PADANG – Dengan membawa misi kemanusiaan, Wakil Ketua DPRD Padang
Budiman bertolak ke Palestina, Jumat (19/10). Ia juga membawa bantuan
yang dikumpulkan dari masyarakat Sumbar total Rp1,5 miliar.
“Kami membawa misi kemanusiaan ke Palestina. Saat ini, Palestina satu-satunya negara yang masih berada dalam penjajahan,” kata Budiman, kepada sejumlah wartawan, Kamis (18/10) di ruang kerjanya.
Dikatakan, kondisi masyarakat di Palestina saat ini sangat memprihatinkan. Mereka tidak memiliki kebebasan. Mereka juga diboikot dalam semua hal. Untuk makan saja susah. “Semoga bantuan yang kita bawa bisa bermanfaat bagi mereka dan semoga tidak diboikot pula nantinya,” kata Budiman.
Ia mengaku, misi yang ia emban bersama tiga orang lainnya yakni Anggota MUI Sumbar yang juga anggota Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) H. Irsyad Syafar dan Wakil Ketua DPRD Agam Yandril adalah misi yang menantang bahaya. “Sebenarnya cemas juga, kita pergi ke negeri yang tengah dilanda perang. Kami mohon doa restu dari seluruh rakyat Sumbar,” katanya.
Ia mengatakan, bangsa Palestina kini terus terjajah mempertahankan keberadaan Masjidil Aqsha, kawasan suci umat Islam dari rongrongan kaum Yahudi.
“Kaum yahudi itu selalu beraksi ketika umat Islam sedang menunaikan Shalat Jumat,” sebutnya.
Saat ini keberadaan Al Aqsha terancam oleh Yahudi Israel. Mereka akan menukar Aqsha dengan Haekal Sulaiman. Padahal tidak ada kaitan awal dengan Haikal Sulaiman. Tidak ada bukti sejarah seperti itu. Hanya klaim Yahudi saja.
Budiman yang juga Ketua Korps Muballiqh Sumbar, menyebutkan, saat ini sudah terkumpul Rp1,5 miliar dana untuk membantu Palestina. Secara nasional sampai Agustus malah sudah terkumpul Rp6 miliar. Dana tersebut diantarkan ke Palestina pada 19 Oktober mendatang oleh KNRP. Selain bantuan dana tersebut, juga akan dikirimkan hewan qurban.
“Sampai saat ini sudah terkumpul 16 ekor domba qurban,” pungkasnya. (105)
Singgalang 19 Oktober 2012
“Kami membawa misi kemanusiaan ke Palestina. Saat ini, Palestina satu-satunya negara yang masih berada dalam penjajahan,” kata Budiman, kepada sejumlah wartawan, Kamis (18/10) di ruang kerjanya.
Dikatakan, kondisi masyarakat di Palestina saat ini sangat memprihatinkan. Mereka tidak memiliki kebebasan. Mereka juga diboikot dalam semua hal. Untuk makan saja susah. “Semoga bantuan yang kita bawa bisa bermanfaat bagi mereka dan semoga tidak diboikot pula nantinya,” kata Budiman.
Ia mengaku, misi yang ia emban bersama tiga orang lainnya yakni Anggota MUI Sumbar yang juga anggota Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) H. Irsyad Syafar dan Wakil Ketua DPRD Agam Yandril adalah misi yang menantang bahaya. “Sebenarnya cemas juga, kita pergi ke negeri yang tengah dilanda perang. Kami mohon doa restu dari seluruh rakyat Sumbar,” katanya.
Ia mengatakan, bangsa Palestina kini terus terjajah mempertahankan keberadaan Masjidil Aqsha, kawasan suci umat Islam dari rongrongan kaum Yahudi.
“Kaum yahudi itu selalu beraksi ketika umat Islam sedang menunaikan Shalat Jumat,” sebutnya.
Saat ini keberadaan Al Aqsha terancam oleh Yahudi Israel. Mereka akan menukar Aqsha dengan Haekal Sulaiman. Padahal tidak ada kaitan awal dengan Haikal Sulaiman. Tidak ada bukti sejarah seperti itu. Hanya klaim Yahudi saja.
Budiman yang juga Ketua Korps Muballiqh Sumbar, menyebutkan, saat ini sudah terkumpul Rp1,5 miliar dana untuk membantu Palestina. Secara nasional sampai Agustus malah sudah terkumpul Rp6 miliar. Dana tersebut diantarkan ke Palestina pada 19 Oktober mendatang oleh KNRP. Selain bantuan dana tersebut, juga akan dikirimkan hewan qurban.
“Sampai saat ini sudah terkumpul 16 ekor domba qurban,” pungkasnya. (105)
Singgalang 19 Oktober 2012
0 komentar:
Posting Komentar