Pasaman
Barat – Pemusnahan bibit sawit palsu yang dilakukan oleh Gubernur
Sumatera Barat, Irwan Prayitno di daerah Sariak, Nagari Koto Baru, Kab.
Pasaman Barat (18/9) adalah sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk
membantu masyarakat dalam memaksimalkan pencapaian hasil dari perkebunan
kelapa sawit di Pasaman Barat. Sebagai sentra perkebunan kelapa sawit
di Sumatera Barat, yang mengakomodir sebanyak 45 % jumlah sawit di
Sumatera Barat, Kab. Pasaman Barat tentu seyogyanya bisa lebih
mendongkrak produksi kelapa sawit di Sumatera Barat dengan mutu dan
kualitas tanaman yang baik. Namun sejak beberapa tahun terakhir,
produksi kelapa sawit di Sumatera Barat, dan khususnya di Kab. Pasaman
Barat menurun. Ini dikarenakan gagal panennya sejumlah perkebunan
masyarakat di Kab. Pasaman Barat.
Gubernur juga menyampaikan bahwa
sekarang ada program pemerintah, yakni program integrasi sawit dengan
jagung, jadi di sela-sela proses penungguan masa panen sawit, petani
juga bisa berupaya menambah penghasilannya melalui tanaman jagung. Untuk
bibit jagung, pemerintah provinsi akan beri bibit secara gratis kepada
seluruh petani. Jadi ini diharapkan sebagai motivasi para petani untuk
bisa meningkatkan taraf hidupnya. Petani tinggal mendaftarkan diri
kepada Dinas Pertanian, baik melalui kelompok atau perorangan, insya
Allah nantinya kami akan berikan bibit gratis kepda seluruh petani di
Sumatera Barat. Pada kesempatan tersebut Gubernur juga memberikan bibit
sawit unggul bersertifikat kepada 14 kelompok tani di Pasaman Barat.
[humasprov]
Salah satu penyebabnya adalah
penanaman bibit yang tidak bersertifikat atau palsu di beberapa
perkebunan rakyat. Sehingga menyebabkan para petani menjadi rugi,
setelah bersusah-payah merawat hingga menunggu saatnya panen. Untuk itu
ke depannya Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno menghimbau kepada
seluruh masyarakat agar lebih berhati-hati memilih bibit untuk kelapa
sawit, jangan mudah terpedaya dengan harga yang murah, bahkan diberi
dengan gratis oleh sejumlah orang atau kelompok. Lebih baik masyarakat
membeli bibit yang jelas, yang bersertifikat dari pada yang tidak
bersertifikat. Meskipun harganya sedikit lebih mahal, namun nantinya
hasil yang didapatkan bisa berlipat ganda. Jadi tetap para petani akan
untung dalam setiap panennya.
Pada acara Penanaman Perdana Demplot
Peremajaan dan Penggantian Bibit Sawit yang bersertifikat tersebut,
Gubernur, Irwan Prayitno yang di dampingi oleh Bupati Pasaman Barat,
Baharuddin, R, Kepala Dinas Perkebunan Prov. Sumbar, Fajar, Kepala Dinas
Pertanian, Djoni juga menghimbau kepada seluruh Stakeholder Kab.
Pasaman barat dan Provinsi agar lebih gencar mensosialisasikan bagaimana
pentingnya menanam dengan bibit asli yang bersertifikat. Agar
masyarakat yang sebelumnya terpengaruh dengan adanya bibit-bibit murah,
dapat segera beralih menggunakan yang bersertifikat. Kemudian berikan
mereka penyuluhan-penyuluhan mengenai tata cara penananaman,
pemeliharaan, dan perawatan tanaman sawit. Ini kan untuk masyarakat dan
daerah kita juga, jika masyarakatnya sejahtera, tentu wilayah serta
daerahnya akan maju juga, ujar Gubernur.
beritapkssumbar.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar