Muzammil menyesalkan bahwa di dunia barat sikap-sikap intoleran seperti ini masih terus terjadi. “Umat Islam terus diberi pe-er (red: pekerjaan rumah) dengan kartun, komik, film atau kegiatan yang secara nyata-nyata memusuhi keyakinan umat Islam,” tutur Muzammil yang juga anggota Komisi I DPR RI tersebut. Hal ini menurutnya merupakan gambaran belum tuntasnya cara pandang masyarakat barat tentang hidup berdampingan dalam keragaman. PKS, dikatakan Almuzammil, sangat prihatin bahwa teror akhirnya berbuah teror pula, terbukti dengan pemboman terhadap Kedutaan Besar Amerika Serikat di Libya.
Ia juga mendukung aksi-aksi protes organisasi-organsasi massa tentang peredaran film tersebut di dunia maya. PKS, menurutnya, siap menampung aspirasi tersebut dan juga menyampaikan permintaan kepada pemerintah untuk sigap bila kasus-kasus serupa terulang.
Menurut Almuzammil, bukan hanya penghinaan agama, pemerintah dan unsur pengawas penyiaran juga perlu mengingatkan bentuk-bentuk siaran yang mendesakralisasi ajaran agama apapun. “Kadang itu terlontar dalam lawakan atau komedi, sinetron atau forum komentar. Sekecil apapun, potensi desakralisasi ajaran agama harus diwaspadai,” tegas Almuzammil.
Anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) ini meminta umat Islam tidak terpengaruh dan terus menjaga iklim kondusif dalam masalah keragaman agama dan keyakinan.
“Pemerintah juga perlu tegas menjaga iklim kondusif dengan menertibkan ajaran-ajaran yang bersifat provakatif yang memancing umat untuk bereaksi spontan karena keyakinan agama mereka diusik,” tutur anggota dewan dari daerah pemilihan Lampung I ini.
partaikeadilansejahtera.org
0 komentar:
Posting Komentar