Terima kasih kepada pengunjung blog. Jumlah kunjungan telah melewati 23.000. Nikmati postingan baru setiap Sabtu-Ahad
Home » » Gubernur Sumbar Buka Seminar Internasional Kepedulian untuk Rohingya

Gubernur Sumbar Buka Seminar Internasional Kepedulian untuk Rohingya

Written By Unknown on Selasa, 18 September 2012 | 12.39

Padang – Gubernur Sumbar, Prof. DR. H. Irwan Prayitno membuka secara resmi seminar international peduli Rohingya di Aula Gubernuran, Sabtu, (15/9). Sedikitnya 300 peserta Seminar Internasional Dompet Dhuafa Singgalang dan PAHAM Sumbar, ‘Save Rohingya’ diajak melihat beberapa liputan dan vidio tentang kesengsaraan dan penderitaan masyarakat muslim Rohingya di Rakhine, Myanmar.

Banyak yang tercenung, kalau selama ini mereka mendapatkan informasi tentang Rohingya hanya dari publikasi media dan internet, kini mereka mendapatkan pemaparan langsung dari orang-orang yang pernah bersentuhan langsung dengan mereka yang tertindas di Rakhine.

Seminar tersebut, langsung dihadiri GM Coorporate Secretary Dompet Dhuafa yang 10 hari lalu baru saja pulang dari Rakhine untuk menyalurkan bantuan bagi para pengungsi. Heru Susetyo, Pembina PAHAM Indonesia yang merupakan Pendiri Pusat Informasi dan Advokasi Rohingya Arakan PAHAM Indonesia. Dia juga pernah terjun langsung ke Myanmar.

Sementara itu Jaber Bin Bin Muhammad Subahan, Ketua Majelis Ulama Rohingya, yang dijadwalkan akan datang terhalang di Malaysia karena pengurusan administrasi keberangkatan ke Indonesia. Dia digantikan oleh M.Shiddieq yang memaparkan data-data yang bersumber dari Jaber.

Masyarakat Rohingya yang justru sudah lebih dahulu menempati Rakhine jauh sebelum negara Burma/Myanmar berdiri harus mengalami penindasan, pengusiran, dan lebih sadis lagi yakni pembantaian. Tak terhitung sudah korban yang jatuh karena dugaan genocida yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar dan etnis tertentu di Myanmar itu.

“Mereka sudah sangat lama mengalami ini, dibakar, ditembaki, diusir, cuma kita tidak tahu. Hingga kemudian terkuak di media beberapa waktu lalu,” kata Heru Susetyo di tengah pemutaran vidio kejadian-kejadian yang dialami muslim Rohingya.

M.Shiddieq juga memaparkan kondisi terkini masyarakat Rohingya yang kini masih hidup dalam keterbatasan karena pemerintah Rohingya tidak bebas memperkenankan bantuan asing masuk ke para korban.

Sementara itu, Sabeth Abilawa, menceritakan betapa sulitnya menembus Rakhine.Penjagaan militer sangat ketat. Dia berhasil masuk ke wilayah tersebut dengan menjadi pelancong. Di sana kemudian dia memetakan bantuan yang dibutuhkan oleh para pengungsi.

“Perlu didirikan markas bantuan untuk mereka agar bantuan kita dan bantuan dari seluruh dunia bisa masuk dengan lancar dan tersalurkan langsung ke mereka, terkontrol dan terdistribusi dengan baik,” paparnya.

Usaha penyaluran bantuan tentu percuma saja jika mereka tetap tidak menjadi etnis yang diakui di Myanmar, jika penindasan, pengusiran dan pembantaian harus terus-menerus mereka alami.

Butuh gerakan advokasi agar mereka mendapatkan perlakuan yang layak. Terpenuhi hak-hak asasinya. Inilah yang juga PAHAM Indonesia perjuangkan bersama LSM, Ormas dan lembaga peduli lainnya dalam gerakan PIARA.

Di Sumbar 18 Ormas bersatu padu untuk melakukan aksi simpatik penggalangan dana bantuan untuk Rohingya, juga penggalangan dukungan agar masyarakat mendesak pemerintah Indonesia agar turun peduli menanggapi permasalahan kemanusiaan ini.

Dompet Dhuafa Singgalang, PAHAM Sumbar, Komite Penegakan Syariat Islam, MMI, MTKAAM, LKAAM, Bundo Kanduang, serta lembaga-lembaga mahasiswa sudah sejak awal September bergabung untuk gerakan Save Rohingya.

Seminar Internasional tersebut merupakan puncak gerakan, karena akan langsung dilanjutkan dengan aksi nyata penyaluran bantuan dan advokasi pada masyarakat Rohingya.

Hingga akhir September, rekening donasi untuk Rohingya a/n Dompet Dhuafa Singgalang masih akan terus dibuka.

Gerakan ini juga didukung langsung oleh Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, yang saat itu juga hadir sebagai pembicara di Seminar Internasional ‘Save Rohingya’.

Meski Sumbar juga berduka dengan bencana banjir dan longsor yang melanda, dia juga memberikan perhatian pada tragedi Rohingya.

Seminar ditutup dengan gagasan dari Sumbar untuk gerakan nyata kepedulian pada masyarakat Rohingya. Diakuinya mereka sebagai warga negara yang berhak mendapatkan jaminan keselamatan dan kenyamanan hidup.Terpenuhinya hak-hak asasi mereka sebagai manusia. (Winda)

minangkabaunews.com 17 September 2012 

Foto: suarajakarta.com
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar


 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2011-2013. PKS Lubeg - All Rights Reserved - Email: pkslubeg@yahoo.com
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger