Setelah pembicaraan
itu akhirnya mereka sepakat bahwa lebel yang tepat untuk dituduhkan kepada
Rasulullah SAW adalah tukang sihir. Mereka kemudian berpisah, masing-masing
mengambil pos di setiap pintu masuk kota Makkah. Setiap orang yang masuk Makkah
mereka katakan: “Jangan dekati Muhammad, sebab dia tukang sihir, nanti kamu
akan kena sihirnya, dia itu memisahkan antara anak dengan ayahnya, suami dengan
istrinya, seseorang dengan saudaranya, maka jangan kamu ngomong dengannya,
jangan dengar perkataannya, kami khawatir akan menimpa kamu dan kaummu”. (Sirah
Ibn Ishaq)
Ternyata
hasilnya tidaklah seperti yang mereka harapkan. Justru yang terjadi sebaliknya.
Isu yang dimunculkan bukan membuat orang menjauhi Nabi Muhammad SAW, justru
menjadi sebab Islamnya sebahagian kabilah Arab yang datang pada musim haji
waktu itu. Di antaranya Thufail ibn Amar al-Dausy. Sebelumnya Thufail ibn Amar
al-Dausy ini menyumbatkan kapas pada kedua telinganya agar tidak dapat
mendengarkan dakwah Rasulullah SAW.
Saat Rasulullah
SAW keluar shalat di Ka`bah, Thufail sempat mendekatinya. Kemudian baginda kembali
ke rumah. Ternyata secara diam-diam diikuti oleh Thufail dari belakang. Tufail
berkata: “ Ya Muhammad, kaummu mengatakan kepadaku begini … begitu…, demi Allah
mereka terus menakut-nakuti aku hingga aku sumbatkan kapas ke dua telingaku,
akan tetapi Allah SWT mentakdirkan lain, aku sempat mendengarkan perkataanmu …,
perkataan itu kurasakan sesuatu yang baik, terangkanlah kepadaku ajaran apa yang
kamu bawa ini…
Rasulullah SAW kemudian
membacakan beberapa ayat suci al-Qur`an. Lantas Tufail berkata: “Aku tidak
pernah mendengar bacaan seindah dan secantik ini. Tufail kemudian menyatakan
keislamannya. Keislaman Tufail diikuti oleh Abu Hurairah RA (beliau adalah di
antara sahabat yang terbanyak menghafal hadith), kemudian diikuti kaumnya
al-Dausy.
Jika cerita itu
dikaitkan dengan kondisi yang terjadi dengan partai dakwah saat ini, bukanlah
sesuatu yang mustahil bahwa sejarah akan terulang kembali. Tuduhan yang sangat
luar biasa dahsyatnya terhadap partai dakwah ini, dengan harapan partai dakwah
ini akan hancur dan habis, bisa jadi berbalik. Bisa jadi menjadi asbab partai
dakwah ini memang masuk 3 besar atau dua besar, dan tidak mustahil satu besar.
Tetapi ada satu hal yang mesti dilakukan oleh kadernya agar membuat partai
dakwah ini bisa memikat setiap orang yang melihatnya, iaitu kader-kader mesti dekat
dengan al-Qur`an, akhlaknya sesuai dengan al-Qur`an, dan perilakunya sesuai
dengan al-Qur`an.
Usman Jakfar
0 komentar:
Posting Komentar