Terima kasih kepada pengunjung blog. Jumlah kunjungan telah melewati 23.000. Nikmati postingan baru setiap Sabtu-Ahad
Home » » PNRI Harus Serius Atasi Rendahnya Kualitas Membaca

PNRI Harus Serius Atasi Rendahnya Kualitas Membaca

Written By Unknown on Minggu, 14 April 2013 | 08.31

RMOL. Kalangan DPR meminta Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) untuk lebih serius mensosialisasikan program "Gemar Membaca" sehingga kualitas membaca di Indonesia bisa ditingkatkan.

"Di dalam era digital saat ini diperlukan adanya keseriusan untuk terus membuat terobosan yang inovatif, kreatif dan produktif, sehingga membaca akan menjadi sesuatu yang menyenangkan, mudah dan akhirnya akan menjadi budaya di masyarakat secara umum, dan kalangan pelajar, dan mahasiswa," kata anggota Komisi X DPR RI, Surahman Hidayat, dalam keterangan persnya yang diterima redaksi, Kamis (11/4).

Saat ini minat membaca masyarakat Indonesia masih rendahnya kualitasnya. Bank Dunia Nomor 16369-IND dan studi International Association for the Evaluation of Education Achicievement (IEA) di Asia Timur, menunjukan tingkat terendah membaca dipegang oleh negara Indonesia dengan skor 51,7, di bawah Filipina dengan skor 52,6, Thailand 65,1, Singapura 74,0, dan Hongkong  75,5. Sementara kemampuan orang Indonesia dalam menguasai bahan bacaan juga rendah, hanya 30 persen.
Data lain milik UNDP dalam Human Report 2000, bahwa angka melek huruf orang dewasa Indonesia hanya 65,5 persen. Sedangkan Malaysia sudah mencapai 86,4 persen, dan negara-negara maju seperti Jepang, Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat umumnya sudah mencapai 99,0 persen.

Lebih lanjut politisi Partai Keadilan Sejahtera ini mengatakan, membaca dan melek aksara adalah sebuah kewajiban dalam agama, dan bernilai ibadah, untuk menerapkan pendidikan karakter bangsa yang beradab dan bermartabat, tidak hanya cukup dengan mengajarkan nilai baik dan buruk saja, tetapi perlu diimbangi dengan pola pembiasaan secara intensif yang bisa memicu siswa untuk berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai luhur.

"Pendidikan budaya dan karakter bangsa dapat dilakukan melalui pembelajaran membaca dan menulis.  Membaca dan menulis sebagai dua keterampilan berbahasa yang saling berkaitan erat," katanya.

Dengan membaca, lanjut dia,seseorang akan memperoleh berbagai informasi. Informasi yang diperoleh tersebut dapat memperkaya khasanah pengetahuannya, selanjutnya beliau menjelaskan,  pengetahuan yang diperoleh tersebut dapat diungkapkan kembali melalui tulisan. Begitu pula dengan menulis, ungkapan pengetahuan atau informasi dalam bentuk tulisan, akan memperkaya pengetahuan dan latar informasi bagi pembacanya.[dem]
 
rmol.co
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar


 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2011-2013. PKS Lubeg - All Rights Reserved - Email: pkslubeg@yahoo.com
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger