Saat
di Mekkah menjelang keberangkatan perang Uhud Ubay ibn Khalaf bersumpah bahwa
dia akan membunuh Rasulullah SAW. Ketika berita itu sampai kepada Rasulullah
SAW, baginda bersabda: Saya yang akan membunuh dia Insya Allah.
Pernah
Ubay bertemu Rasulullah SAW, ia lantas berkata: Wahai Muhammad, saya punya kuda
yang saya bagi makan setiap hari dengan memberikan gandum, di atas kuda itulah
saya akan membunuhmu. Rasulullah SAW menjawab: “Tidak, tetapi aku yang akan
membunuhmu insya Allah”
Berita kenabian
ini terbukti ketika Perang Uhud tahun
625 M,
Ubay dengan mengenakan baju besi lengkap, sambil
memegang pedang dan menunggangi kuda di medan laga mencari Muhammad. Ubay
menunggangi kuda sembari berkata, "Jika Muhammad tidak dibunuh hari ini,
maka aku tidak akan selamat", terus berulang-ulang. Pada akhirnya ia
berhasil menemukan Muhammad dan berusaha menyerangnya. Para sahabat memutuskan
untuk menghabisi Ubay sebelum ia berhasil meraih Muhammad, tetapi dicegah oleh
Muhammad. Ketika Ubay mendekat, Muhammad lalu mengambil lembing dari salah satu sabahatnya yaitu Harits bin ash-Shimnah, kemudian lembing itu dilempar
tepat mengarah ke Ubay dan berhasil melukai lehernya. Ubay terkejut dan jatuh
dari kuda bersimbah darah lalu ia berlari menuju pasukannya,
sambil menangis ia berkata, "Demi Tuhan, Muhammad telah berhasil
membunuhku!" Anak buahnya berusaha untuk menghiburnya dan mengatakan itu
hanya luka kecil dan tak perlu dikhawatirkan,
tetapi Ubay mengatakan bahwa, "Muhammad telah berkata kepadaku di Mekkah
bahwa dia-lah yang akan membunuhku". Ia meraung-raung kesakitan
sejadi-jadinya.
Abu Sufyan yang pada masa itu masih aktif
memerangi kaum muslim, mengatakan jangan mempermalukan
diri sendiri dengan menangis meraung-raung, hanya karena luka kecil. Ubay
menjawab, "Tak tahukah kau yang menyebabkan luka ini? Dia adalah Muhammad.
Demi Latta
dan Uzza!
Jika penderitaan ini disebarluaskan keseluruh masyarakat Hijaaz, tak satu orang
pun akan selamat. Sejak saat ia menyatakan bahwa ia akan membunuhku dan saya
meyakini bahwa kematian ku berada ditangan Muhammad. Jika saja dia meludahiku
pada saat ia berkata, saya pasti sudah mati." Pada akhirnya Ubay
menghembuskan napas terakhirnya saat perjalanan pulang menuju Mekkah, tepatnya di sebuah tempat bernama Saraf.
Dan inilah satu-satunya
yang dibunuh oleh Rasulullah SAW selama hidupnya.
Usman Jakfar
Milis Duat
Milis Duat
0 komentar:
Posting Komentar