Padang – Sedikitnya 200 ribu unit rumah
tidak layak huni masih terdapat di 19 kabupaten dan kota di Provinsi
Sumatera Barat, sehingga secara bertahap perbaikan dan rehab rumah tidak
layak huni melalui berbagai program terus dilakukan. Pemerintah selalu
memberikan perhatian serius terhadap penurunan angka kemiskinan, untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Banyak peluang dana yang begitu besar sebenarnya di pusat, tinggal bagaimana kita membuat terobosan program dan proposal pembangunan daerah miskin di daerah kita masing-masing. Kami sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi siap menfasilitasi bersama Gubernur dan SKPD terkait, ujarnya. [humasprov]
beritapkssumbar.wordpress.com
Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat
Irwan Prayitno pada acara sosialisasi tentang Bantuan Stimulan Perumahan
Swadaya (BSPS), di Padang, Selasa (26/2). Ikut hadir dalam kesempatan
itu Ketua Tim Penggerak PKK Sumbar Ny. Nevi Irwan Prayitno, Ketua BKOW
Ny Ida Muslim Kasim, Ketua DW Ny. Anita Ali Asmar, Kabid Perumahan
Disprasjal dan Tarkim Sumbar Ir.Fachruddin, Ketua PKK Kab/ko, dan
Fasilator se-Sumatera Barat.
Gubernur mengatakan, persoalan kemiskinan
yang ada di daerah ini tentunya menjadi tugas semua pihak dan pemerintah
terus mendorong percepatan penuntasan angka kemiskinan tersebut dengan
berbagai program hampir pada setiap kementerian.
Bahkan, saat ini Dinas Prasjal dan Tarkim
Sumbar melaksanakan program perbaikan, rehab rumah tidak layak huni yang
merupakan bagian dari 14 indikator di mana salah satunya, pada point
lima, ketersedian rumah sehat dan layak huni.
Program perbaikan rumah tak layak huni
tersebut dalam proses dilakukan oleh berbagai pihak termasuk sinergistas
dengan program PKK yang telah mendapatkan 180 unit dari 1.795 unit
rumah tak layak huni dalam APBD Sumbar selama 2013. Melalui perbaikan
rumah tidak layak huni, merupakan langkah tembak langsung, sebagai upaya
pemerintah untuk mempercepat pengentasan kemiskinan karena lebih
efektif, katanya
Pada tahun ini di Sumbar dalam program dari
Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) dialokasikan sebanyak 6.000-an
unit dan diharapkan tahun depan meningkat jadi 10.000 unit. Selain itu,
Bazda Provinsi juga punya program untuk membantu penuntasan kemiskinan
termasuk permukiman, tapi masih dalam tahap persiapan.
“Sumbar saat ini angka kemiskinan sudah
berada pada 8,1 persen atau lebih rendah dari nasional sebesar 11 persen
lebih,” kata Irwan.
Gubernur Irwan Prayitno juga menghimbau
peran PKK bersama kader di daerah dapat melakukan sosialisasi program
bedah rumah layak huni dan penting disejalankan dengan kegiatan lainnya,
seperti pendidikan, kesehatan, kegiatan pembinaan UKM serta keluarga
berencana.
Karena dalam kesempatan itu, gubernur
menyampaikan masyarakat miskin sebenarnya tidak menginginkan anak
banyak, tapi salah satu faktornya karena belum mengetahui program KB
secara utuh, selain sarana infrastuktur listik belum lagi sampai ke
daerah secara menyeluruh, sehingga kegiatan, jika malam tidak ada
kegiatan yang memberikan mereka pencerahan ataupun informasi.
Sekarang dilihat angka pertumbuhan kelahiran
di Sumbar sebesar 2,8 persen atau masih tinggi dari nasional yang
posisinya 2,4 persen. Kendatipun masih tinggi pertumbuhan kelahiran
Sumbar, tapi sudah mengalami penurunan dari 3,2 persen menjadi 2,8
persen dalam kurun waktu lima tahun terakhir, sehingga mengantarkan
meraih penghargaan tingkat nasional, ungkapnya.
Ketua Tim PKK Sumbar, Ny. Nevi Irwan
Prayitno dalam kesempatan itu menyampaikan, masih lemahnya kemauan
daerah dalam mencari peluang tambahan dana “ Manjuluak “ kegiatan
perbaikan rumah, maupun kegiatan pembangunan sosial kepada pemerintah
pusat.
Banyak peluang dana yang begitu besar sebenarnya di pusat, tinggal bagaimana kita membuat terobosan program dan proposal pembangunan daerah miskin di daerah kita masing-masing. Kami sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi siap menfasilitasi bersama Gubernur dan SKPD terkait, ujarnya. [humasprov]
beritapkssumbar.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar