PADANG -- Siapapun orangnya tanpa menegakkan kedisiplinan, tak akan pernah sukses dalam meraih cita-cita dan harapannya. Maka itu, disiplin dalam bekerja dan mengatur kehidupan secara pribadi serta masyarakat, salah satu kunci untuk meraih dan mengujutkan kesuksesan.
Hal itu dikatakan Wakil Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah SP pada acara apel akbar di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran di jalan Rasuna Said, Senin (27/8).
Mahyeldi Ansharullah mengatakan, saat ini bila terjadi musibah bencana alam, masyarakat banyak yang menonton saja, bahkan ada berfoto-foto di lokasi saat bencana alam terjadi. Sikap seperti inilah yang harus kita hilangkan pada diri masyarakat, bagaimana kedepannya masyarakat yang hadir di saat bencana terjadi dapat membantu dan bekerja sama untuk menanggulangi bencana yang sedang terjadi bersama tim yang ada.
Seperti terjadi kebakaran sebuah rumah, masyarakat tidak saja jadi penonton tapi ikut serta untuk memadamkan api dengan mencari air di lokasi ada sumber airnya, ini adalah salah satu ujud sudah tegaknya kedisiplin di tengah masyarakat, ujar wawako.
Untuk kedepannya kita sangat perlu mendidik, melatih masyarakat bagaimana caranya untuk menanggulangi bencana alam tiap saat, bukan saja waktu terjadi musibah saja. Maka itu, perlu di bentuk Siaga Bencana berbasis Kelurahan sebagai ujung tombak memberikan pertolongan pertama sebelum datang bantuan yang lebih menguasai penanggulangan bencana alam seperti tanah longsor, Banjir, Kebakaran dan gempa bumi, ujarnya, seperti yang diekspos Kabid Humas Pemko Padang Richardi
Akbar, S. Sos, hari ini.
Selesai apel bersama, Wawako langsung memeriksa kendaraan operasional Pemadam kebakaran, dari 11 armada kendaraan operasional yang ada, hanya 2 kendaraan yang siap di pakai, di operasikan bila terjadi musibah kebakaran.
Sedangkan dua buah armada pemadam kebakaran yang langsung di cek Wawako, di temui dalam kondisi rusak, seperti armada BA 9014 AK, rusak dan bocor saringan oli, tapi masih bisa di hidupkan, BA 2014 rusak, dynamo starter tak berfungsi.
Bagaimana Dinas Pemadam Kebakaran dapat melaksanakan tugas secara
maksimal dan professional, sarana dan prasarana tidak lengkap dan tidak memiliki fasilitas memadai, sehandainya di saat bersamaan terjadi tiga kebakaran, mana yang harus di padamkan apinya terlebih dahulu, sedangkan armada yang dapat di operasikan cuma dua unit saja, ujar Wawako agak kecewa dari hasil temuannya.
Lebih jauh Wawako mengatakan, dengan keterbatasan anggaran saya minta segara mobil yang rusak untuk di perbaiki, tidak ada tawar menawar dalam minggu ini, saya akan datang mencek apa mobil-mobil yang rusak tersebut, sudah di perbaiki atau belum.
Para pimpinan Dinas Pemadam Kebakaran harus arif dan bijaksana jangan biarkan mobil yang rusak, tetap rusak lalu di kandangkan saja, bawa dulu ke bengkel. Disamping itu, mobil yang siap di operasional 24 jam, harus di awasi secara terus menerus, baik Bahan Bakar Minyak (BBM) jangan sampai tangki Armada kosong atau minus BBM, oli kendaraan harus diganti dan Ban Armada tak wajar dipakai segara diganti, tambah Wawako lagi.
Selanjutnya, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Drs. Budi Hermanto, MM mengatakan, bahwa Armada Pemadam Kebakaran sebanyak 6 Unit sudah berumur 40 tahun lebih, jadi sudah tua, bila rusak barang untuk penggantinya susah didapat, kalau ada harganya mahal.
Untuk Kota Padang jumlah layaknya Armada kebakaran yang harus di miliki sebanyak 22 unit, siap untuk di operasionalkan tiap waktu, sekarang cuma 2 Armada yang layak dipakai dan di operasikan dari 11 Armada yang ada, disamping itu mempunyai pegawai yang idealnya sebanyak 160 orang, sekarang cuma 64 orang pegawai yang ada di Dinas Pemadam Kebakaran, pungkas Budi.
Dilaporkan : bima
sumbaronline.com 27 Agustus 2012
Foto: Facebook H Mahyeldi Ansharullah
Foto: Facebook H Mahyeldi Ansharullah
0 komentar:
Posting Komentar