Disaat
Amerika akan memboikot dukungan finansial bagi perekonomian Mesir yang
hancur warisan diktator Husni Mubarak, para perantau Mesir yang
berdomisili di luar negeri, mengirimkan kekayaan mereka untuk menopang
Pemerintahan Mursi untuk membangun kembali ekonomi Mesir.
Jutaan dolar masuk ke rekening pemerintah Mesir di bank-bank pemerintah, dari warga Negara Mesir yang hidup dan bekerja di luar negeri. Mereka berlomba-lomba menutupi defisit anggaran Negara mereka. Inilah nasionalisme sesungguhnya. Yaitu, ketika rakyat ikut serta secara aktif (terutama para pengusaha dan konglomerat) menopang pembangunan ekonomi Negara mereka. Bukan justru menghambur-hamburkan dan mengurasnya untuk kepentingan pribadi.
Di Negara kita, boro-boro berbagi dan memberi, para pengusaha justru memanfaatkan krisis ekonomi untuk meraup kekayaan sebanyak-banyaknya, dan membawanya ke luar negeri. Rakyat dipaksa untuk bernasionalisme, tetapi para pengusaha dan konglomerat menghisap habis kekayaan Negara. APBN dan APBD adalah tempat mereka “mencari hidup”.
Sumber: Akun Facebook Ust. Irsyad Syafar
facebook.com/irsyad.syafar
Jutaan dolar masuk ke rekening pemerintah Mesir di bank-bank pemerintah, dari warga Negara Mesir yang hidup dan bekerja di luar negeri. Mereka berlomba-lomba menutupi defisit anggaran Negara mereka. Inilah nasionalisme sesungguhnya. Yaitu, ketika rakyat ikut serta secara aktif (terutama para pengusaha dan konglomerat) menopang pembangunan ekonomi Negara mereka. Bukan justru menghambur-hamburkan dan mengurasnya untuk kepentingan pribadi.
Di Negara kita, boro-boro berbagi dan memberi, para pengusaha justru memanfaatkan krisis ekonomi untuk meraup kekayaan sebanyak-banyaknya, dan membawanya ke luar negeri. Rakyat dipaksa untuk bernasionalisme, tetapi para pengusaha dan konglomerat menghisap habis kekayaan Negara. APBN dan APBD adalah tempat mereka “mencari hidup”.
Sumber: Akun Facebook Ust. Irsyad Syafar
facebook.com/irsyad.syafar
0 komentar:
Posting Komentar