Pasaman
Barat – Melihat kondisi alam daerah Talamau ini, adalah satu-satunya
daerah di Pasaman Barat yang tidak bisa ditanam dengan tanaman Sawit,
tentu sebaiknya masyarakat di sini juga bisa memaksimalkan
penghasilannya melalui pertanian. Di mana sebelumnya masyarakat di sini
hanya panen 1 kali setahun, kedepannya bisa 2 kali panen atau lebih
setahun. Seperti yang telah dilaksanakan di beberapa daerah di Sumatera
Barat. Contohnya Kab. Tanah datar, yang bisa menghasilkan 7, 2 Ton per
hektar sawah. Jika sebelumnya Pasaman Barat hanya bisa 4 ton per hektar
sawah, dengan adanya pemaksimalannya potensi pertanian di sini, insya
Allah ke depannya bisa lebih bahkan bisa menyamai Tanah Datar dalam
memproduksi padi per hektarnya.
Hal ini disampaikan oleh Gubernur
Sumatera Barat Irwan Prayitno ketika memberikan sambutan dalam acara
Tanam Perdana SL-PTT Model Paket Lengkap Peningkatan Produktifitas dari
Dana Kontingensi di Kec. Talamau, Kab. Pasbar (18/9). Hadir pada
kesempatan tersebut Bupati Pasbar, Baharuddin, Kepala Dinas Pertanian
Prov. Sumbar Djoni, Kepala Dinas Perkebunan, Fajar, serta sejumlah
Muspida Kab. Pasbar.
Gubernur menyampaikan bahwa perlu
adanya pendekatan yang konsisten dari para petani agar mendapatkan hasil
yang maskimal dalam setiap panennya. Baik itu dari pemilihan bibit,
perawatan, pemeliharaan. Sehingga target kita untuk bisa Surplus 10 juta
ton beras tahun 2014 bisa tercapai. Ini juga dilakukan karena
bagaimanapun produksi padi/beras setiap tahun diupayakan harus
meningkat, sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan pendapatan
masyarakat, sehingga ketahanan pangan masyarakat bisa terus terjamin
dengan baik. Di samping itu sebagai salah satu provinsi penyangga
produksi padi nasional, kita juga harus bisa menyediakan surplus beras
dalam upaya menjaga ketahanan pangan nasional.Target surplus beras
Provinsi Sumatera Barat untuk mendukung tercapainya surplus 10 juta ton
beras tahun 2014 adalah sebesar 846 ribu ton beras, ujar Gubernur.
Pada kesempatan tersebut Gubernur juga
memberikan bantuan kepada beberapa Kelompok Tani di Pasaman Barat,
berupa dana kontingensi sebanyak Rp. 57.400.000, per kelompok tani, dan
langsung akan ditansfer ke rekening kelompok tani tersebut. Dana
kontingensi tersebut tentu saja bukan hanya diberikan kepada Kab.
Pasaman Barat, namun dengan dana total sebesar Rp. 56.628.000.000 yang
termasuk dalam paket SL-PTT Model Paket Lengkap juga akan diberikan pada
setiap 14 Kab/Kota di Sumatera Barat. Melalui paket lengkap ini petani
juga dibantu dengan pengadaan handtraktor dan upah pengolahan tanah di
masing-masing kelompok tani, sehingga peluang tanam periode
September-Oktober ini dapat memanfaatkannya semaksimal mungkin, ujar
Gubernur.
Terakhir Gubernur menyampaikan bahwa SL-PTT
Model Paket Lengkap untuk Peningkatan Produktivitas Padi di Kab.
Pasaman barat dialokasikan di 4 Kecamatan sentra produksi padi.
Penanaman padi pada bulan Desember dan dihitung sebagai produksi tahun
2012. Tekad kita semua, seluruh pemangku kepentingan, mulai dari petani,
kelompok tani pelaksana, walinagari, petugas lapangan, petugas
kabupaten dan provinsi agar bisa mensukseskan program ini dan
menjadikannya komitmen bersama. [humasprov]
beritapkssumbar.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar