Padang - Wakil Walikota Padang Mahyeldi Ansyarullah merasa gusar terhadap
rendahnya minat baca dikalangan siswa dan tak dikelolanya perpustakaan
sekolah dengan maksimal.
“Setiap kunjungan ke sekolah, saya selalu meluangkan waktu bahkan sengaja mengunjungi perpustaakan. Saya selalu kecewa karena banyak pustaka tak terurus,” ungkap Mahyeldi, seperti dikutip padangmedia.com, Selasa (25/9).
Menurut Mahyeldi, kondisi perpustakaan sekolah sangat memprihatinkan. Meski setiap sekolah memiliki pustaka dan ruangannya cukup memadai, tetapi perpustakaan tampak sepi dan tak terurus. Petugas perpustakaan hanya sekedar memenuhi tanggung jawab sebagai petugasnya saja.
“Mereka kurang kreatif mengajak anak-anak ke pustaka. Saat ditanya kepada mereka siapa diantara siswa disini yang paling sering ke pustaka, mereka tidak tahu. Lalu buku apa yang suka dipinjam anak-anak, mereka juga tidak tahu,” papar Mahyeldi.
Siapa yang tak gusar. Segala tanda tanya yang ingin diketahui jawabnya, tak berujung . Mahyeldi bahkan berniat memberikan reward di sekolah-sekolah yang sempat ia datangi bila menemukan ada siswa yang rajin ke perpustakaan.
Ke depan, tambah Mahyeldi, meningkatkan minat baca siswa di sekolah-sekolah memang harus diberi reward. Mereka diajak membaca, disuruh buat ulasan atau resume, kemudian siapa yang terbaik diberi hadiah.
“Kita minta pihak sekolah juga memacu anak-anak untuk membaca dan berkunjung ke pustaka. Perpustakaan jangan sampai menjadi pajangan, atau bahkan kelihatan suram. Seharusnya pertugasnya juga kreatif. Tidak hanya sekedar membuat katalog atau menomorkan buku,” ulasnya. (nit/padangmedia)
inioke.com 25 September 2012
“Setiap kunjungan ke sekolah, saya selalu meluangkan waktu bahkan sengaja mengunjungi perpustaakan. Saya selalu kecewa karena banyak pustaka tak terurus,” ungkap Mahyeldi, seperti dikutip padangmedia.com, Selasa (25/9).
Menurut Mahyeldi, kondisi perpustakaan sekolah sangat memprihatinkan. Meski setiap sekolah memiliki pustaka dan ruangannya cukup memadai, tetapi perpustakaan tampak sepi dan tak terurus. Petugas perpustakaan hanya sekedar memenuhi tanggung jawab sebagai petugasnya saja.
“Mereka kurang kreatif mengajak anak-anak ke pustaka. Saat ditanya kepada mereka siapa diantara siswa disini yang paling sering ke pustaka, mereka tidak tahu. Lalu buku apa yang suka dipinjam anak-anak, mereka juga tidak tahu,” papar Mahyeldi.
Siapa yang tak gusar. Segala tanda tanya yang ingin diketahui jawabnya, tak berujung . Mahyeldi bahkan berniat memberikan reward di sekolah-sekolah yang sempat ia datangi bila menemukan ada siswa yang rajin ke perpustakaan.
Ke depan, tambah Mahyeldi, meningkatkan minat baca siswa di sekolah-sekolah memang harus diberi reward. Mereka diajak membaca, disuruh buat ulasan atau resume, kemudian siapa yang terbaik diberi hadiah.
“Kita minta pihak sekolah juga memacu anak-anak untuk membaca dan berkunjung ke pustaka. Perpustakaan jangan sampai menjadi pajangan, atau bahkan kelihatan suram. Seharusnya pertugasnya juga kreatif. Tidak hanya sekedar membuat katalog atau menomorkan buku,” ulasnya. (nit/padangmedia)
inioke.com 25 September 2012
0 komentar:
Posting Komentar