JAKARTA, SO--Pertumbuhan ekonomi Indonesia setiap tahun terus mengalami peningkatan
meskipun peningkatannya tidak terlalu signifikan. Dan seharusnya setiap
kenaikan itu menciptakan lapangan kerja baru dan mampu mengatasi kesenjangan
terhadap pertumbuhan ekonomi di pusat dan daerah.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi itu tidak saja diukur dengan banyaknya
pembangunan gedung-gedung pencakar langit dan menjamurnya pusat-pusat
perbelanjaan di pusat kota(mall), akan tetapi peningkatan pertumbuhan itu harus
dirasakan oleh bangsa ini baik di pusat kota dan daerah dengan terbukanya
lapangan pekerjaan, berkurangnya kemiskinan dan penggangguran, kalaulah hal ini
dapat diatasi maka itulah yang dikatakan pertumbuhan ekonomi yang sesunggunya,
ungkap anggota Komisi XI DPR RI, Muhammad Firdaus.
Berdasarkan data dalam sepuluh tahun ke depan dampak kesenjangan pendapatan
dan daya beli antara 20 persen warga kelas menengah atas dan 80 persen warga
miskin di Indonesia sulit untuk dibendung.
Data BPS menunjukkan sebaran angka kemiskinan sejak tahun 2000 sampai
dengan tahun 2011, jumlah penduduk miskin di desa selalu lebih besar dibanding
dengan di kota.
Salah satu sumbangan kenaikan angka kemiskinan di desa antara lain,
rendahnya tingkat pendidikan, banyak yang jadi buruh tani karena ketidaan lahan
dan banyaknya anak dalam satu keluarga.
Untuk tahun 2011, sebaran angka kemiskinan berjumlah 63,2 % ada di desa,
sedang 36,8 % berada di perkotaan. Kemkiskinan di perkotaan disebabkan,
lowongan kerja sempit dan rendahnya kualitas sumber daya manusia.
Oleh karena itu, sebutnya, alangkah baiknya jika prioritas pembangunan di
arahkan ke desa. Selain memang kuantitas angka kemiskinan dan keluarga pra
sejahtera masih sangat tinggi, juga karena di desa juga kaya dengan sumber daya
alam yang belum tergarap dengan maksimal. Dengan begitu, pengangguran yang
memicu angka kemiskinan dapat ditekan. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga, serta mengentaskan dari keluarga pra sejahtera menjadi
keluarga sejahtera.
Menurut Muhammad Firdaus, kalau data BPS saja mengambarkan hal sedemikian
bahwa besarnya kesenjangan ekonomi yang terjadi antara pusat dan daerah,
maka akan di khawatirkan terjadi krisis ekonomi dan gelombang sosial
sebagaimana terjadi di Yunani pada saat ini. Kalau hal itu terjadi, maka
akan terjadi kemandekan ekonomi akibat adanya kesenjangan tersebut.
Untuk itu beliau menghimbau pemerintah sudah seharusnya mencari solusi dan
mengantisipasi agar hal itu tidak terjadi, mengingat target pertumbuhan ekonomi
yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Untuk RAPBN 2013 saja pemerintah
menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar 6,8-7,2 persen, kata anggota
DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera daerah pemilihan Jawa Timur 2 - Pasuruan
dan Probolinggo.
0 komentar:
Posting Komentar