Terima kasih kepada pengunjung blog. Jumlah kunjungan telah melewati 23.000. Nikmati postingan baru setiap Sabtu-Ahad
Home » » Mahyeldi Minta TPID Amankan Inflasi Padang

Mahyeldi Minta TPID Amankan Inflasi Padang

Written By Unknown on Jumat, 01 Maret 2013 | 06.05

Padang - Banyaknya iven yang akan digelar sepanjang 2013 disinyalir akan menyumbangkan inflasi tinggi untuk Kota Padang. Harga-harga kebutuhan yang cenderung tidak stabil akan menguangi daya beli masyarakat.

“Kita minta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Padang yang baru saja dibentuk untuk cermat dan bisa mengamankan Kota Padang dari laju inflasi yang tinggi,” ujar Wakil Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah kepada pers usai membuka rapat koordinasi TPID Pemko Padang di Grand Zuri Hotel, Rabu (27/2) kemarin.

Dalam  acara yang digagas Bagian Perekonomian Pemko Padang ini, hadir sebagai narasumber, Direktur Pusat Kajian Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Bung Hatta Padang, Drs Syafrizal Chan SE, MM dan Kabid Statistikk BPS Sumbar, Azwirr Ssi.

Beberapa item agenda besar yang diprediksi Mahyeldi menaikan laju inflasi diantara, Pilkada Kota Padang, ramadhan, lebaran. Di sisi lain, berbagai agenda pemerintah seperti konversi minyak ke gas disinyalir bakal paling mempengaruhi harga dan tingkat konsumsi masyarakat.

Penanganan Inflasi, katanya, bisa dilakukan dengan memaksimalkan pasokan barang di pasar. Sehingga harga menjadi terkendali. Di sisi lain, kata Mahyeldi, TPID juga perlu memantau perilaku-perilaku buruk oknum  di pasar yang memainkan harga dan ketersediaan barang. “TPID harus bisa memantau prilaku buruk pasar ini dan memastikan pasokan barang normal.  Sehingga laju inflasi sebesar 1,34 persen di tahun 2012 ini dikendalikan atau malah diperkecil,” ujarnya.

Inflasi yang terkendali, katanya, akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Sesuai target, menurut Mahyeldi, pada 2013 ini, petumbuhan ekonomi Padang ditargetkan sebesar 6,5 persen. Angka tersebut tak akan tercapai bila laju inflasi tinggi.

Kabag Perekonomian Pemko Padang Afrizal Khaidir menyebutkan, pemicu inflasi tertinggi diprekdisi justru akibat program konversi minyak ke gas. Akibat program ini harga minyak tanah akan melambung tinggi.
Dengan pasokan gas yang normal serta sosialisasi keuntungan penggunaan gas LPG dikatakan Afrizal akan ikut mengkoreksi angka inflasi. “TPDI kita harapkan bekerja optimal dalam penanganan laju inflasi ini,” ujarnya.(tin)

posmetropadang.com
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar


 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2011-2013. PKS Lubeg - All Rights Reserved - Email: pkslubeg@yahoo.com
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger