Jakarta (ANTARA Jogja) - Anggota Komisi X DPR Ahmad Zainuddin berpendapat,
pertandingan sepak bola dalam Pekan Olahraga Nasional XVIII/2012 Riau
seharusnya tidak terpengaruh oleh pertikaian yang terjadi dalam
kepengurusan induk cabang olah raga tersebut.
"Kasihan masyarakat yang memiliki antusias untuk menonton dan mendukung tim
sepakbola kesayangannya berlaga di arena PON, justru dihadapkan dengan
suguhan pertandingan yang tersandung masalah," ujarnya di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, semua atlet yang mengikuti cabang olah raga harus patuh pada
aturan penyelenggara PON.
Demikian pula dengan cabang olah raga sepak bola, juga harus patuh pada aturan dalam PON itu.
Zainuddin menyayangkan upaya mogok bertanding yang dilakukan oleh beberapa tim di PON kali ini.
"Bagaimana kita akan berprestasi di tingkat dunia kalau dalam negeri saja seperti ini. PSSI harus bertanggung jawab kepada seluruh rakyat Indonesia atas kejadian ini," ujarnya.
Legislator PKS ini mengakui bahwa kisruh yang terjadi di cabang sepak bola PON Riau pun tidak lepas dari adanya konflik PSSI yang berlarut-larut, sarat muatan politik, dan juga komersialisasi olahraga.
Ia menganggap pertikaian di tubuh PSSI selama ini telah menjadikan mereka lalai dalam pembinaan klub dan kompetisi antar klub juga terabaikan.
Seharusnya, kata dia, PSSI dapat menciptakan model pembinaan klub yang terpadu dan juga sistem kompetisi yang baik.
"Agar proses pembinaan sepakbola dapat berjalan dengan baik, pemerintah harus tegas dan aktif membantu penyelesaian kemelut PSSI ini," ujarnya.
Politisi PKS itu mendesak semua pihak yang bertikai agar mau meletakkan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi maupun golongan.
"Rakyat sudah jenuh dengan persoalan PSSI, mereka butuh prestasi tim nasional yang kembali berjaya di tingkat internasional," katanya.
(T.D011)
antaranews.com 11 September 2012
pertandingan sepak bola dalam Pekan Olahraga Nasional XVIII/2012 Riau
seharusnya tidak terpengaruh oleh pertikaian yang terjadi dalam
kepengurusan induk cabang olah raga tersebut.
"Kasihan masyarakat yang memiliki antusias untuk menonton dan mendukung tim
sepakbola kesayangannya berlaga di arena PON, justru dihadapkan dengan
suguhan pertandingan yang tersandung masalah," ujarnya di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, semua atlet yang mengikuti cabang olah raga harus patuh pada
aturan penyelenggara PON.
Demikian pula dengan cabang olah raga sepak bola, juga harus patuh pada aturan dalam PON itu.
Zainuddin menyayangkan upaya mogok bertanding yang dilakukan oleh beberapa tim di PON kali ini.
"Bagaimana kita akan berprestasi di tingkat dunia kalau dalam negeri saja seperti ini. PSSI harus bertanggung jawab kepada seluruh rakyat Indonesia atas kejadian ini," ujarnya.
Legislator PKS ini mengakui bahwa kisruh yang terjadi di cabang sepak bola PON Riau pun tidak lepas dari adanya konflik PSSI yang berlarut-larut, sarat muatan politik, dan juga komersialisasi olahraga.
Ia menganggap pertikaian di tubuh PSSI selama ini telah menjadikan mereka lalai dalam pembinaan klub dan kompetisi antar klub juga terabaikan.
Seharusnya, kata dia, PSSI dapat menciptakan model pembinaan klub yang terpadu dan juga sistem kompetisi yang baik.
"Agar proses pembinaan sepakbola dapat berjalan dengan baik, pemerintah harus tegas dan aktif membantu penyelesaian kemelut PSSI ini," ujarnya.
Politisi PKS itu mendesak semua pihak yang bertikai agar mau meletakkan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi maupun golongan.
"Rakyat sudah jenuh dengan persoalan PSSI, mereka butuh prestasi tim nasional yang kembali berjaya di tingkat internasional," katanya.
(T.D011)
antaranews.com 11 September 2012
0 komentar:
Posting Komentar