Jakarta –Jumat, 1 Februari 2013, Majelis Syuro
Partai Keadilan Sejahtera mengangkat presiden baru, Muhammad Anis Matta.
Ia menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq yang mengundurkan diri lantaran
terjerat kasus suap impor daging sapi di Kementerian Pertanian.
Lebih dalam bagaimana dia memandang permasalahan yang tengah mendera partai, wartawan VIVAnews, Nila Chrisna Yulika mewawancarainya usai acara pengumuman pengangkatan presiden PKS yang baru. Berikut petikan wawancaranya:
http://m.news.viva.co.id/news/ read/387766--kami-percaya- luthfi-hasan-ishaaq-korban-
Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, 7 Desember 1968 ini
sebelumnya menjabat Sekretaris Jenderal PKS hampir empat periode
berturut-turut, sejak 1998-2013. Penunjukan ini menempatkan Anis Matta
menjadi presiden kelima PKS setelah Nurmahmudi Ismail, Hidayat Nurwahid,
Tifatul Sembiring dan Luthfi Hasan Ishaaq.
Ayah 9 anak ini menghabiskan pendidikan dasar hingga menengah di
Makassar dan melanjutkan pendidikan tinggi di Lembaga Ilmu Pengetahuan
Islam dan Arab (LIPIA), Jakarta.
Sebelum berkiprah di partai politik, Anis menjadi pengajar ekonomi
Islam dan trainer pengembangan diri. Pada 2001, Anis mendapat kesempatan
mengenyam kursus di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) pada 2001.
Aktivitas di DPR dimulai setelah terpilih pada pemilihan umum 2004.
Di periode keduanya di DPR, 2009-2014, Anis menjadi Wakil Ketua DPR
yang membidangi ekonomi dan keuangan. Jabatan itu membuatnya kerap
berurusan dengan Badan Anggaran (DPR) yang belakangan menjadi sorotan.
”Saya orang otodidak senang mempelajari apa saja dan membaca apa saja,” kata Anis dalam sebuah kesempatan kepada VIVAnews.
Bagaimana Anis Matta menakhodai partai yang tengah diterpa badai
“SAPI” setelah kasus Luthfi ditangani KPK? Saat memberikan pernyataan
politik setelah ditunjuk sebagai Presiden PKS, Anis langsung bersuara
lantang. Ia menuding ada konspirasi besar yang bertujuan menghancurkan
partai. Konspirasi itu bukan menyasar orang perorang. Lebih dari itu,
eksistensi PKS.
Bagaimana Anda menjelaskan kasus yang membelit Luthfi Hasan kepada para kader?
Partai akan mengambil langkah hukum, namun tidak bisa dijelaskan
detail saat ini. Partai akan mengikuti seluruh proses ini dan partai
membaca terjadinya politisasi proses hukum. Sudah banyak kejanggalan
dalam proses hukum ini, oleh karena itu, kami percaya Luthfi Hasan
Ishaaq adalah korban.
Maksud Anda Luthfi Hasan Ishaaq korban?
Selama ini proses penerapan hukum di Indonesia dijadikan sebagai
alat perang dalam dunia politik. Hal seperti itu biasanya terjadi ketika
partai terlibat dalam situasi politik yang tidak terlalu normal seperti
sekarang ini. Saya kira itu yang kami rasakan dalam kasus ini. Ada
konspirasi besar yang bukan membidik orang perorang tetapi ingin
menghancurkan eksistansi partai sebagai sebuah gerakan, sebagai sebuah
organisasi.
Dalam sebuah proses hukum yang selama ini berlangsung, publik
meyakini penggunaan hak secara abuse seperti itu sering terjadi. Tetapi
saya tidak akan masuk dalam persoalan ini, karena sudah terjadi dan saya
ingin membiarkan proses hukum ini berjalan seperti biasa. Kepentingan
saya sebagai presiden baru PKS menjadikan kasus ini sebagai momentum
kebangkitan di PKS. Mungkin selama ini ada keteledoran dan partai harus
bangkit. Saya kira konspirasi inilah yang menyadarkan kami untuk
bangkit.
Siapa yang membuat konspirasi besar itu?
Saya tidak bisa menunjuk lembaga tertentu, tapi kami merasa ada
unsur tirani. Saya hanya mengungkapkan perasan saya dan seluruh pengurus
PKS dan kader-kader bahwa ada upaya sistematis dan diam-diam yang
bertujuan menghancurkan PKS. Ini hanya salah satu tandanya, mungkin
masih akan ada lagi setelah ini.
Saya tidak sedang mengumumkan perang kepada pihak tertentu, baik orang ataupun lembaga.
Tidak relevan bagi saya sebagai presiden baru PKS untuk membuktikan
konspirasi itu. Namuni tugas saya adalah memberikan persepsi kepada
kader-kader dan konstituen PKS bahwa ini yang sedang kami alami.
Apakah pernyataan bahwa ada konspirasi dibalik penangkapan
Luthfi Hasan tidak kontraproduktif dengan komitmen PKS yang mendukung
pemberantasan korupsi?
