Pasaman – Kita patut bangga dan senang
dengan keberhasilan Sekolah Lapangan Pengolahan Tani Tepadu (SLPTT) di
Kabupaten Pasaman khususya di Kecamatan Bonjol ini yang telah berhasil
meningkatkan hasil produksi padi sebesar 10 ton perhektar.
Ini sebuah keberhasilan yang patut kita syukuri dengan baik di mana biasanya tingkat produksi padi baru mencapai 4,5 ton perhektar. Hasil yang didapat oleh para petani Pasaman ini lebih baik dari yang dihasilkan oleh petani Kab. Limapuluh Kota 7,7 ton perhektar dan Kab. Sijunjung sebesar 7,2 ton perhektar dari program yang sama tahun 2012 ini.
Ini disampaikan Gubernur Irwan Prayitno dalam peninjauan kegiatan Program Sekolah Lapangan Pengelolaan Tani Terpadu (SLPTT) dan Sekolah Lapangan Pengelolaan Hama Terpadu (SLPHT), di Kampuang Alai Nagari Ganggo Mudiak Kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman, Senin (24/9). Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Daniel Lubis, Anggota DPRD Muslim Yatim, Kadis Pertanian Ir. Djoni, Kadis Sosial Abdul Gafar, Forkopimda, beberapa kepala SKPD di lingkungan Pemkab Pasaman, Kelompok Tani Equator, Gapoktan Khatulistiwa dan lainnya.
Lebih jelas Irwan menyampaikan, program sekolah lapangan ini akan terus kita kembangkan secara baik dari tahun ke tahun, sebagai pembelajaran baru dalam meningkatkan produksi padi serta memanfaatkan pupuk organik yang aman terhadap kelestarian alam. Oleh karena itu, kepada seluruh petani di Sumbar agar jangan membakar jerami lagi, karena itu sama dengan membakar duit sendiri.
Hal ini dikatakan bahwa seukuran jerami perhetar tersebut dapat menyimpan duit kita untuk beli pupuk sebesar Rp. 250 ribu. Selain itu kita juga kembali membangun ekosistem lingkungan dalam menghadapi hama tanaman dengan pengelolaan pladiator yang sesungguhnya dapat membasmi hama-hama perusak tanaman, yang jika memakai pupuk kimia mereka pada mati, sehingga wabah hama bisa tidak terkendali dan lingkungan tanaman jadi rusak sama sekali.
Dengan program yang dilakukan saat ini amatlah tepat dan berdayaguna, tanaman yang sehat akan menghasilkan produksi yang sehat bagi kita, selain itu juga akan meningkatkan nilai gizi dan kesehatan masyarakat.
Dalam rangka menyukseskan program surplus 10 juta ton pada tahun 2014, di mana saat ini Sumatera Barat telah menyumbang sebanyak 600 ribu ton surplus beras, tinggal 200 ribu ton lagi dari target yang dibebankan pemerintah kepada Sumatera Barat. Dengan program ini kita yakin semua target yang diamanahkan itu dapat tercapai, asalkan kita semua berkerja sungguh-sungguh dan jangan lupa membayar zakat.
Selain itu harapan kami manfaatkanlah sebaik-baiknya bantuan tersebut, sehingga semua ini benar-benar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani di daerah ini. himbaunya.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Irwan Prayitno menyerahkan bantuan dana kepada 100 kelompok tani di Kabupaten Pasaman masing-masing sebesar Rp. 57,4 Juta, yang disaksikan oleh Wakil Bupati, Anggota DPRD Muslim Yatim serta tokoh masyarakat.
[humasprov]
Ini sebuah keberhasilan yang patut kita syukuri dengan baik di mana biasanya tingkat produksi padi baru mencapai 4,5 ton perhektar. Hasil yang didapat oleh para petani Pasaman ini lebih baik dari yang dihasilkan oleh petani Kab. Limapuluh Kota 7,7 ton perhektar dan Kab. Sijunjung sebesar 7,2 ton perhektar dari program yang sama tahun 2012 ini.
Ini disampaikan Gubernur Irwan Prayitno dalam peninjauan kegiatan Program Sekolah Lapangan Pengelolaan Tani Terpadu (SLPTT) dan Sekolah Lapangan Pengelolaan Hama Terpadu (SLPHT), di Kampuang Alai Nagari Ganggo Mudiak Kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman, Senin (24/9). Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Daniel Lubis, Anggota DPRD Muslim Yatim, Kadis Pertanian Ir. Djoni, Kadis Sosial Abdul Gafar, Forkopimda, beberapa kepala SKPD di lingkungan Pemkab Pasaman, Kelompok Tani Equator, Gapoktan Khatulistiwa dan lainnya.
Lebih jelas Irwan menyampaikan, program sekolah lapangan ini akan terus kita kembangkan secara baik dari tahun ke tahun, sebagai pembelajaran baru dalam meningkatkan produksi padi serta memanfaatkan pupuk organik yang aman terhadap kelestarian alam. Oleh karena itu, kepada seluruh petani di Sumbar agar jangan membakar jerami lagi, karena itu sama dengan membakar duit sendiri.
Hal ini dikatakan bahwa seukuran jerami perhetar tersebut dapat menyimpan duit kita untuk beli pupuk sebesar Rp. 250 ribu. Selain itu kita juga kembali membangun ekosistem lingkungan dalam menghadapi hama tanaman dengan pengelolaan pladiator yang sesungguhnya dapat membasmi hama-hama perusak tanaman, yang jika memakai pupuk kimia mereka pada mati, sehingga wabah hama bisa tidak terkendali dan lingkungan tanaman jadi rusak sama sekali.
Dengan program yang dilakukan saat ini amatlah tepat dan berdayaguna, tanaman yang sehat akan menghasilkan produksi yang sehat bagi kita, selain itu juga akan meningkatkan nilai gizi dan kesehatan masyarakat.
Dalam rangka menyukseskan program surplus 10 juta ton pada tahun 2014, di mana saat ini Sumatera Barat telah menyumbang sebanyak 600 ribu ton surplus beras, tinggal 200 ribu ton lagi dari target yang dibebankan pemerintah kepada Sumatera Barat. Dengan program ini kita yakin semua target yang diamanahkan itu dapat tercapai, asalkan kita semua berkerja sungguh-sungguh dan jangan lupa membayar zakat.
Selain itu harapan kami manfaatkanlah sebaik-baiknya bantuan tersebut, sehingga semua ini benar-benar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani di daerah ini. himbaunya.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Irwan Prayitno menyerahkan bantuan dana kepada 100 kelompok tani di Kabupaten Pasaman masing-masing sebesar Rp. 57,4 Juta, yang disaksikan oleh Wakil Bupati, Anggota DPRD Muslim Yatim serta tokoh masyarakat.
[humasprov]
0 komentar:
Posting Komentar