia, tetapi jauh di lubuk hatinya ia merintih betapa bathinnya tersiksa setiap hari. Segenggam obat terpaksa ia telan setiap hari agar ia bisa tidur dan beban fikirannya berkurang, berbagai terapi terpaksa ia jalani untuk mengatasi berbagai penyakit yang ia derita.
Tentu sangat menyedihkan dan nestapa sekali kehidupan orang seperti diuraikan diatas. Sepanjang hari ia tertekan oleh beban berat, setiap hari ia bersandiwara menyembunyikan penderitaan hidupnya.
Kenapa hal itu terjadi? Besar kemungkinan harta yang dimilikinya tidak diperoleh dengan jalan yang benar, begitu juga pangkat dan jabatan yang didapat juga tidak diperoleh dengan jalan yang baik dan benar.
Hawa nafsu memang sering membuat manusia lupa diri dan tergoda. Hawa nafsu yang tak terkendali membuat manusia lupa diri dan menghalalkan segala cara untuk mengejar harta dan tahta. Mereka lupa bahwa harta dan tahta bisa membuat manusia bahagia, tapi juga membuat manusia hancur, hina dan menderita. Semua itu terjadi karena mereka tak mampu mengendalikan diri dan hawa nafsu.
Bulan Ramadhan adalah bulan untuk berlatih mengendalikan diri, berlatih mengendalikan hawa nafsu. Seperti sabda nabi Muhammad SAW; perang yang paling besar bukanlah perang badar, tetapi perang melawan hawa nafsu dan mengendalikan diri sendiri. Karena itu kita perlu persiapan dan bekal yang sangat banyak untuk menghadap perang yang paling besar itu, yaitu perang melawan hawa nafsu.
Islam tidak melarang umatnya mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, tetapi kumpulkanlah harta yang halal dan toyyib. Kekayaan yang diperoleh secara tidak halal selamanya tidak mungkin akan membawa berkah dan kebahagiaan. Air yang jernih dan bening tidak mungkin akan tetap jernih dan bening jika dicampurkan dengan air keruh.
Selain berlatih mengendalikan hawa nafsu, di bulan puasa, umat Islam juga diwajibkan membayar zakat. Selain itu Islam juga dianjurkan bersedekah, shalat malam dan bertadarus. Amalan itu mendapat imbalan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Namun selain itu yang tak kalah penting, semua amalan itu membuat hidup manusia menjadi tenang, nyaman hidup di dunia, selamat di akhirat nanti. Dengan demikian tak ada lagi hati yang selalu gelisah, gundah dan fikiran tak tentram.
Selamat menunaikan ibadah puasa 1433 H, mari kita isi bulan Ramadhan yang penuh berkah ini dengan berbagai amalan-amalan yang membawa kita ke kehidupan yang nyaman, aman, selamat dunia dan akhirat.
Mohon maaf jika ada kesalahan dan khilaf, baik yang disengaja maupun yang tidak sengaja. Mari kita sama berdoa semoga Allah memberikan kesempatan bagi kita untuk melaksanakan puasa tahun ini sampai selesai. Semoga kita kembali fitrah, bahagia di dunia dan akhirat nanti.
Padang Ekspres, 20 Juli 2012
Kita tentu sering melihat seseorang yang raut mukanya selalu keruh, bahkan nyaris kusut. Ia selalu terlihat seperti tertekan beban yang berat difikirannya. Jiwanya selalu gelisah gundah gulana, selalu merasa tak puas dan selalu kekurangan.
Pada hal pangkat dan status sosialnya sudah berada pada level tertinggi. Harta kekayaan yang dimilikinya berlimpah ruah, tak banyak orang yang bisa menandingi. Tetapi tetap saja ia belum merasa puas, hidupnya selalu merasa gundah, hatinya galau, tidur tak nyenyak, makan tak enak.
Jika sudah demikian tentu kekayaan berlimpah, pangkat atau jabatan yang tinggi tidak bisa ia nikmati. Setiap hari ia terpaksa tersenyum di depan orang lain untuk menyatakan bahwa dirinya senang dan bahagia, tetapi jauh di lubuk hatinya ia merintih betapa bathinnya tersiksa setiap hari. Segenggam obat terpaksa ia telan setiap hari agar ia bisa tidur dan beban fikirannya berkurang, berbagai terapi terpaksa ia jalani untuk mengatasi berbagai penyakit yang ia derita.
Tentu sangat menyedihkan dan nestapa sekali kehidupan orang seperti diuraikan diatas. Sepanjang hari ia tertekan oleh beban berat, setiap hari ia bersandiwara menyembunyikan penderitaan hidupnya.
Kenapa hal itu terjadi? Besar kemungkinan harta yang dimilikinya tidak diperoleh dengan jalan yang benar, begitu juga pangkat dan jabatan yang didapat juga tidak diperoleh dengan jalan yang baik dan benar.
Hawa nafsu memang sering membuat manusia lupa diri dan tergoda. Hawa nafsu yang tak terkendali membuat manusia lupa diri dan menghalalkan segala cara untuk mengejar harta dan tahta. Mereka lupa bahwa harta dan tahta bisa membuat manusia bahagia, tapi juga membuat manusia hancur, hina dan menderita. Semua itu terjadi karena mereka tak mampu mengendalikan diri dan hawa nafsu.
Bulan Ramadhan adalah bulan untuk berlatih mengendalikan diri, berlatih mengendalikan hawa nafsu. Seperti sabda nabi Muhammad SAW; perang yang paling besar bukanlah perang badar, tetapi perang melawan hawa nafsu dan mengendalikan diri sendiri. Karena itu kita perlu persiapan dan bekal yang sangat banyak untuk menghadap perang yang paling besar itu, yaitu perang melawan hawa nafsu.
Islam tidak melarang umatnya mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, tetapi kumpulkanlah harta yang halal dan toyyib. Kekayaan yang diperoleh secara tidak halal selamanya tidak mungkin akan membawa berkah dan kebahagiaan. Air yang jernih dan bening tidak mungkin akan tetap jernih dan bening jika dicampurkan dengan air keruh.
Selain berlatih mengendalikan hawa nafsu, di bulan puasa, umat Islam juga diwajibkan membayar zakat. Selain itu Islam juga dianjurkan bersedekah, shalat malam dan bertadarus. Amalan itu mendapat imbalan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Namun selain itu yang tak kalah penting, semua amalan itu membuat hidup manusia menjadi tenang, nyaman hidup di dunia, selamat di akhirat nanti. Dengan demikian tak ada lagi hati yang selalu gelisah, gundah dan fikiran tak tentram.
Selamat menunaikan ibadah puasa 1433 H, mari kita isi bulan Ramadhan yang penuh berkah ini dengan berbagai amalan-amalan yang membawa kita ke kehidupan yang nyaman, aman, selamat dunia dan akhirat.
Mohon maaf jika ada kesalahan dan khilaf, baik yang disengaja maupun yang tidak sengaja. Mari kita sama berdoa semoga Allah memberikan kesempatan bagi kita untuk melaksanakan puasa tahun ini sampai selesai. Semoga kita kembali fitrah, bahagia di dunia dan akhirat nanti.
Padang Ekspres, 20 Juli 2012
0 komentar:
Posting Komentar