Hubungan kami dengan Luthfi adalah hubungan persaudaraan. Mungkin
anggota keluarga kami yang salah, tapi tidak merusak kepercayaan kami,
tidak merusak kekeluargaan kami. Karena ada mekanisme perbaikan. Saya
tidak dalam mengatakan beliau salah atau beliau benar, tetapi saya
meletakkan konteks peristiwa ini dalam situasi makro yang kami alami,
yang kami baca bahwa di awal tahun politik ini tiba-tiba ledakan ini
terjadi. Itu yang saya katakan.
Saya juga ingin memisahkan persoalan hukum dan emosional. Saya
telah bersama saudara saya, Luthfi Hasan Ishaaq, sejak mendirikan partai
ini sampai semua peristiwa ini terjadi. Ini semua tidak akan membuat
kami semua melupakan beliau, karena itu saya perlu menyatakan perasaan
cinta saya kepada beliau supaya kita mengetahui dan belajar dewasa
sebagai sebuah bangsa dalam mengelola perasaan-perasaan kemanusiaan.
Seberapa besar kader yang percaya bahwa Luthfi Hasan memang bersalah dalam kasus ini?
Mereka tidak kehilangan kepercayaan. Seperti yang saya katakan tadi.
Bagaimana agar kasus ini tidak terulang menimpa kader lain
sehingga PKS bisa mengembalikan citra sebagai partai bersih. Apa
strateginya?
Saya belum bisa menjelaskan strateginya, tapi langkah pertama
adalah melakukan pertobatan nasional. Saya percaya bahwa tidak bisa
melakukan perubahan hakiki, tapi akan bisa jika dari dalam diri.
Bagaimana pelaksanaan pertobatan nasional itu?
Saya ingin kembali pada akar sejarah, bahwa kami adalah kekuatan
perubahan yang baru di awal reformasi. Mungkin saja dalam proses ini
kami menemui banyak keteledoran, mungkin saja. Tetapi tiba-tiba sebuah
teguran besar datang dan teguran ini membangunkan kami. Karena itu saya
katakan tadi, ini awal kebangkitan baru PKS dan dimulai dari pertaubatan
nasional.
Ini adalah momentum karena selama ini kami tidak mengerti persoalan
Pak Luthfi. Kami ketawa ketiwi dari siang, tidak tahu ada masalah.
Tiba-tiba peristiwa ini terjadi walaupun kami mencium ada konspirasi
semacam ini, tetapi kami tidak akan menyangka itu terjadi sejauh itu.
Ini semacam introspeksi dari dalam diri sendiri.
PKS menargetkan 3 besar di pemilu 2014, bagaimana mengejarnya setelah ada kasus ini?
Kami percaya bisa masuk 3 besar. Total kecukupan kader, struktur kami bagus, dan saya kira kami tumbuh secara terus menerus. Insya Alloh PKS akan terus bertumbuh.
Pengamat politik memprediksi partai Anda bakal ditinggalkan simpatisan sehingga kehilangan suara di pemilu 2014 mendatang?
Pemilu masih jauh, saya tidak memikirkan pemilu. Saya fokus pada pembenahan internal. Tadi saya sudah statement.
Apa yang membuat Anda percaya diri mengemban amanah dalam situasi yang sulit ini?
Saya percaya diri karena yakin didukung seluruh pengurus dan kader PKS. Dukungan ini yang membuat kami kuat.
Anda pernah dipanggil menjadi saksi dalam sebuah kasus. Hal
itu membuat sejumlah pengamat politik ragu Anda bisa mengembalikan
citra bersih partai ini. Bagaimana tanggapan Anda?
Rumah saya tidak pernah digeledah, dan rumah itu belum jadi. Masalah tuduhan seperti ini akan kami hadapi.
Setelah kasus ini, muncul suara-suara agar PKS keluar dari Setgab Koalisi, bagaimana tanggapan Anda?
Hubungan koalisi belum ditetapkan apapun, meskipun sudah mendengar
dari pengurus untuk menarik menteri. Tapi suara itu sangat kencang
setelah peristiwa ini, tapi kami belum membahas sama sekali. Itu domain
Majelis Syuro. Tidak ada rencana, tapi suara-suara itu kencang.
Kantor PKS di Jawa Tengah dicoret orang dan ditulis SAPI.
Spanduk melecehkan beredar di Yogyakarta. Apa imbauan Anda terhadap
kader-kader daerah menghadapi tindakan seperti ini?
Kami tidak perlu bereaksi.
Betulkah Ahmad Fathana yang menerima uang suap impor sapi itu bukan anggota PKS dan cuma teman lama Luthfi Hasan?
Tanyakan saja ke beliau (Luthfi Hasan Ishaaq).
Sebagai teman dekat Luthfi Hasan, anda pernah tahu Ahmad Fathana?
Tanya beliau (Luthfi Hasan Ishaaq). Yang jelas dia bukan kader. Sekarang itu bukan urusan saya. (sj)
0 komentar:
Posting Komentar