PADANG – Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno kembali terima penghargaan. Kali ini melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar yang mendapatkan juara III Bidang Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Hasil
tersebut diumumkan di Jakarta pada saat Rakornas Badan Nasional
Penanggulangan Bencana pada 4 – 5 Februari 2013 yang dihadiri oleh 1.400
peserta dari BNPB dan BPBD se-Indonesia. Kategori yang dilombakan
meliputi Bidang Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan, Akuntabilitas dan
Tertib Administrasi, Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Penanganan Darurat,
Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Logistik dan Peralatan.
Lomba ini
diikuti oleh 33 BPBD provinsi dan 366 BPBD kabupaten/kota. Penyerahan
piala dan penghargaan dilakukan secara langsung oleh Kepala BNPB,
Syamsul Maarif dalam kunjungannya ke Sumbar untuk membuka acara Concept
Development Conference (CDC) dan Initial Planning Conference (IPC) of
International Table Top Exercise 2013 ‘Megatrush Mentawai Scenario’
sekaligus peletakan batu pertama pembangunan gedung UPT BNPB Regional
Sumatra dukungan AIFDR AusAid.
“BPBD Sumbar
mempunyai perencanaan yang baik terhadap program-program pengurangan
risiko bencana, akan tetapi dukungan pendanaan masih belum maksimal dari
APBD,” ujar Syamsul.
Sebagai
percepatan dan pendampingan dana pusat (APBN), dalam kesempatan tersebut
Syamsul Maarif kembali mengingatkan bagaimana pentingnya kerja sama
dengan dunia internasional dalam upaya penanggulangan bencana, serta
melibatkan peran bersama sipil dan militer.
“BPBD
sebagai pepanjangan tangan BNPB di daerah memegang peran penting sesuai
dengan mandatnya dalam UU No. 24 tahun 2007 sebagai lembaga koordinasi
dan komando baik sebelum saat dan sesudah bencana,” katanya.
Pemerintah
daerah, di bawah Gubernur Irwan Prayitno cukup bisa memberikan solusi
dan juga arahan kepada semua stakeholder di Subar khususnya melalui
BPBD, hingga koordinasi dan kerja sama dengan dunia internasional,
kementerian lembaga serta private sektor.
Menanggapi
hal ini, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan penghargaan tersebut
bukanlah tujuan akhir dalam upaya pengurangan risiko bencana di daerah
ini. Tugas berat akan selalu ada dalam upaya melayani masyarakat, namun
jika itu bisa dikerjakan secara bersama dan bersinergi, akan mempermudah
semua prosesnya.
“Namun
bagaimana langkah nyata menyiapkan dan mensiagakan masyarakat dalam
sebuah langkah perencanaan yang terukur dan berkesinambungan. Untuk itu
upaya-upaya pengurangan risiko terus dilakukan,” ujar gubernur.
Tahun ini
juga, sesuai dengan perencanaan yang sudah ada, Pempro Sumbar melalui
BNPB akan merealisasikan pembangunan beberapa tempat evakuasi sementara
(TES). Kemudian juga program-program terkait mekanisme penanganan
bencana selain gempa dan tsunami, mengingat di wilayah Sumbar memiliki
tingkat kerawanan tinggi untuk jenis bencana banjir dan tanah longsor
termasuk gunung api.
Gubernur
juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada BPBD Sumbar dan untuk terus
berjuang dalam rangka pengurangan risiko bencana. “Kita semua harus
berbuat dan memahami bahwa daerah kita berada di zona rawan. Untuk itu
kesiapsiagaan mutlak harus dilakukan menjadi sebuah budaya,” tutupnya.
Singgalang, 11 Februari 2013
0 komentar:
Posting Komentar