Pada masa agresi militer Belanda I (1947 ), hubungan
pulau Sumatera dengan pulau Jawa terganggu akibat blokade oleh pasukan
Belanda. Mereka menguasai kota-kota penting di pulau Sumatera, seperti
Padang, Medan, Palembang dan kota-kota lainnya. Hanya Aceh dan
Bukittinggi yang belum dikuasai oleh Belanda. Wakil Presiden Moh. Hatta menyarankan agar Sumatera memiliki pesawat terbang.
Dari berbagai sumber
Dedi Asmara
http://humaniora.kompasiana.com/sejarah/2012/09/30/1/491650/avro-anson-pesawat-terbang-sumatera-barat.html
Foto: twitter.com/nofrins
Untuk
merealisasikan ide Moh. Hatta tersebut, pada tanggal 27 September di
Bukittinggi dibentuklah Panitia Pusat Pengumpulan Emas Untuk Membeli
Sebuah Kapal Terbang. Panitia ini diketuai oleh Mr. Abdul Karim
(Direktur Bank Negara), anggotanya terdiri dari Suryo (mantan Bupati
Jawa Timur), R.S Surya Atmadja dan Residen Sumatera Barat Mr. Moh
Rasjid. Semua unsur pemimpin diminta aktif dalam usaha ini.
Para pemuda yang handal berpidato dikirim ke daerah-daerah untuk meminta
kaum ibu-ibu agar rela melepaskan emas mereka guna membeli pesawat
terbang untuk kepentingan pejuangan.
Para
pemuda mengadakan pertemuan dan perkumpulan di mesjid, surau dan juga
di lapangan terbuka. Ternyata para ibu-ibu menyambut gembira usaha ini.
Hanya dalam 2 bulan saja sudah terkumpul emas sebanyak 14-15 kg. Emas
ini kemudian dilebur untuk dijadikan emas batangan. Akhir November 1947,
emas tersebut di serahkan kepada Moh. Hatta disaksikan oleh Chatib
Soelaiman, Ketua Majelis Pertahanan Rakyat Daerah Sumatera Barat.
Akhirnya dibentuklah sebuah tim yang diketuai oleh Abu Bakar Lubis.
Mereka berangkat ke Singapura dan menemui perwakilan RI di Singapura
Dick Tamimi dan Ferdy Salim (putra H. Agus Salim) yang menjabat sebagai
staf supply mission AURI di Singapura. Mereka menemui seorang
broker asal Birma yang bernama H. Savage. Pesawat terbang Avro Anson
milik Paul H. Keegan berhasil ditawar. Paul H. Keegan akhirnya langsung
berhubungan dengan Dick Tamimi dan Abu Bakar Lubis. Disepakati bahwa
transaksi akan diadakan di Bukittinggi disaksikan oleh para pemimpin dan
masyarakat.
Awal
Desember 1947, Avro Anson diterbangkan dari lapangan Gadut,
Bukittinggi. Kesepakatan tercapai dan pembayaran dilakukan di
Songkhla, Thailand. Untuk membawa pesawat kembali ke Indonesia disuruh 2
penerbang dari Jakarta yaitu Halim Perdanakusuma dan Iswahyudi. Tanggal
9 Desember 1947, Avro Anson diterbangkan ke Thailand dan singgah
terlebih dahulu di Riau karena ada keperluan. Pesawat diterbangkan oleh
Iswahyudi dan Halim Perdanakusuma sebagai navigatornya sedangkan
penumpangnya terdiri dari Paul H. Keegan, Dick Tamimi, Is Yasin dan Abu bakar Lubis.
Setelah
sampai mereka di Thailand, mereka diusir oleh polisi setempat dengan
alasan penyelundupan Candu, Emas dan Perhiasan. Abu Bakar Lubis dan
kawan-kawan akhirnya pindah ke Penang, Malaysia dan ke Singapura
seterusnya ke Bukittinggi. Halim Perdanakusuma dan Iswahyudi mendapat
tugas untuk menerbangkan pesawat ke Bukittinggi. Malangnya, setelah satu
jam sampai di Singapura, Abu Bakar Lubis memperoleh telegram dari
polisi Malaka. Mereka mengabarkan bahwa telah jatuh sebuah pesawat
terbang Avro Anson di pantai selat Malaka, dekat Tanjong Hantu, Perak
Malaysia. Jenazah Halim Perdanakusuma berhasil ditemukan dan dimakamkan
di Malaysia. Tetapi kemudian akhirnya dipindahkan ke Kalibata, Jakarta.Sedangkan
Iswahyudi tidak diketahui keberadaannya. Kedua nama pahlawan tersebut
diabadikan untuk nama bandara Halim Perdanakusuma Jakarta dan Iswahyudi
untuk bandara Madiun.
Walaupun
tidak pernah dioperasikan, bangkai pesawat Avro Anson terkubur dalam
arus laut selat Malaka. Walaupun begitu, masyarakat Sumatera Barat
merasa bangga karena telah berupaya memberikan sesuatu yang berharga
bagi perjuangan kemerdekan Sumatera Barat secara khusus dan Indonesia
pada umumnya. Pada tahun 1995, muncul gagasan untuk membuat replika Avro
Anson di bekas lokasi lapangan udara Gadut, Bukittinggi.
Dedi Asmara
http://humaniora.kompasiana.com/sejarah/2012/09/30/1/491650/avro-anson-pesawat-terbang-sumatera-barat.html
Foto: twitter.com/nofrins
2 komentar:
menarik sekali
info menarik, komentar juga ya ke blog saya www.belajarbahasaasing.com
Posting Komentar