Terima kasih kepada pengunjung blog. Jumlah kunjungan telah melewati 23.000. Nikmati postingan baru setiap Sabtu-Ahad
Home » » Mahyeldi: Prioritaskan Sekolah Siswa Dekat Rumah

Mahyeldi: Prioritaskan Sekolah Siswa Dekat Rumah

Written By Unknown on Senin, 10 September 2012 | 19.09

Lubukbegalung—Pemko Padang harus memutar otak memikirkan antisipasi maraknya tawuran pelajar di Padang yang kian mencemaskan. Selain sank­si tegas berupa pem­ber­hentian dari sekolah, untuk jangka panjang Pem­ko ba­kal mene­rap­kan sistem penerimaan siswa baru (PSB) online ber­dasar tem­pat tinggal siswa.

“Saat PSB online mau­pun penerimaan siswa di swasta tahun depan, kami akan mempertimbangkan alamat tempat tinggal siswa dengan sekolah yang dipilih. Maksudnya, siswa itu akan diprioritaskan bersekolah di sekitar tempat tinggal mereka,” kata Wakil Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah, kemarin.

Mahyeldi mencontohkan siswa yang tinggal di Lubuk­begalung, diprioritaskan ber­sekolah di SMAN 4 atau seko­lah lainnya di kawasan itu. “Ini akan membantu memu­dahkan pengawasan orangtua dan lingkungan sekitar terhadap perilaku anak. Selain itu, mo­bilitas siswa tidak terlalu la­ma,” tutur Mahyeldi.

Rencana itu telah melalui analisa dan pengamatan Wa­wako sejak lama. Banyak siswa sepulang sekolah menuju Pa­sar Raya dan sekitarnya. “Se­benarnya siswa ini bisa lang­sung pulang, tapi karena me­lewati Pasar Raya dan da­erah sekitarnya termasuk Lapangan Imam Bonjol, tentu ada ke­inginan untuk berhenti di sana meski sekadar berkumpul dan duduk-duduk saja,” ulasnya.

Jika bersekolah di dekat tempat tinggal, Mahyeldi me­yakini kesempatan untuk ber­temu dengan siswa dari se­kolah lain kecil ke­mung­kinan­nya. “Sebab mereka tidak lagi menuju pusat kota. Saya sering melihat siswa yang tinggal di Pegambiran bersekolah di kawasan Ulakkarang. Jadi siswa itu harus naik dua kali naik angkot dan pertukaran angkot di kawasan Pasar Raya dan sekitarnya,” ungkapnya.

Untuk melaksanakan kon­sep itu, Mahyeldi telah me­minta Dinas Pendidikan untuk menyemaratakan pen­didikan di seluruh sekolah. “Jadi tidak ada perbedaan mutu sekolah satu dengan sekolah lainnya, terutama di kawasan pinggir kota dengan pusat kota,” tutur­nya seraya mengatakan, pe­ningkatan mutu sekolah harus dilakukan dengan cara meng­genjot mutu guru di ma­sing-masing sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Padang, Indang Dewata me­nga­takan telah melakukan pemerataan mutu sekolah dengan berbagai upaya. Salah satunya, peningkatan mutu guru. Misalnya pelatihan dan mengaktifkan diskusi guru setiap mata pelajaran. “Apalagi dengan adanya Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), guru bisa melakukan diskusi dengan guru dari sekolah lain,” ungkap Indang.

Sebelumnya, memberikan shock terapi pada siswa yang terlibat tawuran, Wawako setuju untuk dikeluarkan dari sekolah. Tapi dengan catatan harus ada pembinaan terlebih dahulu. Apalagi Disdik Padang telah mengeluarkan surat eda­ran perbuatan apa saja yang bisa membuat siswa dike­luarkan jika melakukan hal itu.

Surat edaran bernomor  420/0827/DP-Sekre/2011 men­jelaskan, ada sejumlah poin dalam surat tersebut yang menyatakan akan me­nge­luar­kan siswa jika melanggar poin tersebut.

Di antaranya tawuran, me­nge­darkan narkoba dan minu­man keras, membawa dan me­nyalahgunakan senjata ta­jam, melawan guru, berbuat asu­sila, mengedarkan video atau gam­bar porno. “Jadi ter­bukti me­lang­gar itu akan dike­luar­kan. Su­rat tersebut sudah diso­sia­lisasikan pada siswa dan orang­tua siswa,” kata Indang. (ek)

Padang Ekspres 10 September 2012
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar


 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2011-2013. PKS Lubeg - All Rights Reserved - Email: pkslubeg@yahoo.com
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger