Sampah menjadi
persoalan besar bagi sebuah kota. Di Kota Padang misalnya, penduduknya
semakin meningkat dari tahun ke tahun, otomatis menghasilkan sampah yang
semakin banyak juga. Apalagi kalau tak diimbangi dengan petugas dan
armada pengangkut sampah yang cukup. Alhasil sampah akan menumpuk dan
menebarkan bau tak sedap di mana-mana. Sampah terlihat menumpuk di pasar
tradisional, pinggir jalan hingga kompleks perumahan yang semakin
menjamur di Kota Padang.
Kian diperparah oleh perilaku
masyarakat yang membuang sampah seenak perutnya. Tak hanya di darat,
bahkan sampah di buang ke selokan yang sering menjadi penyebab banjir
karena tersumbatnya drainase.
Sebagaimana diungkapkan Wakil
Walikota, Mahyeldi Ansyarullah pada peringatan hari peduli sampah
tingkat Sumbar di Komplek Perumahan Dosen Unand Kelurahan Limau Manis
Selatan, Pauh, kemarin, sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Padang
dalam sehari mencapai 600 ton. Hanya separohnya bisa diangkut pertugas
karena terbatasnya personel dan armada Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kota Padang. Akibatnya terjadi penumpukan di tong sampah satu hingga dua
hari.
Kondisi ini tidak saja menimbulkan bau yang tak sedap, merusak pemandangan tapi juga mengundang penyakit.
Mahyeldi mengimbau masyarakat
agar ikut mengatasi sampah di lingkungan masing-masing karena tanpa
peran masyarakat tentu pemerintah kewalahan.
Imbauan Mahyeldi itu tentu harus disikapi dengan penuh kesadaran oleh seluruh komponen masyarakat.
Sebab, tanpa dukungan dan
kepedulian warga menjaga lingkungannya sendiri Kota Padang bisa saja
bernasib seperti Kota Jakarta yang selalu kebanjiran hebat saat hujan
lebat.
Selain itu, pemerintah pun
harus sudah memikirkan sejak dini solusi yang tepat agar kekhawatiran
itu tak terjadi. Jika memang petugas dan armada kurang, mesti
dilengkapi.
Menggiatkan sosialisasi kepada
masyarakat soal bahaya membuang sampah sembarangan perlu ditingkatkan.
Kemudian melatih dan memotivasi warga dalam pengolahan sampah yang
bernilai guna.
Salah program yakni bank sampah
yang sudah dilakukan Pemko Padang dinilai sangat bermanfaat untuk
mengatasi persampahan di Kota Padang.
Selain itu, karena kewalahan
mengurus sampah Kota Padang sudah tiga kali berturut-turut tidak
mendapatkan Piala Adipura. Padahal tahun-tahun sebelumnya selalu jadi
langganan Adipura.
Terlepas dari itu, kebersihan
memang bukan hanya bertujuan untuk meraih prestasi tapi sudah menjadi
kebutuhan hidup. Lingkungan yang bersih akan menjadikan hidup yang
sehat. Orang berkunjung pun akan senang, betah dan membawa kesan positif
ke dunia luar. (*)
Tajuk Rencana Padang Ekspres 22 Februari 2013
0 komentar:
Posting Komentar