Terima kasih kepada pengunjung blog. Jumlah kunjungan telah melewati 23.000. Nikmati postingan baru setiap Sabtu-Ahad
Home » » Gubernur Sumbar Ajak Ulama Sosialisasikan Pengurangan Konsumsi Beras

Gubernur Sumbar Ajak Ulama Sosialisasikan Pengurangan Konsumsi Beras

Written By Unknown on Sabtu, 15 September 2012 | 14.15

Padang – Gubernur Sumatera Barat mengajak Alim Ulama mensosialisasikan gerakan pengurangan konsumsi beras di antaranya dengan berpuasa Senin-Kamis dan diversifikasi pangan. Cara ini juga memberikan efek ekonomis, sosial, fisik dan kesehatan.
 
Saat ini beras masih terjangkau memenuhi pangan masyarakat, belum menggangu kehidupan kita. Pemerintah daerah maupun pusat tetap memungkinkan untuk mengusahakan bagaimana harga beras itu normal. Stok beras di Bulog cukup dan tidak ada kita impor.
 
Hargapun masih normal, kalau beras naik kita adakan pasar murah. Ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno ketika Sosialisasi Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) dengan Alim Ulama di Pangeran Beach Padang, Kamis Siang (13/9).
 
Acara yang diprakarsai oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat, di hadiri Kepala Kantor yang mengelola Ketahanan Pangan seSumatera Barat serta alim ulama.
 
Lebih lanjut disampaikan Irwan Prayitno, disamping memenuhi kebutuhan pangan kita juga memproduksi beras secara besar-besaran. Memberikan bantuan sosial kepada petani dan mencetak sawah baru.
Sementara secara nasional produksi beras dari tahun-ketahun menurun sedangkan konsumsi meningkat ini tidak sebanding dengan pertambahan jumlah penduduk yang selalu meningkat, namun pengalihan fungsi lahan sawah produktif juga meningkat pula.
 
Atas dasar itu pula Gubernur minta kalangan agamawan mensosialisasikan gerakan pengurangan konsumsi beras. Yang nantinya para ulama dapat memberikan ceramah atau tausiahnya kepada masyarakat dapat dilakukan di setiap kesempatan.
 
Ikut memberikan sambutan Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat Ir.Efendi. Tujuan sosialisasi ini untuk mewujudkan diversifikasi pagan dengan sasaran peningkatan konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman serta halal berbasis sumberdaya lokal serta berkurangnya konsumsi beras 2,5 persen setiap tahunnya.
 
Diakuinya memang tidak mudah kebiasaan masyarakat mengkonsumsi beras dengan komoditi lain, namun mengurangi kuantitas atau volumenya masih mungkin kita lakukan, mengingat konsumsi beras kita pada saat ini nomor 5 terbesar di Indonesia (109,9 kilogram perkapita/tahun ) atau 301 gram/kapita/hari, angka ini hampir sama dengan konsumsi rakyat Jepang.
 
Gonjang ganjing beras akan selalu menjadi lingkaran setan yang tak pernah ada ujungnya, beras selalu memicu inflasi dan menggerus daya beli masyarakat sehingga kehidupannya semakin terhimpit dan tentunya berimbas pada petani itu sendiri.
 
Dengan begitu strategisnya komoditi beras ini bagi bangsa kita, mau tidak mau pemerintah mencurahkan perhatiannya agar beras tidak terlalu menyendera kehidupan bangsa. Langkah utama yang perlu kita lakukan adalah diversifikasi/penganekaragaman konsumsi pangan.
 
Dikatakannya, dengan menurunkan angka konsumsi beras menjadi 100kg/kapita/tahun maka beras akan kita hemat tidak kurang dari 48.434 ton beras/tahun. Ungkapnya. [humasprov]
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar


 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2011-2013. PKS Lubeg - All Rights Reserved - Email: pkslubeg@yahoo.com
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger