Terima kasih kepada pengunjung blog. Jumlah kunjungan telah melewati 23.000. Nikmati postingan baru setiap Sabtu-Ahad
Home » » Presiden PKS: Kepala Daerah dari PKS Tidak Diarahkan Memenangkan PKS

Presiden PKS: Kepala Daerah dari PKS Tidak Diarahkan Memenangkan PKS

Written By Unknown on Kamis, 17 Januari 2013 | 12.59

PADANG – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Pemilu 2014 mendatang, tidak akan mencalonkan istri pejabat untuk masuk ke jajaran legislatif. Demikian juga pasangan suami istri, tidak akan diterima untuk bersama maju menjadi caleg dari partai dakwah itu.

“Kita tak ingin istri pejabat memanfaatkan kendaraan PKS. Selain itu, kita juga tak izinkan suami istri sama-sama maju sebagai caleg dari PKS. Salah satu harus memilih untuk mengundurkan diri, terserah suami atau istri,” ujar Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq saat berkunjung ke Redaksi Harian Singgalang, Rabu (16/1). Rombongan diterima Redaktur Pelaksana Sawir Pribadi, Pemimpin Perusahaan Hj. Rilianty serja sejumlah staf dan wartawan Singgalang.

Dikatakannya, keluarga merupakan cikal bakal terbentuknya keharmonisan negara serta membangun demokrasi yang bagus. Jika suami istri menjadi anggota DPR dikhawatirkan keharmonisan keluarga dan masa depan anak juga akan terganggu.

“Banyak masalah sosial terjadi akibat pasangan suami istri sibuk bekerja, sehingga anak tidak terurus. Kita tak ingin itu terjadi. Makanya kalau suami istri sama-sama kapabel, silahkan selesaikan dulu di rumah siapa yang akan mundur,” katanya.

Ia mengatakan, aktivitas kerja anggota DPR/DPRD sangat tinggi, waktu untuk keluarga akan menjadi sangat sedikit. “Kondisi ini juga tidak bagus bagi keberlangsungan pemerintahan jika suami menjadi bagian pemerintah sementara istri menjadi anggota DPR,” jelasnya.

Dikatakan, saat ini PKS telah selesai melakukan penjaringan calon anggota dewan mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga tingkat pusat. “Dalam penjaringan, PKS tidak membebankan sepeserpun biaya kepada caleg,” kata Luthfi yang didamping Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Ketua DPW PKS Sumbar Trinda Farhan Satria serta sejumlah pengurus dan kader PKS lainnya.

Ia juga menginstruksikan kepada kepala daerah yang berasal dari PKS untuk menjaga suasana tetap kondusif pada pelaksanaan Pemilu ataupun Pilkada. “Kepala daerah dari PKS tidak diarahkan untuk memenangkan PKS. Tugasnya hanya menjaga suasana tetap kondusif. Mau kalah atau menang, serahkan saja pada pengurus dan kader PKS lainnya,” katanya.

Terkait target pada Pemilu 2014 mendatang, PKS tak mau neko-neko. Sesuai nomor urut yang didapatkan PKS, DPP menetapkan PKS cukup masuk tiga besar saja. “Terserahlah pokoknya tiga besar, mau nomor tiga, alhamdulillah, nomor dua juga tidak apalah, namun kalau nomor satu, yah dengan berat hari terpaksa kita terima,” candanya.

Tekad tiga besar
Sebelumnya, ribuan massa menghadiri tabligh akbar safari dakwah III Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berlangsung di Lapangan Imam Bonjol Padang. PKS sukses memanaskan mesin politiknya dan bertekad masuk tiga besar dalam Pemilu 2014 mendatang.

Acara tabligh akbar yang berlangsung Rabu (16/1) dihadiri Presiden PS, Luthfi Hasan Ishaq bersama rombongan pengurus DPP PKS dan sejumlah anggota DPR-RI. Sejumlah kepala daerah yang merupakan kader PKS, seperti Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, Walikota Payakumbuh, Riza Palevi dan Wakil Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah juga hadir. Di kesempatan itu Presiden PKS menegaskan partainya akan bermain fair dan mengingatkan kadernya yang jadi kepala daerah agar tidak memanfaatkan jabatan untuk pemenangan partai.

Dalam orasinya, Luthfi menegaskan akan menindak kadernya yang memegang jabatan publik yang memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan partai.

“Kader PKS yang menjadi pejabat publik sudah menjadi milik rakyat. Kalau ada kader PKS sebagai pejabat publik yang berpihak, kita akan menindaknya,” ujar Luthfi.

Setiap kader PKS yang duduk sebagai pejabat publik, seperti kepala daerah, maka jabatannya di struktural partai langsung dicopot. Demikian pun, dalam Pemilu legislatif mendatang, PKS melarang istri pejabat publiknya untuk mencalonkan diri sebagai anggota dewan. Demikianpun anggota keluarga kader PKS dilarang bersama-sama maju dalam Pemilu legislatif. Di antaranya harus memilih salah seorang saja untuk maju.

Kebijakan ini menurut Luthfi karena PKS tak menjadikan politik sebagai alat kekuasaan saja, namun juga ingin melakukan pendidikan politik yang benar kepada masyarakat.

Sejumlah kader PKS telah berhasil duduk dalam jabatan publik. PKS tegas Luthfi tidak akan memanfaatkan kader-kadernya itu.

“Kita menjunjung tinggi rasa keadilan. Tak boleh ada monopoli, demikianpun dalam hal kesejahteraan. PKS cukup jadi rakyat saja,” terang Luthfi.

Acara tabligh akbar ini merupakan rangkaian kegiatan safari dakwah III PKS. Kegiatan safari dakwah ini dilakukan DPP PKS dengan mengunjungi seluruh daratan Sumatera lewat jalur darat. Inilah cara PKS melakukan konsolidasi. Konsolidasi ini menurut Luthfi sebagai upaya untuk mewujudkan cita-cita PKS masuk dalam tiga besar sesuai dengan nomor urut yang sudah diperoleh.

Ketua DPW PKS Sumbar, Trinda Farhan Satria dalam sambutannya juga menegaskan kalau rangkaian kegiatan ini merupakan bentuk konsolidasi PKS. Konsolidasi itu dilakukan baik di internal partai, dengan tokoh dan masyarakat luas. “Kita ingin mengajak semua masyarakat untuk bekerja bersama memperbaiki Padang, memperbaiki Sumbar dan memperbaiki Indonesia,” ujar Farhan.

Dalam safari dakwah di Sumbar, sejumlah kegiatan dilakukan. Ada berbagai lomba, temu tokoh, hingga aksi sosial. Menurut Farhan, dalam pengertian PKS, dakwah itu tidak hanya dalam bentuk ceramah saja. Pengertian dakwah PKS adalah memperbaiki semua sisi kehidupan.

Ketua Panitia Pelaksana Tablig Akbar, Mahyeldi Ansharullah menyebutkan pula rangkaian kegiatan safari dakwah PKS di Sumbar disambut antusias masyarakat. Misalnya saja, lebih dari 4.500 anak mengikuti lomba yang dilaksanakan dalam rangkaian safari dakwah ini, demikian pun lomba qasidah yang diikuti banyak peserta ibu-ibu. PKS juga menggelar acara pertandingan futsal hingga bakti sosial.
“Kita menjadikan kegiatan ini milik semua,” ujar Mahyeldi. (105/009)

Singgalang
Foto: republika.co.id
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar


 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2011-2013. PKS Lubeg - All Rights Reserved - Email: pkslubeg@yahoo.com
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger