Padang, KlikSumbar
Banyak titik strategis di Kota Padang jelang Pemilukada 2013 sudah dipasangi gambar oleh sejumlah orang. Mereka dianggap bakal maju sebagai calon walikota atau wakil walikota di Pemilukada Kota Padang tahun depan.
Nama-nama seperti Desri Ayunda, Wahyu Iramana Putra, Mahyeldi Ansyarullah, Andre Rosiade, Yultekhnil, Emzalmi, Yendril, Khadafi Azwar, Jammes Helyward, Zulherman dan Zul Efi Sikumbang serta Michel El Qudsi terus menjadi buah sebut banyak warga. Mereka digadang-gadang sebagai calon penggati Fauzi Bahar di kursi BA 1 A.
Maaf, dari nama yang muncul belum ada satu nama dari jenis kelamin perempuan. Apakah Padang tidak punya pemimpin dari kaum perempuan? Tidak menunggu lama, pertanyaan ini langsung dijawab dan dibantah oleh Anggota DPRD Padang dari Fraksi PKS, Rahayu Purwanti.
"Banyak kok dan potensinya bagus-bagus. Namun begitu, pemimpin di Padang harus sosok yang paham akar masalah Padang dan bisa memberikan solusi, tidak peduli apakah dia perempuan atau laki-laki," sebut Yayuk demikian panggilan Rahayu Purwanti, Selasa (26/6).
Problem mendasar Kota Padang, kata Yayuk, adalah bangkit dari keterpurukan akibat gempa bumi 2009 lalu. Rehab-rekon memang terus berlangsung sampai hari ini, tapi terkesan sporadis dan menimbulkan masalah baru.
"Pemindahan pusat pemerintahan Kota Padang ke Air Pacah menimbulkan seabrek masalah baru, seperti soal ganti rugi tanah. Pemimpin Padang ke depan haruslah sosok yang menyelesaikan problem, terutama rehab dan rekon," sebut Yayuk di ruang Fraksi PKS DPRD Padang.
Belum munculnya sosok perempuan, kata Yayuk, bukan berarti pemimpin perempuan di Padang tidak ada, tapi kaum bundo kanduang masih menimbang-nimbang terkait budaya yang hidup di Padang, dimana selalu disebut bahwa imam itu laki-laki.
"Selagi ada kaum laki-laki, maka imamnya harus laki-laki. Itu tidak benar. Sebenarnya kalau perempuan mampu, mengapa tidak, ayo aktifis perempuan mari muncul dan maju," ajaknya.
Beberapa nama disebutkan Rahayu Purwanti sebagai sosok yang mampu memimpin Kota Padang, seperti Emma Yohana maupun Nevi Irwan Prayitno. "Bu Ema Yohana memiliki segalanya, mulai basis politik, finansial dan massa, tapi pertanyaannya apakah Bu Emma itu punya niat? Bu Nevi Irwan juga bisa, untuk popularitas ia sebagai istri gubernur tetapi Bu Nevi belum teruji di kancah politik," ujarnya.
Di internal PKS, kata Yayuk, nama perempuan juga masuk dan bersaing dalam seleksi calon Pemilukada. "Nama saya masuk untuk Kota Padang, skorring saya berada di urutan lima," ujar Rahayu Purwanti.
. ( Adt/ )
kliksumbar.com 26 Juni 2012
Banyak titik strategis di Kota Padang jelang Pemilukada 2013 sudah dipasangi gambar oleh sejumlah orang. Mereka dianggap bakal maju sebagai calon walikota atau wakil walikota di Pemilukada Kota Padang tahun depan.
Nama-nama seperti Desri Ayunda, Wahyu Iramana Putra, Mahyeldi Ansyarullah, Andre Rosiade, Yultekhnil, Emzalmi, Yendril, Khadafi Azwar, Jammes Helyward, Zulherman dan Zul Efi Sikumbang serta Michel El Qudsi terus menjadi buah sebut banyak warga. Mereka digadang-gadang sebagai calon penggati Fauzi Bahar di kursi BA 1 A.
Maaf, dari nama yang muncul belum ada satu nama dari jenis kelamin perempuan. Apakah Padang tidak punya pemimpin dari kaum perempuan? Tidak menunggu lama, pertanyaan ini langsung dijawab dan dibantah oleh Anggota DPRD Padang dari Fraksi PKS, Rahayu Purwanti.
"Banyak kok dan potensinya bagus-bagus. Namun begitu, pemimpin di Padang harus sosok yang paham akar masalah Padang dan bisa memberikan solusi, tidak peduli apakah dia perempuan atau laki-laki," sebut Yayuk demikian panggilan Rahayu Purwanti, Selasa (26/6).
Problem mendasar Kota Padang, kata Yayuk, adalah bangkit dari keterpurukan akibat gempa bumi 2009 lalu. Rehab-rekon memang terus berlangsung sampai hari ini, tapi terkesan sporadis dan menimbulkan masalah baru.
"Pemindahan pusat pemerintahan Kota Padang ke Air Pacah menimbulkan seabrek masalah baru, seperti soal ganti rugi tanah. Pemimpin Padang ke depan haruslah sosok yang menyelesaikan problem, terutama rehab dan rekon," sebut Yayuk di ruang Fraksi PKS DPRD Padang.
Belum munculnya sosok perempuan, kata Yayuk, bukan berarti pemimpin perempuan di Padang tidak ada, tapi kaum bundo kanduang masih menimbang-nimbang terkait budaya yang hidup di Padang, dimana selalu disebut bahwa imam itu laki-laki.
"Selagi ada kaum laki-laki, maka imamnya harus laki-laki. Itu tidak benar. Sebenarnya kalau perempuan mampu, mengapa tidak, ayo aktifis perempuan mari muncul dan maju," ajaknya.
Beberapa nama disebutkan Rahayu Purwanti sebagai sosok yang mampu memimpin Kota Padang, seperti Emma Yohana maupun Nevi Irwan Prayitno. "Bu Ema Yohana memiliki segalanya, mulai basis politik, finansial dan massa, tapi pertanyaannya apakah Bu Emma itu punya niat? Bu Nevi Irwan juga bisa, untuk popularitas ia sebagai istri gubernur tetapi Bu Nevi belum teruji di kancah politik," ujarnya.
Di internal PKS, kata Yayuk, nama perempuan juga masuk dan bersaing dalam seleksi calon Pemilukada. "Nama saya masuk untuk Kota Padang, skorring saya berada di urutan lima," ujar Rahayu Purwanti.
. ( Adt/ )
kliksumbar.com 26 Juni 2012
0 komentar:
Posting Komentar