M Yamin —Wakil
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah geram terhadap maraknya kasus
tawuran antarpelajar di Padang. Mahyeldi meminta aparat kepolisian
menindak pelajar yang terlibat tawuran karena sudah kategori kriminal.
“Bukannya saya membela guru, tapi upaya
pembinaan pasti telah dilakukan di masing-masing sekolah. Apalagi
program Pesantren Ramadhan dan kegiatan keagamaan lainnya secara
intensif terus dilakukan. Sepertinya, siswa yang terlibat tawuran itu
tidak mau dididik lagi,” kata Mahyeldi ketika dihubungi Padang Ekspres, kemarin.
Untuk itu, Mahyeldi berharap bagi yang
tertangkap diproses secara hukum agar ada efek jera. “Kalau sudah
menggangu ketertiban umum dan melukai orang lain dengan senjata tajam
yang mereka bawa, polisi bisa menindaknya secara hukum,” ujarnya.
Mahyeldi meminta polisi mengungkap
dalang dari tawuran tersebut. Dari informasi yang didapatkannya, otak
dari sejumlah tawuran di Padang tidak lagi siswa sekolah bersangkutan
karena telah dikeluarkan akibat perilaku buruk siswa itu. “Dengan
begitu, dalang tawuran tersebut ingin mengajak teman lainnya untuk
berbuat onar,” ungkapnya.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan telah
menerbitkan keputusan bersama yang dituangkan dalam surat edaran
bernomor 420/0827/DP-Sekre/2011. Ada sejumlah poin dalam surat tersebut
yang menyatakan akan mengeluarkan siswa jika melanggar poin tersebut
termasuk pelaku tawuran.
Secara terpisah, pengamat pendidikan
dari UNP Ali Zamar menyarankan setiap sekolah, terutama yang siswanya
sering tawuran untuk membuat sejumlah kegiatan seperti olahraga dan
seni bagi siswanya. Guru harus melakukan pembinaan sehingga siswa ini
bisa menghabiskan waktu senggangnya dengan kegiatan positif.
“Untuk proses hukum dan dikeluarkan dari
sekolah, bisa diterima jika perilaku siswa itu telah membahayakan orang
lain, apalagi menyebabkan cedera bagi orang lain,” tuturnya. (*)
Padang Ekspres 1 Oktober 2012
0 komentar:
Posting Komentar