Terima kasih kepada pengunjung blog. Jumlah kunjungan telah melewati 23.000. Nikmati postingan baru setiap Sabtu-Ahad
Home » » Gubernur Sumbar Terima Penghargaan KiHajar 2012

Gubernur Sumbar Terima Penghargaan KiHajar 2012

Written By Unknown on Minggu, 11 November 2012 | 09.12


Jakarta - Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno seakan tidak pernah berhenti meraih penghargaan tingkat nasional. Jika beberapa hari sebelumnya dari Kementerian Kehutanan, dan Kementerian ESDM, kini Irwan meraih penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Penghargaan Anugerah Kita Harus Belajar (KiHajar) diberikan Kemendikbud, karena Gubernur Sumbar dinilai peduli dalam memajukan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dalam bidang pendidikan. Penghargaan kepada Irwan Prayitno diserahkan langsung Wakil Menteri Pendidikan Musliar Kasim, Jumat (9/11) malam di Aula Kemendikbud.

Selain Gubernur Sumbar ada lima Gubernur dan delapan Bupati/Walikota lainnya yang mendapat penghargaan.  "Dengan adanya TIK dalam bidang pendidikan ini, proses pembelajaran akan lebih mudah. Untuk itu kita memberikan apresiasi kepada Gubernur
dan Bupati/Walikota yang telah memulai pengaplikasian TIK di dunia pendidikan," ujar Wakil Menteri Pendidikan, Musliar Kasim saat memberikan kata sambutan.

Tentang arti penting TIK dalam dunia pendidikan, Musliar Kasim mengatakan dengan adanya perkembangan teknologi tersebut, maka sekolah di berbagai wilayah dapat menyaksikan proses pembelajaran secara serentak. Saat ini TIK telah terhubung ke 120.000 sekolah, dan di masa yang akan datang terus dikembangkan.

Di hadapan ratusan orang yang memenuhi aula Kemendikbud, mantan Rektor Unand tersebut langsung mempraktekkan dengan memberikan pelajaran tentang TIK dan pengaruhnya terhadap pembangunan karakter. Kelas maya tersebut dapat disaksikan di beberapa sekolah yang telah terhubung TIK.
"Kita ingin dengan proses pembelajaran menggunakan TIK, di seluruh sudut negeri ini dapat menikmati pendidikan dan teknologi, semoga kita semakin maju" harapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Musliar Kasim juga mencoba berinteraksi dengan guru dan pelajar yang ada di Bali dan beberapa daerah lainnya. Ada beberapa aspek yang dijadikan penilaian untuk  mendapat penghargaan, seperti pertama berperan aktif dalam peningkatan
kompetensi TIK bagi guru SMP, SMA dan SMK. Kedua pengembangan konten pembelajaran berbasis TIK bagi PTK, ketiga pembuatan konten pembelajaran berbasis TIK, pendayagunaan ICT zona kantor, pemanfaatan situs internet, dapodik berbasis web dan yang terakhir gebyar sumbar expo bidang pendidikan.

Menanggapi penghargaan yang diraih, Irwan mengatakan ini wujud dari perhatian Pemerintah Sumbar terhadap perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan di Sumbar. Untuk itu ia mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kemajuan TIK dalam bidang pendidikan di Sumbar.

"Kita akan terus berusaha memajukan dunia pendidikan yang terkoneksi TIK. Apa yang telah kita lakukan akan terus ditingkatkan, bagi sekolah yang masih kurang akan terus dibenahi dimasa yang akan datang," kata Irwan Prayitno di sela-sela penyerahan penghargaan.

Program yang telah diluncurkan 2 tahun yang lewat ini, dinilai Irwan telah memberikan dampak positif terhadap kemajuan teknologi informasi di dunia pendidikan di Sumbar. Untuk itu lanjutnya, inovasi-inovasi terus dilakukan demi kemajuan dunia pendidikan seperti pembuatan layanan edukasi di dunia maya dan pengembangan teknologi pendidikan.

Selain memberikan penghargaan terhadap kepala daerah yang berprestasi dan peduli, Kemendikbud juga memberikan penghargaan terhadap siswa berprestasi dalam perlombaan yang dilakukan sejak bulan September yang lalu. Perlombaan yang dibagi dalam beberapa kategori tersebut dilakukan mulai dari tingkat SD, SMP, SMA bahkan juga ada juga dari
umum.

Dalam kesempatan tersebut juga akan meresmikan Kelas Maya Portal Rumah Belajar. Kelas Maya merupakan dukungan bagi proses pembelajaran yang lebih terintegrasi, baik dari sisi konten maupun proses interaksi antara guru dan murid. "Kita tahu proses belajar mengajar bergantung dari peran guru. Karena terbatasnya jumlah guru maka guru bisa
mengadakan kelas maya, di mana murid bisa memilih guru dari mana saja.  Dan guru juga bisa mengajar murid dari semua pelosok Indonesia," jelas Kepala Pustekkom Kemendibud, Ari Santoso. [humasprov]
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar


 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2011-2013. PKS Lubeg - All Rights Reserved - Email: pkslubeg@yahoo.com
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger