Padang - Wawako Padang, Mahyeldi Ansharullah,
resmikan SMAN 10 Padang yang dibangun pasca gempa 2009 lalu dengan
bantuan Pemda Kota Balik Papan, Kaltim dan masyarakat setempat/ warga
Minang yang tergabung dalam organisasi Awak Samo Awak (ASA), Kamis
(6/9).
Juga dihadiri Walikota Balik Papan Rizal
effendi, Ketua DPRD Kota Balik Papan, Andi Burhanuddin. serta Muspida
Balik Papan, sejumlah SKPD dan anggota DPRD Balik Papan, Kepala SMAN 10
Suardi Dahlan.
Bangunan yang berlantai tiga tersebut,
dengan 26 ruangan belajar, telah menghabiskan dana sebesar Rp3 Miliar,
dengan konstruksi cakar ayam, dan mampu menahan gempa 9 sampai 10 SR.
Wawako Mahyeldi atas nama Pemko dan
masyarakat Kota Padang menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada
segenap Pemko Balik Papan Kaltim dan seluruh masyarakatnya yang telah
turut membantu percepatan pemulihan Kota Padang, terutama sekolah pada
pasca gempa bumi 30 September 2009.
Dengan demikian diharapkan anak- anak
dapat belajar kembali dengan baik, dengan harapan dapat meraih prestasi
lebih gemilang lagi dimasa mendatang. Apalagi SMN 10 Padang juga segera
memasuki program pendidikan Rintasan Sekolah Bertaraf Internasional
(RSBI). Dimana pada tahun 2009 lalu sekolah ini sudah akan masuk
kategori RSBI, tetapi karena musibah gempa sejumlahnya gedungnya hancur
dan rusak berat,ujarnya, seperti di ekspose Kabid Humas Pemko Padang
Richardi Akbar.
Untuk itu Mahyeldi menantang kepala
sekolah, majelis guru dan anak didiknya untuk dapat meraih prestasi
lebih baik lagi, tidak hanya di Provinsi Sumbar, tetapi juga nasional,
bahkan Internasional. Apalagi berbagai sarana dan prasarana sekolahnya
jauh lebih memadai dari sekolah- sekolah lainnya di Kota Padang.
Walikota Balik Papan dan Ketua DPRD Kota
Balik Papan, Andi Burhanuddin mengatakan, "bantuan tersebut merupakan
wujud kebersamaan masyarakat Balik Papan terhadap Kota Padang yang
mendapat musibah berat dari Allah SWT. Meskipun dari jumlah dana masih
tergolong sedikit, tetapi ini perhatian yang tulus dari kami," ujarnya.
Ia berharap rasa persatuan dan kesatuan
(rasa nasionalisme) kita semakin tinggi. Walaupun dpisahkan pulau-
pulau, tetapi kita tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Makanya kalau ada salah satu saudara mendapat cobaan,
maka saudaranya yang lain turut membantunya, ujar Walikota Balik Papan
optimis.
Sementara Kepala SMAN 10 Padang Suardi
Dahlan bertekad memelihara bangunan tersebut dengan baik, dan bertekad
anak didiknya meraih prestasi membanggakan, baik nasional maupun
internasional. (*)
padang-today.com 6 September 2012
0 komentar:
Posting Komentar