Home »
Info DPP PKS
» Ditemui Delegasi PKS, Parlemen Myanmar Tegaskan Komitmen Perdamaian Untuk Rohingnya
Ditemui Delegasi PKS, Parlemen Myanmar Tegaskan Komitmen Perdamaian Untuk Rohingnya
Naypyitaw
- Ketua MPR (Pyidaungsu Hluttaw) Myanmar, U Khin Aung Myint menyambut
delegasi parlemen Indonesia dari Fraksi PKS yang dipimpin Hidayat Nur
Wahid, Rabu sore. Pertemuan berlangsung di gedung MPR yang megah, suatu
pusat pemerintahan baru di ibukota Naypyitaw.
"Kami ingin
menegaskan insiden yang terjadi di Rakhine State bukan konflik agama,
tapi suatu peristiwa kriminal yang meluas jadi bentrok antara kelompok.
Situasi tambah panas karena pemberitaan media, terutama di internet yang
di luat proporsi," jelas Aung Myint. Ketua MPR sekaligus Ketua DPD itu.
Ia menjamin kondisi umat Islam di daerah lain dalam keadaan aman,
termasuk kaum muslimin di Yangon sekitar 400.000 orang.
"Kami
berupaya agar insiden semacam itu tidak terulang. Kami juga mendengar di
Jakarta terjadi demonstrasi di depan Kedubes Myanmar. Kami berharap
kondisi aman bagi warga Myanmar di Jakarta, apalagi delegasi Myanmar
yang akan ke Mataram untuk menghadiri sidang parlemen Asean bulan
September," ungkap Aung Myint.
Hidayat merespon cepat bahwa
pemerintah Indonesia akan memberikan pengamanan khusus kepada tamu
negara. "Kami jamin 100 persen warga Myanmar akan aman di Indonesia,
karena rakyat kami sangat menghargai kemajemukan," jawab Hidayat, seraya
mengapresiasi ada anggota MPR Myanmar yang beragama Islam.
Usai
dialog dengan pimpinan MPR, delegasi Indonesia bertemu dengan pimpinan
DPR Myanmar. Suasana dialog lebih santai dan menyentuh isu substansial.
"Kami
akan menyelesaikan konflik antar etnik melalui aspek yang mendasar,
yakni penuntasan masalah kewarganegaraan. Jika seseorang dapat
membuktikan hidup tiga generasi di wilayah Myanmar dan bersikap loyal,
maka mereka berhak mendapat status warga negara," jelas Wakil Ketua DPR
(Pyithu Hluttaw) U Htay Oo.
Hidayat menyambut baik rencana
tersebut. "Kami melihat itu suatu langkah maju. Peran DPR Myanmar sangat
substansial untuk menyelesaikan konflik yang rumit dan berlatar sejarah
panjang," sahut Hidayat.
"Kami akan menuntaskan masalah tersebut
tanpa penundaan," balas U Htay, yang juga menjabat Sekjen partai
berkuasa Union Solidarity and Development Party (USDP). Tahun depan
direncanakan sensus penduduk secara nasional.
Anggota delegasi M.
Sohibul Iman menanyakan masa kerja Komisi Investigasi yang dibentuk
pemerintah dan beranggotakan 27 orang, 5 di antaranya dari organisasi
Islam, dan diluncurkan 17 Agustus lalu. "Komisi bertugas selama 3 bulan
dan harus melaporkan hasil kerjanya kepada Presiden," jawab U Htay.
Hidayat
menegaskan misi diplomatik PKS sebagai anggota parlemen Indonesia untuk
menyelesaikan masalah lewat jalur legislasi. "Kita kagum dengan gedung
parlemen Myanmar yang sangat megah. Kita percaya Myanmar akan
mengimplementasikan prinsip demokrasi dan penghormatan terhadap HAM,"
ujar Dubes RI untuk Myanmar, S. Sumarsono yang mendampingi delegasi.
pks.or.id 27 Agustus 2012
Foto: Republika
0 komentar:
Posting Komentar